Monday, February 27, 2012

Krak Krak #Judul aneh

Aku harus bangun pagi hari ini. Seperti biasanya, aku melakukan rutinitas yang sudah aku jalani selama 3 tahun ini. Berangkat ke sekolah. Aku pun mulai bersiap-siap sambil menggigit roti bakar buatan Ibu. dan hey.. aku menemukan pesan di atas meja makan. Ibu tak akan ada di rumah selama seminggu ini. Baru saja aku hendak melonjak kegirangan, samar-samar aku membaca di pesan Ibu bahwa nanti sore Tante Mila akan datang menginap dan menjagaku hingga Ibu pulang bulan depan.

Aku sedikit kecewa. Bukankah aku sudah bisa mengurus diriku sendiri ? Kenapa harus tante Mila si ? Huuf.. aku mulai mengomel sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul 7. Saatnya aku berangkat sekolah. 

Ku hampirin meja belajarku. Mencari-cari kacamata yang biasanya aku gunakan, tetapi tak kutemukan disana. Terpaksa, aku sembarang mengambil kacamata yang ada di meja belajarku. Entah itu punya siapa. Yang jelas aku harus berangkat sekolah sekarang. Jika tidak.. tamatlah aku.. aku pasti disuruh berlari keliling lapangan.

Ku tarik sepatuku. Ku pasang kaos kakiku dan pelan-pelan ku masukkan kaki ku ke dalam sepatu.

"Siap", pikirku.

Kemudian aku mengambil kacamata itu, lalu memakainya. Ku buka pintu dan aku berjalan dengan santai sambil menghirup udara pagi yang masih sedikit tersentuh oleh polusi.

Langkah kakiku rasanya biasa saja. Aku biasa melangkah dengan jarak yang seperti ini, tapi kenapa aku merasa semua jadi berbeda ? Setiap aku melangkahkan kaki, setiap itu pula aku seakan hilang keseimbangan. Setiap aku menengok kanan dan kiri, ada sedikit rasa merinding melihat di sekitar. Dunia apa ini ? Kenapa mereka semua bertanduk dan bersayap ? Bukankah aku berjalan ke arah yang biasanya ?

Langit berubah menjadi kelabu. Rintik mulai membasahi jalanan yang mulai ramai. Aku masih bingung, ada apakah dengan mereka semua ?

"Krak.. Krak.."

Suara mereka terdengar seperti burung gagak yang bersenandung sedih dan entah kenapa aku mulai mendengarkan bisikan-bisikan lembut di kepalaku. Ku cari kesana kemari asal suara itu, tapi yang ku temukan hanya mereka yang bersosok manusia namun bertanduk dan bersayap.

Aku mulai merinding. Langkahku mulai patah-patah. Sesekali aku hampir jatuh dan teregelincir di jalan yang licin ini.

Ku lihat arloji di tangan kiriku. Aku harus lari ke sekolah atau pulang ke rumah ku ?

Semakin aku berputar mengelilingi jalan ini, semakin aku tak tau harus kemana tujuanku.

"Krak.. Krak.."

Sesesok makhluk itu mulai mendekatiku. Aku mundur perlahan-lahan. Mencoba mencari apapun yang bisa aku lemparkan padanya.

Kulitnya tiba-tiba meleleh, matanya kian merah dan menatapku seakan aku ini santapan lezat. Dia berjalan compang camping. Ku perhatikan, makin lama tulang putihnya terlihat.

Dia mendekat. Aku memutar otak.

Dia semakin mendekat. Aku tak bisa pergi dan menjauh.

Baunya semakin tajam di hidungku. Membuat semua isi di dalam perutku seakan ingin keluar.

"Krak.. Krak.."

Kini kakiku keluh. Aku benar-benar tak bisa keluar dari sini. Dia.. Dia.. sedikit lagi bisa menyentuh kulitku. Aku..



No comments:

Post a Comment