Wednesday, December 28, 2011

~just Quote

"Bagaimanapun keadaan kita dan siapapun yang memiliki keadaan sulit, janganlah merasa kamu akan sulit karenanya. Karena kita tidak bisa memilih apapun dalam hidup kita, selain bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan di masa lalu. Tapi percayalah masa depan akan indah bila kita beusaha untuk menerima keadaan kita."

‎5 kebohongan ibu yg sangat mulia :
1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kpd anaknya dan berkata, "Cepatlah makan, ibu tdk lapar."
2. Wkt makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, "ibu tdk suka daging, makanlah, nak.."
3. Tengah mlm saat dia sdg menjaga anaknya yg sakit, Ia berkata, "Istirahatlah nak, ibu msh blm ngantuk.."O:)
4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, "Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang."O:)
5. Saat anak sdh sukses, menjemput ibunya utk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, "Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tggl di sana."O:)
Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, ttp ibu msh bs tersenyum sambil berkata, "Jangan menangis, ibu tidak apa apa." Ini adalah kebohongan terakhir yg dibuat ibu.O:) Tidak peduli sebrp kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu slalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tp tdk prnh membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya. Smoga smua anak di dunia ini bs menghargai setiap kebohongan seorang ibu....karena beliaulah malaikat nyata yg dikirim TUHAN untuk menjaga & mencurahkan kasih sayang pd kita (♥ U Mom) Aku kirim cuma pengen Ibuku tau aku mencintainya Berbahagialah orang2 yang masih memiliki Ibu, dan bahagiakanlah Ibumu selagi Ǻϑά kesempatan.
(dari : blessing seprei)

Saat mata kanan melihat kemalangan dalam diri kita, paksalah mata kiri untuk melihat siapa yg lebih malang dari diri kita..
_16 Juli

Hidup itu kaya hujan.. penuh kejutan yang datang tidak disangka-sangka dan berhenti tiba-tiba..

Tuesday, December 27, 2011

Moldane - Awan

Termenung. Diam. Mencuri waktu dengan aktifitas yang diciptakan untuk mengusir kesunyian. Membalik badan ke kanan dan ke kiri. Menyalakan laptop. Mencari dan mengetikkan sesuatu yang bisa dimainkan. Menyalakan speaker dengan volume full. Memutar film. Keluar. Laper. Cari makan. Tidur. Mengambil handphone. Mengirimkan pesan. Tertawa dan berbicara dari handphone. Matahari kembali bersembunyi. Bintang mengintip di balik awan dan malampun datang kembali. Tiba-tiba mataharipun mengintip pelan-pelan. Mengukir kembali janji-janji indah bersama cahayanya yang menghangatkan dunia.

Panggilan demi panggilan dari surau mulai bersenandung renyah. Menghantarkan mimpi yang terukir indah ke suatu proses indah yang harus dilalui sampai senja. Suara orang bercengkrama mulai terdengar lamat-lamat. Menandakan embun yang bergantung didedaunan siap menjelang terang. Ayam berkokok mulai ramai. Suara pancuran air dari tiap rumah mulai melantunkan melodi kembali.

Aku mengucek-ngucek mataku sekali lagi. Menutup mulut berkali-kali menahan kantuk. Melangkah goyah keluar kamar dan menyapa Ibu yang mulai sibuk di dapur.
"Sprrrrrr.."
Air mulai bergemericik pelan saat keran ku buka. Ku basuh wajah, tangan, dahi, telinga, dan kakiku.

***

p.s : lagi pengen nulis tapi ga tau nulis apa. keinget awan jadi pengen masukkin gambar awan. hehe

Biru membentang sebagai latar mentari yang menyilaukan. Awan berkumpul riuh. Sesekali ditiup angin dan membentuk formasi yang indah. Kuda. Naga. Haha. Masih ku ingat kenangan masa kecil dulu. Dimana aku sangat suka termenung sendiri di depan kamar Bapak. Membawa buku-buku apa saja yang ingin ku baca. Duduk di ayunan. Terbuai oleh indahnya awan. Terimajinasi oleh bentuk-bentuk awan yang luar biasa. Mengambangkan mimpi-mimpi indahku. Yang segera tersapu menjadi bentuk awan yang lain saat aku tergelitik memilih mimpi baru.

Semua nya tentang awan. Dimana aku sedang bersedih. Dimana aku sedang tertawa. Awan selalu menemaniku. Aku menangis mengadu kepada awan. Berteriak dalam diam saat angin menyentuh lembut wajahku. Aku tumbuh bersama awan. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menyibukkan diri dengan segala hal yang mereka anggap penting.

Tapi selang waktu berlalu, aku merasa makin kesepian. Hari ini, awan kembali menggelitikku. Membuatku tersenyum senang. Yaa.. awan masih senantiasa menemaniku. Masih ku ingat, aku yang suaranya sungguh tak indah saja bisa menciptakan lagu bersama awan. Berimajinasi bersama naga dan kuda. Hahaha.. Mereka memang hewan favoritku. Selalu mendengarkan keluh kesahku. Tapi hingga sekarang, aku pun tak pernah menyentuh kuda, apalagi menaikinya. Naga ?? Seperti shio ku. Dan aku masih saja menyimpan mimpi agar bisa berubah menjadi naga dan berbicara dengan naga lainnya. Mengarungi dunia yang luas dan menyemburkan api kepada siapa saja yang berani menggangguku.

Pelan. Aku mendesah. Sudah lama aku ga bercengkrama bersama awan. Terakhir, mungkin ketika aku sedang malu-malu menyimpan rasa kepada dia yang jauh disana. Yang entah mengapa kemudian selalu bercerita dan berkeluh kesah kepadaku. Tak apa. Aku pun tak berani mengambil posisi istimewa itu. Dan setiap obrolan singkat itu terjadi, aku kembali duduk di jendela kamar ku. Menatap langit entah malam atau siang. Karena aku yakin, awan selalu ada disana menjagaku.

Lily. Begitulah orang-orang memanggilku. Gadis kecil yang mulai beranjak dewasa dan mulai mencoba memahami arti hidup. Pagi ini, kembali terpaku menatap awan yang membentang indah. Membentuk figure yang menguatkan hatiku. Naga yang tersenyum dan melambai penuh semangat ke arahku.

Aku memejamkan mataku. Menyentuh pelan wajahku. Kemudian membereskan sedikit yang merusak suasana kamarku. Tak apalah, air mataku tumpah. Tak apalah mata ini sembab. Tak apalah pagi ini terulang lagi. Aku mengerti, awan selalu menebarkan cerahnya di setiap pagi yang terus menerus berulang. Awan tak pernah lelah. Walaupun ia dipisahkan angin. Walaupun ia menjauh dari matahari. Ia tetap hangat. Ia tetap tersenyum indah. Dan aku pasti bisa. Setiap langkahku selalu diiringi awan yang kuat.

Sama seperti aku, awan juga bisa menangis tiba-tiba dan berhenti tiba-tiba. Karena awan selalu membawa janji pagi yang indah. Menemani setiap langkah yang goyah. Menguatkan langkah yang perlahan ga yakin. Yaa, aku ga boleh mengkhianati awan. Aku juga akan tersenyum untuk hari ini. Tersenyum kepada sahabat-sahabatku. Untuk Ega. Yaa. Untuk Ega.

***

Sunday, December 25, 2011

Sunset Bersama Rosie

Buku yang sebelumnya terbit dengan judul senja bersama Rosie ini benar-benar menguras air mataku :((.
Layak dibaca. Memang semua tulisan Tere Liye selalu menggugah hati.

Cinta, persahabatan, dan kesempatan.
"Menurut om, apa cinta itu ?"
"Cinta adalah persahabatan."



"Kalian tau penyu adalah binatang paling setia di dunia."
"Kalian bayangkan, di suatu malam yang lengang dan spesial, malam yang gelap gulita, seekor induk betina penyu datang bertelur di pantai ini, menimbun telurnya dengan pasir, lantas setelah semuanya selesai, induk penyu pergi. Telur-telur ditinggalkan begitu saja, dibiarkan berjuang sendirian. Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu melampaui, hingga di suatu pagi yang juga lengang dan spesial, telur-telur itu akhirnya menetas. Kalian mau tau kejadian berikutnya ?"
"Nah, tukik atau anak penyu yang baru menatap dunia itu kemudian merangkak pelan diatas hamparan pasir. Tahukahh kalian, mereka sejak kecil sudah ditanamkan perasaan setia itu. Mengenali aroma lingkungan tempatnya dilahirkan. Mengenali udara, suhu, matahari, angin yang berhembus, setiap jengkal muasal mereka."

"Dengan kaki yang masih lemah, anak-anak penyu itu merangkak perlahan ke tepi pantai. Menjemput janji kehidupan seiring cahaya matahari pagi terbit. Bagai barisan pesawat mereka bergerak menjamah debur ombak pertama. Saat itulah mereka mengikrarkan janji setia. Mereka akan pergi bertualang menjelajahi samudera lusa. Beranjak besar. Menjadi penyu remaja. Mengenal setiap sudut kehidupan lautan. Tapi mereka akan pulangg suatu hari nanti. Kalian tahu, penyu bisa mengarungi beribu-ribu mil sepanjang tahun. Hingga menjejak belahan benua lainnya. Dan ketika mereka siap untuk mencari pasangan. Penyu-penyu itu akan kembali kesini. Menunaikan janji setis yang pernah mereka ikrarkan."

"Dan ajaib, inilah yang jarang diketahui banyak orang. Penyu hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Saat mereka kembali untuk pertama kalinya, mereka secara naruliah, akan jatuh cinta dengan penyu betina yang dulu pertama kali ditemuinya. Saat membentuk barisan di pantai dulu, saat kanak-kanak. Itulah yang akan menjadi pasangan sehidup semati. Saat mereka bertemu kembali, mereka akan melakukan tarian penyu. Setelah induk betina bertelur, pasangan itu berpisah lagi. Menjelajahi samudera luas."

"Musim berlalu, ketika musim kawin tiba, mereka akan kembali. Kembali meski terluka, tidak peduli batok keras mereka retak, tangan-tangan lumpuh. Kembali menemukan pasangannya dulu. Tidak tertukar. Tidak berganti. Sejauh apapun mereka menjelajahi lautan. Sejauh apapun mereka melihat sudut dunia. Secantik apapun penyu betina lain yang ditemukannya."

"Mereka akan kembali. Kembali ke takdir pasangannya. Karena itylah janjii setia penyu. Terucapkan saat kaki-kaki kecil mereka, kaki-kaki kanak-kanak mereka menuju lautan luas. Janji setia pada takdir pasangannya."

Virginia just for Lovers

"Apa kamu benar-benar suka sama aku ?"
Deg.. pertanyaan mendadak itu seketika membuat hatiku bergetar. Mukaku langsung bersemu merah, mengirimkan signal-signal untuk mencari alasan ke otakku.
Aku ga berani menatap mukanya. Dia duduk tepat di sebelah kananku. Posisi yang sangat dekat menurutku, karena selama ini aku ga pernah duduk berdekatan dengannya.

Aku memejamkan mata berharap ini semua mimpi. Mataku mulai berkedap-kedip mencoba membedakan yang mana mimpi dan yang mana kenyataan.
Dia mengambil buku catatanku. Buku yang sedari tadi aku tulisin dengan tulisan yang di catatkan Rida di papan tulis. Aku membiarkannya. Membiarkannya karena aku ga tau harus berkata apa.
Aku ga tau apa yang dia lakukan dengan buku catatanku. Yang aku tau, tadi aku sedang berkumpul dengan teman-temanku. Bercanda. Tertawa dan bercerita apa saja. Dia tiba-tiba membubarkan teman-temanku. Tidak. Lebih tepatnya dia mendatangi mejaku dan membuat teman-temanku kembali ke bangku masing-masing.

Ya. Dia ketua kelas disini. Dan dia berhasil menguasai kelas kali ini.
Dia duduk di bangku sebelah kananku yang kosong. Lalu secara langsung berkata seperti itu. Aaah.. kenapa hatiku jadi ga karuan begini. Kemana diriku yang selalu membantah dirinya ?
Saat kesadaranku kembali datang. Dia tersenyum lembut kepadaku. Menyerahkan buku catatanku sambil menyentuh pelan rambutku dan aku cuma terdiam.
"Aku ga suka rambut kamu yang bergelung kebawah kayak gini."
Dia mengatakan itu ? Aaah apa pedulinya dia dengan rambutku ? Aku memang berencana memotong rambutku kok. Aku mencibir pelan. Dia menoleh sekali lagi dan aku buru-buru memalingkan muka dari punggungnya.

Ku buka buku catatanku. Mulai untuk mencatat lagi tapi..
"Apa kamu benar-benar suka sama aku ?"
Ih.. aku kesal bercampur senang. Kenapa juga harus nulis seperti itu di buku catatanku ?
Aku ga mempedulikannya. Aku menyobeknya sebelum ada teman-teman lain yang membacanya. Lalu aku.. aku menyimpan kertas robekan itu saat dia kembali duduk di sebelahku.
"GR SEKALI."
Kuserahkan kertas itu.
Dia tersenyum dan menulis berkali-kali. Aku membalasnya sambil tersenyum juga. Sampai akhirnya kertas itu penuh dan kami cuma bisa tertawa.
Dia mengambil buku catatanku lagi.
"Hey.. jangan coret-coret di buku catatanku. Catetin aja donk."
Aku pura-pura ngambek.
Dia cuma diam dan menuliskan sesuatu di buku catatanku. Aku ga mengerti apa yang dia tulis. Lama. Aku menunggu lama. Dan ternyata dia meneruskan catatanku.

***

You became someone so close
That person I could trust
Why did it end up this way?
What happened to the both of us?
I, I'm tearing up inside
I'm on a rollercoaster ride

Thinking of those memories
How your touch was so soft
Your eyes, they were so green
I would have never known how much
You'd come to mean everything to me

[Chorus:]
Virginia is for lovers
And I wonder where do all the others go
And your heart belongs to another
And I'm leaving
Virginia is for lovers anyway

No matter how long were apart
I find it hard to let go
I'm sitting here so restless
Time is moving so slow
I hate that I'm looking back
Reminiscing on photographs

You were like my other half
We were perfect on our own
Then everyone came back
Got harder to get you alone

See the hurting on my face
You were looking the other way because...



(Jordin Sparks - Virginia just for lovers)

***

Sekian tahun berlalu. Aku pernah bilang "Aku suka kamu".
Dan sampai sekarang tak pernah sekalipun dia bilang suka aku. Dia selalu ada di sampingku walaupun jarak yang membuat kami semakin jauh.
Lagu itu terus bersenandung mengingatkanku akan dirinya.
Aku memegang amplop merah jambu dengan pita di luarnya.
Ku baca berkali-kali. Tertulis nama Putra dan Mega.
Aku cuma bisa menghela nafas. Ternyata saatnya sudah tiba. Saat dimana aku harus melempar semua kenangan itu ke tempat sampah.
Harapan semu. Penantian kosong atau hanya aku yang bodoh ?
Bukankah cuma aku yang menyimpan rasa hingga 6 tahun ini ? Bukankah aku juga tau kalau Mega selalu berada disisinya saat aku ga ada ?
Bukankah.. Bukankah.. ??
Aku menghentikan celotehan panjangku. Mematikan lagu yang ku putar sejak tadi malam.

Pagi ini Putra dan Mega akan menikah. Sejam lagi acara akan dimulai.
Ku ambil gaun yang sudah ku siapkan sejak seminggu yang lalu. Ku tatap wajahku di depan cermin.
"Cantik."
Aku bergumam puas. Ku ambil tas jinjingku dan melangkah keluar kamar.
Hari ini Mega dan Putra akan menikah. Mega yang merupakan sahabat terbaikku. Putra yang merupakan cinta pertamaku.
Aku bahagia.
Aku sungguh bahagia.

Sinar mentari pagi menyilaukan mataku. Awan berarak mengiringi langkahku. langit biru meneduhkanku.
Yaa.. kan ku buang semua masa laluku dan ku simpan rapat-rapat rahasiaku dengan Putra.

"Brrrmmm.. brrrmm.."
Mobil mulai berjalan pelan meninggalkan rumahku. Sama seperti aku yang harus meninggalkan kenangan masa lalu itu.

***

Moldane ~

"Kau tau semua orang pasti pernah merasakan masa-masa sulitnya ?"
"Kau tau kan semua orang pasti pernah menangis dan bahagia ?"
"Menangislah kalo emang dengan itu kamu bisa merasa lega."
"Apapun perasaan itu bisa kau tunjukkan dengan menangis. Lalu kenapa harus malu ?"
"Kenapa kau selalu menyembunyikan kesedihanmu sendiri, Lily ?"
Leon menasehatiku dengan hati-hati.
"Tapi Ega sahabatku, Leon."
"Kau ga mengerti bagaimana posisiku. Sekian hari yang lalu dia cerita sungguh benar-benar menyayangi sopir angkot itu. Melihatnya bercerita, mana lah mungkin aku bisa mengerti kalau sekarang semua berubah."
Aku terus mencari pembelaan dalam setiap ungkapan kata-kataku.
Aku selalu ga mengerti diriku. Aku selalu keras kepala dengan apa yang ada dipikiranku. Aku ga bisa berpikir dengan tenang. Semua yang kurasakan harus kusimpulkan sendiri. Aku ga bisa menerima kesimpulan dari orang lain.
Leon memandang sedih kepadaku. Leon hanya menarik nafas dan menghentikan obrolan konyol ini. Tidak. Bukan obrolan konyol tepatnya. Tapi aku yang konyol. Aku yang bodoh membiarkan mataku sembab tiap malam dan berpura-pura semua baik-baik saja di depan Ega.
Aku juga ga mengharapkan semua seperti ini. Tidak.

Leon mendekatiku perlahan. Menyentuh pundakku sekali lagi dan membiarkanku berhambur melepaskan pelukanku.
Leon membiarkanku mengeluarkan keluh kesahku. Membiarkan titik-titik air mata membasahi gaun indah miliknya.

"Kau akan tau, Lily. Suatu saat nanti kau akan tau semua terjadi karena ada alasannya. Kau akan mengerti kesempatan itu bukan untuk di tunggu tapi untuk diciptakan oleh kedua tanganmu."
"Kau akan tau kenapa kita punya dua telinga, dua mata dan satu mulut."
"Kau akan mengerti semua itu."

***

Moldane III

Aku tau aku bukanlah seorang pujangga yang pandai merangkai kata hingga enak dibaca. Bukan juga pengarang cerita hebat atau penulis dengan jejeran karya yang mampu membuat orang lain berdecak kagum, bangga, bahkan tanpa perintah berani mengadu kepada dunia kalau aku ini pantas mendapatkan tepuk tangan yang meriah. Tidak. Bukan itu yang kuharapkan disini. Aku hanya ingin membuat hati ini sedikit tenang diantara sekelumit cerita hidup dan menyesakkan jiwa. Membangun ceritaku sendiri dalam kenangan yang masih mampu ku ingat dan kujadikan cerita yang lebih indah. Bukankah apapun yang terjadi ga akan terlepas dari cerita kita meski kitapun mampu melupakan baris demi baris cerita masa lalu itu. Dan justru itu juga lah yang berperan penting dalam hidup kita, dalam rangkaian menuju kedewasaan kita.

Dewasa ? Rasanya kalimat itu ga cocok ditujukan untuk diriku yang selalu mengenang perihnya kehidupan, dimana aku selalu terisak setiap malam, memojokkan diri di sudut kamar dengan mata berurai tanpa bisa berbuat apa-apa, yang kemudian tertidur perlahan karena begitu capeknya dengan urusan dunia.

"Apa yang bisa ku lakukan ? Apa ?"
Aku selalu meneriaki diriki seperti itu ketika kedinginan hati itu menusukku lagi.
Aku selalu memasrahkan semuanya kepada yang namanya kesempatan. Menanti dan menanti tanpa berani membuat kedua tangan ini menciptakannya.
Aku terguguh saat malam mulai menyelimuti dunia. Membentangkan tangan lebar-lebar demi mencapai kehangatan yang ga akan pernah bintang dan bulan berikan.
Mana ada malam yang hangat. Aku bahkan ga berani  menyalakan lilin untuk sekedar menghangatkan tangan ini.
Aku menyenangi malam dimana aku bisa bersiul riuh rendah. Tapi kapan itu ? Aku bahkan melupakan satu demi satu kenangan itu. Semuanya seakan ga pernah tau kalau aku masih ada. Kemana mereka semua ? Kenapa selalu meninggalkan resah  hati seperti ini ?
Aku sering menyalahkan Tuhan atas kemalangan yang ku rasakan.
Kemalangan yang selalu aku lihat dengan mata kiriku, tanpa memperbolehkan mata kananku melihat kemalangan orang lain.
Aku ga pernah sadar, tangan kananku selalu mencoba menghapus air mataku. Tangan kiriku mencoba menguatkan hatiku.
Aku terlalu munafik. Aaaah..
"Prangg..."
Gelas yang sedari tadi menontonku tak urung menjadi luapan emosiku. Pecah.. hancur berkeping-keping karena lemparanku yang mengenai dinding kamar ini.
Aku selalu membunuh rasa sepiku dengan menghancurkan sesuatu biar ramai.
Aku selalu menutupi kesedihan yang aku sendiri ga mengerti apa yang aku sedihkan dengan melukiskan senyum manis kepada sahabat-sahabatku.
Entahlah. Aku mulai menarik nafas panjang.
Aku merasakan kristal-kristal bening mulai memaksa turun dari kedua bola mataku. Jatuh perlahan. Membasahi pipiku. Mengeluarkan kelegaan luar biasa diiringi isak tangisku.
Aku mengambil cermin yang terletak tak jauh dari tempatku duduk sekarang.
Melihat dengan jelas betapa malangnya aku dari pantulan cermin yang kupegang.
Gemuruh hujan mulai membasahi bumi setitik demi setitik. Menyembunyikan teriakan hatiku di  malam kelam ini.
Aku merasakan ada yang memegang pundakku. Tidak. Aku ga merasa takut sedikitpun. Kehadirannya menenangkanku. Dan apa aku ini sudah gila ???
Aku menggenggam lembut jemari yang merengkuhku itu. Hangat. Dia menghangatkan dinginnya suasana hatiku. Aku memberanikan diriku menoleh sedikit ke belakang. Berpendar indah dalam gaun warna merah menyala. Dia tersenyum lembut.
"Leon Fairy. Kamu masih ingat Leon kan ?"
Dia menyambut tatapanku dengan menyebutkan namanya.
Aku mundur ke belakang. Perlahan langkah demi langkah sambil menyiapkan teriakan kencang. Tapi Leon hanya tersenyum tenang yang membuat aku sedikit merasakan kenyamanan.
Leon mendekatiku dan aku..

***

My beloved Ayaah

Ayah..
Aku merusak malam ini dengan isak tangis yang ga bisa terhenti
Membayangkan sosokmu yang tersenyum dengan penuh kebanggaan
Dengan penuh kerinduan menyambut kehadiranku
Membentangkan tangan lebar-lebar menanti larian kecilku untuk memelukmu

Ayah..
Entah ini yang keberapa kalinya aku menahan sesak ini sendiri
Yang terpecah dengan tangisan dan teriakan di dalam hati

Ayah..
Sekalipun aku ga pernah merasakan kasihmu yang nyata untukku
Mungkin guratan senyum tipis pun sulit kau lemparkan padaku yang bisanya selalu mengacaukan suasana hati saja

Ayah
Denting irama malam menggelitikku
Mengingatkanku untuk mengenang masa kecilku
Mengarang cerita untuk membuatku makin menyanyangimu

Ayah..
Pernahkah terlintas 1 kata yang ingin kau ucapkan padaku ?
Aku rindu Ayah
Aku ingin tau sosok Ayah itu seperti apa
Aku ingin menghambur kepelukanmu saat aku merasa luka dan tak berdaya
Aku ingin mengadukan keadaan pilu ku sekarang
Aku ingin kau membelai lembut rambutku dan membiarkanku terlelap dalam buaianmu

Tak perlu menutupi rasa seakan-akan aku orang lain, ayah
Jangan pernah melihat aku seakan-akan aku ini yang paling berdosa

Ayah..
Aku rindu, ayah
Aku ingin menyentuh lembut hatimu
Melukiskan senyum kecil yang membangunkan kebahagiaanku

Aku butuh sosokmu dalam hidupku, ayah
Bukan sekedar mengandalkan lingkungan sekitarku dalam membentuk perilakuku
Bukan sekedar mempelajari hidup dengan cara menjalaninya sendiri
Aku butuh gandengan tanganmu, ayah
Aku butuh arahan saat hatiku pedih

Ayah..
Aku tau aku ga pernha bisa terlihat hebat
Aku bahkan selalu mencari cara agar selalu berbeda dengan yang kau harapkan
Aku hanya mencoba kau peduli, ayah
Aku hanya mencoba mencuri perhatian kecilmu

Lupakanlah masa kecilku
Lupakanlah masa-masa menjelang remajaku
Semua sudah ga penting untuk dijadikan cerita lagi

Tapi coba lihat aku, Yaah..
Tak bisakah di sisa umurmu yang semakin tua
Tak bisakah di saat fisikmu semakin melemah
Tak bisakah di saat kita jauh
Tak bisakah Ayah membuktikan pada dunia kalo rasa sayang ayah itu ada ?

Yah, aku mencoba menyimpannya sendiri
Mengolah sebentuk hati agar selalu bersemi
Mengolah kepingan yang sempat terluka agar terobati

Ayah..
Ayaah..
Adakah teriakan hatiku ini sampai kepadamu ?
Adakah kedamaian di jiwamu saat melihatku ?

Aku mencoba memahami semua yang terjadi dalam hidupku
Tentangmu, tentang kita
Tapi yang selalu bisa kulakukan hanyalah
Menyimpannya sendiri dan menutupnya di sela waktu yang ku miliki
Yang terkadang mengusik gelisahku di tengah malam
Yang kadang menyeruak di kala kesepian itu datang lagi
Disaat harapan itu kian besar
Disaat rindu ini menggelitik tameng yang ku bentang

Bintang mungkin tak bisa membantuku
Tapi aku sungguh berharap..bintang malam ini selalu menjaga tidurmu
Menyampaikan semua tentang perasaanku
Semuaanyaa
dan semuaanya yang ku impikan selalu indah

Selamat tidur, ayah
Semoga kebahagian selalu untukmu
Semoga Tuhan selalu menjagamu disaat aku jauh dan ga bisa menjagamu
Semoga suatu saat pesanku menggelitik hatimu
Dan ayah akan membuka ruang untuk cinta itu
Untuk semua kasih sayang yang sempat kau lupakan beberapa waktu
Semoga senyum selalu terlukis di wajahmu
Aaaaaaaaaamin

Jakarta, Senin 26 Desember 2011
0:33 AM

Monday, October 3, 2011

Moldane Part II

"Ah..."
Aku memasuki toilet sambil meringis dan memegangi kepalaku. Rasanya seperti ada mengalir dari kepalaku. Jangan darah, aku mohon. Batinku meraung-raung tanpa berani melihat telapak tanganku yang terus-terusan memegangi kepala. Ku tutup mataku perlahan. Ku nyalakan keran air dan membasuh tanganku. Pelan-pelan ku buka mataku. 
"Hah ??? "
"Astaga.. kepalaku berdarah. "


Ku pikir penderitaanku akan berakhir setelah kepalaku menabrak meja. Aku mencari pulpen yang jatuh di bawah meja  lalu.. Aww.. Ga ku sangka-sangka kepalaku berdarah. Hiks.. sambil mengasihani diri ku usap mukaku dengan sabun muka. Ku tatap wajahku pelan-pelan sambil menghitung bintang yang hinggap disana.
Bayanganku di cermin sangat berbeda. Ada kepak sayap bersembunyi di balik lengan kecilku. Aku terpesona dengan penampilanku sekarang. 


Ku coba memegang kacamataku. Hey.. aku memakai kacamata tebal ini. Kenapa bayanganku di cermin memantulkan bayangan yang salah ? Aku memakai gaun ungu yang cantik. Dengan sedikit renda indah dan berlian di setiap ujung gaun yang menambah kesan mewah. Ada kerlip yang bersinar indah saat aku bergoyang ke kanan atau ke kiri.


Ku sentuh wajahku yang terpantul dalam bayangan di cermin. Wajahku tersenyum lalu menghilang. Berganti dengan wajah senduku yang seperti biasa. Sesaat aku masih menatap cermin di depanku. Tapi tiba-tiba hatiku tergerak untuk mencari amplop merah jambu itu. Amplop merah jambu yang berisi pesan dari Moldane. Apa hubungannya dengan sekilas pantulan bayanganku di cermin ini ? Moldane itu siapa ? 


Ku bongkar tas sekolahku. Buku-buku mulai berserakan di lantai. Uang receh yang biasa aku selipkan mulai gemerincing menyusun irama di keheningan sore ini. Ku buka satu per satu saku di tas ku. Tapi ga ada. Aku ga menemukannya. 


Diam sebentar. Aku mencoba mengingat sesuatu. Aku yakin amplop itu sobek. Entah dimana aku meletakkannya, tapi amplop itu sudah hilang.


Besok. 16 Juli. Haruskah aku datang ke taman Aria ? Tapi mungkin saja surat itu bukan untukku. Kalau bukan untukku ? Lalu siapa lagi ?


***

Galau


Tak sengaja kata terucap dan membekas di hatimu
itu bukan bahagia atau semacam bunga yg dapat menghiasi hatimu
Itu juga bukan dusta, tapi sedikit rasa yang ingin ku ungkap melalui rangkaian kata
Aku ingin kamu menyadarinya
Tapi bukan sekedar kesadaran yang menuntutmu untuk berkata iya
Aku ingin kamu tau betapa lelahnya menanti kepastian yang membuatku tak bisa melangkah
Aku suka, sebaris kata yang ga ada maknanya jika kau memilih untuk melupakanmu
Aku sayang, cuma omongan yang bisa berlalu begitu saja
Tapi maap, aku mintaa maap telah menodai warna dalam hatimu..
aku telah berusaha menahanmu pergi
mengubungi tapi selalu kau abaikan..
aku memang bukan yang terbaik. tapi liat aku..
aku selalu ingin berusaha menjadi yang terbaik untukmu..
Tak perlu kau iyakan maksud hatiku..
Aku hanya ingin maapku kau terima dari dalam lubuk hatimu..
Lalu..silakan abaikan semua perasaan hatiku..
Tidak apa-apa.. karena senyummu tetap yang terindah di hatiku

*galauu.. ahaha
 Sunday, September 11, 2011 at 10:19pm

ide saja

"Mamaaaa.."
Aku langsung berlari menelusuri anak tangga menuju dapur. Mama dan Papa pasti masih di dapur menyiapkan sarapan.
"Ma.. Pa,. Apa ini ?"
Aku menunjukkan sayap kecil yang ada di punggungku.
"Kenapa hanya aku yang punya, Ma ? Pa ?"
"Dan kenapa tiba-tiba aku memakai gaun ungu ini ?"
"Apa ini kejutan ulang tahunku dari kalian, Ma ?"
Rasa sesak di hatiku makin menjadi. Kalaupun ini kejutan dari Mama dan Papa, lalu kenapa sayap ini ga bisa dilepaskan ? Pikiranku semakin jauh. Mama dan Papa pun hanya terdiam seolah belum siap menceritakan semuanya. Aku.. Aku sedikit berisak menahan pikiranku yang semakin jauh.

Sometimes

Tuhan.. Kenapa semakin jauh aku mengarungi hidupku, semakin jauh aku denganmu..
Cela kosong di antara serpihan hatiku ini sungguh mengganggu ku..
Adakah hal baik akan membawaku ke terbang melayang dengan tenang
Adakah hal indah akan menemaniku hingga penghujung usiaku ?

Tuhan.. Sesak hati ini memang tak selalu ku adukan kepadamu
Rasa sakit ini seakan-akan cuma hiasan dalam hari-hariku

Bantu aku menemukannya, Tuhan
Bukan harta melimpah yang kuharap bisa ia hadirkan untukku
Bukan paras rupawan yang bisa ku banggakan saat ia di sampingku
Tapi ia yang bisa membawaku semakin dekat denganmu, Tuhan
Bersama mencapai ridhomu
Bersama saling mengisi hati dengan baitan syukur memujamu
Mengingatmu.. Dan terus mengingatmu..
Menjalani hari dengan penuh keikhlasan..
Bantu aku, Tuhan..
Temukan dia..
Sebelum aku semakin jauh melangkah di jalan yang salah ini..

Monday, July 25, 2011

Talk to me Like I'm someone U Love :D

Di Mekar Sari, Minggu 24 Juli 2011
Iseng poto di Rumah Buah ahhh..

Masih di Mekar Sari di hari yang sama dan tempat yang sama :P
 
Dapet Souvenir Topi dari Mekar Sari.. Wajib di poto. Hehe..
 
Hahaha.. 
Kalo ga salah ini tahun 2006 akhir atau 2007 awal gitu deh..
Di Tangkuban Perahu
My First Headcraft

Di kutip dari 5 cm. Loph this Quote
 
Di Soreang..
 
Di Dufan sama teman-teman
 
Dufan lagii..


Talk to me Like I'm someone U Love :D
Mekar Sari lagii ah

Letter for U

Selamat pagi,
Saya disini ingin mengenang satu hal yang terjadi pada dirimu dan hampir kamu lupakan.
Kamu terlalu sibuk dengan rutinitasmu sampai kamu sendiri bosan dan melupakan hampir semua potensimu.
Kamu terlalu sibuk memikirkan perasaan yang tidak enak. Padahal kamu sendiri tau kan ?? Kamu pernah bahagia. Kamu pernah sukses dan ga ada orang yang bisa menyamaimu.
Kamu inget, Tikaa ???
Disaat semua orang berlomba-lomba mengejar nilai, kamu cuma duduk santai sambil mendengarkan lagu atau radio.
Disaat semua orang cuma bengong tanpa bisa berbuat apa-apa, kamu maju dan menyelesaikan semua soal matematika.
Kamu hebat. Dan kamu sendiri ga menyadarinya.
Kenapa tiba-tiba rasa percaya dirimu hilang begitu saja ?
Kamu pernah jadi pahlawan mereka, Tikaa.

"Rumput tetangga pasti kelihatan lebih hijau."
Tapi kamu sendiri ga tau itu rumput asli atau palsu ?
Kamu mungkin salah pakai kacamata atau mungkin pola pikir kamu saja yang berubah ??

Kamu pernah jadi nomor satu.
Jadikan itu acuanmu sebagai penyemangat hidupmu demi mencapai mimpimu.

Aku tau kamu ga ingin cuma bisa ngomong kayak gini.
BUKTIKAN LAH..
PERCAYA LAH SEMUANYA BISA KAMU LEWATI..

WARNING!!!

Kamu ga perlu berusaha untuk menyamai orang lain atau ingin menjadi lebih hebat dari orang lain
Semua udah ada porsi masing-masing
Kamu hanya perlu ingat, kamu harus bisa lebih hebat dari diri kamu saat ini
Dan harus bisa menjadi yang terhebat bagi diri kamu sendiri
Hingga nanti kamu pun ga bisa berhenti dan melampaui mereka yang merasa cukup begini dan berdiam diri


Jakarta, Selasa 26 Juni 2011 1:51 AM

^Tikaa_

Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu DUSTAKAN ??

Hari ini panas sekali. Walaupun aku berada di kost-an, walaupun kipas angin ini menyala, walaupun aku terlindungi dari terik matahari langsung, dan walaupun aku bersembunyi di balik atap, aku masih merasa gerah bukan main. Air minum yang tinggal seperempat botol pun ku teguk habis. Aaaah.. kini cacing di perut pun mulai membujukku untuk mencari makan.

Basah. Aku mulai merasakan peluh yang membanjiri pakaianku. Rasa laparku mengalahkan rasa malas yang mengganggu.
Akhirnya aku tiba di warteg dekat kost-an. Aku ogah-ogahan makan disana. Rasa ga asyik kembali menyelimutiku. Sampai ketika..

Seorang bapak berjalan mendekati warteg ini. Seorang bapak yang memanggul entah apa itu, seperti besi-besi kecil yang dipanaskan. Dibawa-bawa dengan tempat kecil seperti yang sering di bawa-bawa oleh tukang sol sepatu. Aku ga ngerti itu apa. Tapi aku ngerti banget bagaimana susahnya hidup dia. Dia berjalan seharian dengan memanggul itu. Berhenti makan di warteg yang aku rasa bisa saja seharga pendapatan dia dari pagi sampai siang ini. Aku hanya bisa terpaku. Memandangnya dengan perasaan tertusuk. Aku yang biasa makan di mall dengan alasan bersih. Aku yang biasa makan dengan harga yang aku mau dengan alasan yang penting puas. Aku yang mengeluh-eluhkan gajiku yang aku rasa ga pernah cukup. Aku yang bergaya mengikuti hobiku menghambur-hamburkan uang demi nonton dan bersenang-senang. Aku yang mana yang merasakan ini ? Semua seakan hitam putih.

Aku berjalan meninggalkan sosok bapak itu disana. Dalam lamunan yang tak kunjung buyar, gerimis pun seakan menangisi aku yang terlalu banyak mengeluh. Dan disana..

Tuhan menunjukkan kembali keajaibannya. Tuhan menunjukkan seseorang yang berjalan tanpa alas kaki, di tengah hujan. Terus berjalan membawa gerobak kecilnya. Astagfirullah Ya ALLAH.. Nikmat mana lagi yang aku dustakan ??? Dia yang begitu tangguh. Melewati harinya agar keluarganya bertahan. Lalu aku ?? Aku hanya mengeluh lagi. Meninggalkan kewajibanku untuk bersyukur walau hanya dengan beberapa menit saja ? Dimana hatiku, Tuhan ??
Dimana rasa syukur yang harusnya tak henti aku ucapkan ?
Dimana keikhlasan dalam menerima semua kasihmu ??

Aku kerja di ruangan ber-AC. Minum panas dingin ada. Makan siang dapat. Kamar mandi tersedia. Musik pengusir bosan juga ada. Aku duduk. Ga kepanasan atau keringetan. Aku ke kantor ga jalan kaki. Ada metro mini dan kadang bisa juga minta anterin. Kalo kesepian, aku bisa nyalain YM, chatting sama temen-temen. Buka macem-macem yang bisa bikin refresh.
Aku emang sering pulang malem. Tapi itu di itung lembur. Otomatis dapat uang lebih. Aku sering kesiangan juga. Tapi aku masih bisa beristirahat.
Kalau aku lagi ga ada uang, aku bisa nunggu sampai waktunya gajian. Aku juga ga jadi tulang punggung keluarga. Aku bisa bebas menggunakannya. Bahkan aku bisa kuliah dengan uang sendiri. Bisa beli hape canggih atau gadget yang aku mau. Tapi.. kenapa aku ga pernah bisa bersyukur ? Kenapa aku masih ngerasa ga adil setelah melihat mereka yang masih kekurangan jika dibandingin sama aku ???

Maapkan Yaa Rob..
Mata ini sering lupa melihat kebawa..
Mulut ini sering mengunyah penuh nikmat-Mu, sampai lupa untuk menyebut nama-Mu
Kaki ini masih sering lupa jalan menuju rumah-Mu
Tangan ini terlalu payah dan sering lupa meminta kesucian hati

Maapkan Yaa Rob..


^Tikaa_ Selasa 26 Juli 2011 1:32AM

Bacalah maka kau akan mengerti

Bacalah tentang dirimu, maka aku akan mengerti bahwa sesungguhnya dirimu adalah indah. Allah telah menciptakanmu dengan begitu teratur dan sempurna, maka dari itu berbanggalah menjadi muslimah dengan menjadi taat kepada Nya.
Dia tetap memeliharamu bahkan saat kau tidak mencintainya, Dia mengasihimu dan tetap memberikan kepadamu jatah rizki, bahkan disaat kau mengkhianatinya, dan Dia pun akhirnya memaafkan kesalahanmu saat kau bertaubat, walaupun selanjutnya kau mengulang kesalahan yang sama. Lagi dan lagi. Memang, menebus kecintaanNya adalah sangat mustahil dilakukan, maka satu- satunya cara untuk membalasnya adalah menjadi hamba yang baik untukNya. Walaupun itu memang sama sekali tidak menguntungkan atau merugikanNya, namun percayalah kesetiaan terhadap aturan dan JalanNya, akan selalu membawamu kepada kemuliaan seorang manusia.
Menjadi mulia...ternyata lebih mendamaikan bahkan dari pada sekedar mendapatkan gelar sebagai `kaya`. Lalu mengapa harus kau rendahkan dirimu sendiri dengan menyelisihi Allah sang Maha Penguasa, hanya demi memenuhi nafsu yang memenuhi rongga dadamu?.

Bacalah kewajibanmu, maka kau akan mengerti bahwa seorang wanita sangatlah dimuliakan Allah lewat sebuah hal yang bernama melayani. Dengan melayani keluarga dan suami, maka kau telah melekatkan sebuah keajaiban pada dirinya sendiri sebagai seorang wanita.
Kau yang dengan segala keringanan mengesampingkan kesenanganmu sendiri demi kebahagiaan yang lain. Ah Simpanan terbaik apalagi di dunia ini yang lebih selain seorang istri yang begitu sangat sholihah dan mencintai keluarganya diatas kepentingan dan kelegaan hatinya sendiri. Suami adalah kunci munuju surga, kehidupan terabadi ditempat yang paling indah. Subhanallah, semoga Akhirnya kehidupan terbaik disana bisa di peroleh.

Bacalah tentang kekuranganmu, maka kau akan mengerti cara tepat menjadikan dirimu hebat, tanpa harus menjadi dipaksakan untuk sempurna.Kesadaran tentang kekurangan itu akan menjadikan kau pribadi yang tidak sombong dihadapan Yang Maha segala apalagi dihadapan manusia.
Saat kau mengenal kekuranganmu, maka akan banyak kesempatan bagimu untuk melembutkan hati dan mengasah kasih sayangmu untuk selanjutnya kau sebarkan keindahan itu kepada seluruh dunia.

Bacalah tentang masa lalumu, maka kau akan mengerti betapa Allah sangat Maha penyayang dan mengasihimu. Allah menuntunmu kepada jalan yang terbaik walaupun kadang kau khianati.
Kasih sayangNya tiada batas, walau sering kali kita membatasi diri denganNya lewat dosa- dosa yang kau perbuat. Maka dari itu jangan tunda sujudmu, mohonkanlah ampunan atas jalan salah yang telah kau ukir dalam kebanggan berbuat dosa.

Bacalah setiap lembaran hidupmu, maka kau akan mengerti betapa Allah Subhanahu Wata'ala telah mengembankan kepadamu tugas yang berat dan indah, namun tidak melebihi kemampuanmu.
Kau adalah mampu, walaupun kau suka berputus asa dengan berkata tidak mampu. Kau adalah pemenang, walau sesekali terpuruk menjadi pecundang. Kau adalah Anugrah, maka jangan anggap dirimu sebagai sampah. Kau indah, bahkan terlalu indah untuk sekedar kau caci maki. Kau adalah hamba yang taat, walau sesekali kau salah jalan, namun lihatlah sang Maha Penolong masih tersenyum dalam keteledoran yang kau lakukan.
Dan yakinlah Dia akan selalu memaafkanmu, selama kau ikhlas meminta maaf. Lalu, atas alasan apa lagi kau harus menunda tobatmu, apakah kau perlu harus menyaksikan dahulu kemurkaaan Allah atasmu?

(Syahidah)

Haaaii

"Haaii.."
Dalam sepiku terkadang aku masih menyapamu
Tapi bukan karena ada sesuatu seperti dulu
Aku hanya ingin semua biasa
Haha.. tidakkah ini cuma perasaanku saja ???
Aku masih merasa ada jarak yang memisahkan kita
Tidak.
Mungkin bukan jarak
Tapi keengganan untuk kembali bercengkarama

"Haii.."
Sudahlah..
Lebih baik tak kuciptakan keangkuhanmu kembali..
Ku akhiri saja sapaan ku..
Selamat malam..

Thursday, July 21, 2011

Quote from 5 cm "Love this"

Semua keyakinan, keinginan, dan harapan kamu serta cita-cita dan apa yang kamu kejar taruh disini.
Ia membawa jari telunjuknya menggantung mengambang di depan keningnya.
Kamu taruh disini.. jangan menempel di kening.
Biarkan..
dia..
menggantung..
5 centimeter..
di depan kening kamu..
Jadi ia ga akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu ga akan bisa menyerah.
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri..
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma..
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya..
tangan yang ajan berbuat lebih banyak dari biasanya..
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya..
leher yang akan lebih sering melihat keatas..
lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja..
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya..
serta mulut yang akan selalu berdoa..

Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang  punya nama. Kamu akan dikenang sebagai sebagai orang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan dan kalah oleh keadaan. Tapi seseorang yang selalu percaya akan keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapapun.. Dan kamu ga perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya..
Percaya pada.. 5 centimeter di depan kening kamu..

~From : 5 cm

Saturday, July 2, 2011

Moldane

Lengang. Sepi dan tenang. Semua orang di ruangan ini sedang memperhatikan apa yang Pak Edi bagi lewat papan putih bertinta hitam dan biru.
Di pojok sudut ruangan aku hanya menepong dagu sambil mengernyitkan dahi. Entah. Aku hanya ga mengerti. Yang terdengar dari telingaku hanyalah gesekan spidol berwarna dengan papan tulis putih itu.
Aku kembali memasukkan tanganku ke dalam ransel. Dan aku kembali memegang amplop merah jambu itu. Penasaran sekali rasanya.
Amplop itu kutemukan saat aku ingin beranjak turun dari angkot yang biasa ku tumpangi. Aku ga bermaksud mengambilnya. Kondektur angkot itu memberikan amplop itu padaku. Dia bilang, amplop itu jatuh dari buku yang aku pegang.
Awalnya aku pikir surat cinta. Tapi.. siapa si yang suka dengan cewek culun kayak aku? Ah bukan culun, kutu buku lebih tepatnya. Aku tidak punya teman. Aku hanya bisa berkomunikasi dengan buku-buku yang menumpuk di perpustakaan.

"Sret.. Sret.."
"Dan ini rumus untuk menghitung trigonometri..."

Pak Edi masih semangat mengajar. Ega yang sedari tadi memperhatikanku, seperti mulai ga tahan untuk bertanya.

"Li.. kamu kenapa dari tadi melototin amplop merah itu ?"
"Aku.." Ucapanku terputus. Aku bukan orang yang biasa berbagi cerita dengan orang lain. Aku hanya ingin keheningan ini terus berlanjut.

"Ah.."
Ega merampas amplop merah ku. Aku ga biarin itu terjadi begitu saja. Aku ikut merampas amplop merah itu.

"Ega.. Lili.."
"Kalian ga bisa liat Bapak ada di depan kelas ?"
"Kalian ga bisa hargain Bapak, hah?"

Pak Edi yang terkenal galak itu mulai tak nyaman dengan tingkah laku aku dan Ega.

"Tapi, Pak.."
Belum sempat aku bicara. Amplop yang tadi udah ku dapatkan dengan susah payah di tarik lagi oleh Ega. Dan..

"Sret.."
Amplop itu sobek.
Keheningan pun kembali datang. Aku langsung berdiri ingin memaki Ega. Tapi tiba-tiba semburat asap merah memenuhi ruangan kelas ini. Aku terbatuk kecil. Semua berwarna merah. Aku ga bisa lagi melihat isi kelas ini.

Ega, Pak Edi, dan teman-teman yang lain seakan membeku. Ah bukan membeku. Mereka mematung.

Aku mencari sumber asap merah itu. Aku memakai kacamata tebalku. Aku melihatnya dengan jelas. Tongkat kecil yang tadinya ku kira korek api, keluar perlahan dari amplop merah yang di pegang Ega.
Tongkat kecil itu makin kelihatan jelas. Sekilas ada bayang merah yang berputar dari tongkat itu. Bergerak pelan lalu berputar dengan semburat bintang kecil. Dan oooh.. seorang gadis cantik bergaun merah tersenyum manis padaku.

Dia.. dia..

"Hai.. Lili.. Aku Leon Fairy."
Gadis itu membungkukkan badannya sedikit.
Anggun. Dia benar-benar bersikap selayaknya putri raja. Aku ga bisa berkata apa-apa. Aku.. aku kurang bisa berkomunikasi dengan orang-orang.

"Treeeeeeeet..."
Bel pulang berbunyi.
Aku seakan sadar dari mimpiku.
Ega dan yang lainnya sibuk bercanda. Pak Edi mengakhiri pelajaran hari ini.

Lalu aku..
Apa aku mimpi ?

Ku ambil amplop merah jambu yang sobek itu. Ku lihat ada serpihan serbuk merah didalamnya. Apa aku mimpi ?? Tapi..

"Sabtu, 16 Juli 2011.. aku ingin kamu menemuiku di taman Aria jam 11 malam. -Moldane-"

Apa maksud tulisan ini ? Kenapa bisa terselip di dalam amplop ini ?
Bukannya 16 Juli itu, 2 minggu lagi ?



++to be Continued..

--khaa_khay 2 Juli 2011--
Oooh shit.. I hate my selft in this part. I never can't manage time. I'm slept over today. And once more, I am pretending like I'm forget about my desk. I have decision.. I have to finished today..

Call u loudly.. ahaha.. I never knew how I have to call u like that. I just.. uhm.. I just try to say hi, maybe. But Shit. There's someone walking in ur side. I knew him. He just make u think that he was knew me completely. He just make u think that I'm difficult girl. U know?? I'm always sing 'My happy ending by avril lavigne' to remember this.
U know?? I think u would keep ur promise to standing beside me. But yeah.. u never say seriously. Aaah..shit.. just because ur closed friend, I remember this part again..
Aaah..shit.. why I think it just because ur closed friend?
Thank youu..
Just wanna say thank's
I think sapparated is best for us..

From my pure heart.. I never want play this part again
Yeah.. I got the quote that said, when the same one ask u to come back and regret everything that he done, It means he is the best.. coz he will never does same mistake anymore
But for me..
Over is Over..

Regards,

Sunday, June 26, 2011

Jika aku seorang cowok


Jika aku seorang cowok
1.       Aku bisa berkelahi, bisa beladiri tanpa harus ikut karate kayak waktu SMP
2.       Aku bisa bilang “Hey, She’s my girl. JANGAN GANGGU !!!” (keren banget kalo ada cowok yang bilang gitu. Hehe)
3.       Aku wajib bisa main gitar, lalu aku akan nyanyiin lagu ciptaan sendiri buat cewek aku.
4.       Aku pasti jadi cowok paling cakep. :D
5.       Aku pasti jadi cowok yang suka olahraga, menebar pesonaku dengan keringat yang mengalir lewat wajah. Tring tring.. aku senyum loh. So sweet banget ga si ? Hee
6.       Aku akan coba buat selalu ada buat cewek aku. Membuat dia merasa paling special di mataku. Memberikannya mawar putih disaat-saat tertentu. Merayakan ultahnya dengan iringan lagu dari bibirku. Dan kenapa aku mikirnya kaya punya cewek manis aja si ?? Aku kan juga cewek oii.
Hehe. Aku ga ngerti. Dari dulu aku ngerasa jadi seorang cowok itu keren. Ga kaya cewek yang dikit-dikit nangis.
Kalo jadi cowok kalo berantem ga harus adu mulut. Tinggal tonjok. Biru-biru. Besoknya baikan.
Kalo jadi cowok aku juga bisa bales tonjok kakakku saat berantem dulu. Hehe.
Kalo jadi cowok ga akan susah nyari sepatu, sandal atau baju. Baju cewek terlalu pas-pasan alias ngetat buat aku.
Cowok yang suka pake jaket itu keren. Karena aku suka pake jaket, artinya aku bakal jadi cewek keren. :D
Temenan ama cewek itu ribet. Apa-apa lama. Harus dandan. Jarang ada yang bisa diajak susah. Diajak jalan kaki katanya capek. Diajak panas-panasan katanya tar item. Diajakin makan malem katanya nanti gemuk. Diajak ngobrol banyak jaim nya.

 Hehe..Just to share what I feel..

Monday, May 2, 2011

"Jika seseorang cukup bodoh mencintaimu kembali setelah kamu membuatnya patah hati, percayalah, dia adalah yang terbaik untukmu."
Himandher Couplestuff, a specialty limited stuff for lovers ^_^

Friday, April 22, 2011

"Gimana mau di jadiin pegangan ?"
"Dia aja ga bisa tegas ama diri sendiri."

Deg.. serasa ada yang menusuk jantungku. Yaa Tuhan.. walaupun kata-kata itu bukan untukku, tapi justru mengingatkan akan gimana aku sekarang.

Dia pernah bilang aku kuat. Aku sungguh malu kalau ternyata aku ga bisa membuktikan penilaiannya tentang diriku. Aku bukannya ingin dinilai baik. Bukan image kuat yang harus mereka lihat. Tapi bener-bener aku yang kuat. Sepertinya udah terlalu banyak kesalahan yang aku lakukan. Huff..
1. Sepertinya aku masih terlalu manja. Terlalu takut untuk melangkah. Ah mau pake alesan butuh pengingat lagi ? Udah ga jaman, kaa..
2. Emosi masih labil. Padahal aku ini role model adekku. Kenapa aku malah ga bisa ngendaliin diriku ? Aku udah bilang ke HRD kantor pengen begini begitu. Aku juga udah bilang ke bos aku suka apa. Apa lagi si yang kurang ? Tuhan pun udah mengabulkan apa yang aku inginkan. Harus yang seperti apa lagi agar aku bisa bersyukur ?
3. Yaa aku masih belum bisa bersyukur.
4. Terlalu mikir jauh. Kenapa ga bisa simple si ? Jangan sampai terulang lagi dah. Untung nya dulu ga nyasar, tapi sampe sekarang masih terbayang kan ?
Think before you make up your mind
You don't seem to realize
I can do this on my own
And if I fall I'll take it all
 It's so easy after all
5. Aku ga bisa serius. Uh uh uh.. Semua yang kita lakukan adalah pembelajaran. Lakukan dengan serius.
6. Tegas tegas tegas.. Apapun keputusanmu jadiin pegangan. Masa bodoh dengan orang lain. Pertimbangkan.. dan lakukan. Kalo kebanyakan mikir kapan mulai nya?
7. Belum bisa rapi. Hehehe.. Ayo belajar rapi :D

satu dibagi nol

Tiba-tiba terbaca kata-kata ini di status facebook teman :
teringat peristiwa 3 tahun yang lalu saat hari terakhir unas, aku nangis waktu ngerjain soal2 fisika.
ketika aku duduk di bangkuku, seorang teman yang udah 3 tahun menjadi teman kelasku memberiku nasihat, 'res, 1 dibagi 0 brp? hasilnya tak hingga kan?saat kita udah menjadi 0, Alloh-lah penentu semuanya.'
makasih temanku,kamu udah memberi warna di hidupku hingga saat ini dan insyALLOH sampai akhir hayatku. ^^
Benar. Disaat kita ngerasa kalah, lemah, gagal, di saat itu juga kita merasa nol dan menyalahkan semuanya. Entah itu diri kita, entah itu orang lain. Kenapa ga berpikir semua hanya ALLAH yang menentukan. Kita cuma merancang. Kenapa kita sering lupa kodrat kita sebagai manusia. Kita harus bersyukur. BERSYUKUR. Apa bener-bener butuh alarm berbentuk manusia yang bisa ngingetin semuanya ?

Kenapa ? Kenapa ? Bukankah Tuhan disana telah mengulurkan tangannya pada kita. Kenapa kita seolah ga melihatnya. Ga bersimpuh dan mengadu kepada-NYA ?

Hidup adalah pembelajaran. Hidup tidak hanya mengenalkan kita pada warna warna yang biasa kita kenal dalam menggambar.

Dalam diam. Dalam tangis. Dan dalam simpuh di sajadah
Dalam alunan ayat suci. Dalam senandung adzan. Dan dalam doa-doa
Dalam kebahagian. Dalam kehampaan. Dan dalam ketidakpuasan
Bersyukurlah.. ^^

Monday, April 18, 2011

Semangat 18 April

Senin, 18 April 2011

Ga perlu cerita panjang lebar, nanti malah males bacanya lagi. Ehehe..
Pesan-pesan yang di dapat hari ini dari Pak Bambang ^^

- Semua pekerjaan dan semua yang kita lakuin itu adalah pelajaran dan coba lah ambil pelajaran dari semuanya. Jangan asal selesai. Pahami maksudnya. Dokumentasikan semuanya. Jadikan pegangan untuk nanti.

- Teruskan apa yang ingin kamu lakukan, Biarkan wawasan mu terbuka. Setelahnya, lakukan yang lebih dari itu.

- Semua ada tahapan dan prosesnya. Tapi bukan berarti ga nyoba atau ngelepas kesempatan yang ada demi ngelewatin tahapan yang harusnya kamu lewatin. Kamu bisa nyoba dulu, Kalau misal kamu mampu silakan langsung kesana. Inget, semuanya adalah pembelajaran.

- Orang-orang yang bilang karir programmer hanya akan mandeg disana-sana aja itu salah. Itu hanya pola pikir mereka. Itu contoh orang-orang yang ngerjain asal selesai tanpa mau ngerti maksud aplikasinya untuk apa. Bikin dokumentasinya, suatu saat kalau kamu ingin jadi analyst, kamu akan membutuhkannya. Banyak kok, orang-orang yang setelah bertahun-tahun di IT, langsung naek jabatan jadi GM IT.
*Yaa bener juga, kalo mau buka pikiran.. kalo mau nyoba apply ke bagian yg lebih tinggi, ga akan terus jadi kuli alias programmer. Ehehe..

- Programmer itu ibarat kuli. Semakin lama kuli bertahan di bidangnya. Semakin ia tau cara cepat membangun rumah. Ia bisa saja menyusun bata dengan cepat, bisa saja menyusun bata sambil tidur. Pastilah ia akan semakin hebat dalam membangun rumah. Tapi.. kenapa mereka ga mikir gimana arsitektur rumah tersebut, gimana bikin rumah yang nyaman, gimana agar mereka bisa merancang sendiri rumah tersebut. Semua itu kan ada prosesnya. Kalau mereka ga mau tau soal itu. Selamanya mereka bakal jadi kuli. Tapi kalo mereka mau belajar, dalam waktu 1 tahun aja, mereka bisa langsung jadi mandor. Begitu juga dengan programmer. Programmer bisa jadi analyst baik jika mereka bisa mikir kayak gitu, Bukan malah ngerasa hebat karena jago bikin sesuatu atau bisa cepat nyelesaiin coding.
Dan di analyst itu, kamu harus siapin mental lebih dari ini. Kamu bakal pusing sendiri ngadepin client. Ganti design berkali-kali. Jadi sekarang perdalam programming dulu sambil pelajari maksud dari aplikasi tersebut. Baru nanti kamu jadi analyst programming.
Kamu juga harus mikirin kira-kira aplikasi yang akan dibikin ini dapat digunain berapa lama. Gimana caranya agar data processing bisa cepat.
-------------------------------------------------
                      Biodata
-------------------------------------------------
Nama :
Alamat :
Tlp :
Kota :
--------------------    ---------------------------
Pend.Formal   |   |   Pend.Non Formal
--------------------------------------------------

 Kode | Nama   |   |  Kode     |   Nama
---------------------   --------------------------
1.       |               |  |                |
2.       |               |  |                |
3.       |               |  |                |
---------------------  ----------------------------
Berapa table yang kamu gunain untuk form tersebut ?
Aku jawab :
1. Table person : personId, nama, alamat, tlp, kota
2. Table Pend. Formal : FId, nama, alamat, ket
3. Table Pend. Non Formal : NFId, nama, alamat, ket

Pak Bambang jawab :
Bisa aja kaya gitu, tapi kamu mikir ga gimana caranya biar data processing nya cepet. Join table itu lama. Kalo menurut saya cuma 2 table.
1. Table Biodata : personId, nama, alamat, tlp
2. Table Ref : Id, min_range, max_range, keterangan
Cara ngisinya gini :
-------------------------------------------------------------------------
 Kode             | Min_Range  |   Max_Range  |  Ket
-------------------------------------------------------------------------
Ref_Kota1     |          -           |           -            |   Malang
Ref_Kota2     |          -           |           -            |  Jogya
.....
Ref_PF1        |          0           |           1           |   SD
Ref_PF1        |          2           |           3           |   SMP
.....  
Ref_Kota1     |          0           |           1           |   Kursus
Ref_Kota2     |          2           |           3           |   Training
.....
-------------------------------------------------------------------------
 Jadi semua yang mengandung kode, dimasukkin aja ke dalam table Ref.

****

- Coba, ada ga yang ga ngurusin uang ? Jangan bilang agama. Itu ga masuk dalam konteks kita.
Semuanya pasti ngurusin uang. Apa-apa pasti balik lagi ke uang. Kamu juga butuh belajar akuntansi. Nanti akan tiba saatnya kamu harus mengatur gimana nentuin harga project, berapa orang yang digunain untuk menyelasaikan project, Apakah project tersebut menguntungkan atau malah merugikan, Gimana caranya nurunin harga project dengan beberapa pertimbangan, misal dengan ngurangin orang. Semuanya bisa kamu pelajarin dengan akuntansi. Semua standar akuntansi sama. Nanti kamu akan ngadepin orang-orang keuangan. Kalo kamu ga ngerti gimana bikin pembukuan dan peritungannya, kamu bakalan susah ngejelasin ke mereka nya.

- Pengen jadi DBA atau analyst, pak..
Menurut pengalaman saya, DBA itu sempit banget. Yang bakal kamu lakuin itu-itu aja.
DBA itu bukan bikin query, kalo udah maen query itu masih masuk programming.
DBA itu ngurusin cluster *Cluster (Allocation unit) dimaksudkan untuk mengurangi keborosan dalam melakukan manajemen terhadap struktur data di dalam hard disk, sehingga sistem berkas tidak akan mengalokasikan sektor disk fisik, tetapi sekumpulan sektor yang saling bedekatan., server down, back up DB, dsb.
Dan kalo kamu kerja disana, artinya kamu ga kerja disaat orang lain bekerja. Kamu akan kerja malem. Yaa ga mungkin lah kamu otak atik DB di saat orang kerja menggunakan DB tsb. Bisa-bisa proses kerja hari ini ga masuk ke DB. Bisa-bisa di komplain kamu. Lagian Kamu itu perempuan.

- Coba perbaikin hubungan kerja sama. Kita kerja kan bareng-bareng. Hanya beda divisi, beda tugas, tapi punya tanggung jawab masing-masing. 
Kalau ada teman yang ga tau, cobalah kasih tau. Belajar lah untuk membawahi seseorang. Emang sulit, ngasih tau orang daripada kita ngerjain sendiri. Kalau emang mau kerja sendiri yasudah.. bikin aja kerjaan sendiri. Suatu saat, mau ga mau kamu akan menghadapi posisi dimana kamu lebih tau dan otomatis akan membawahi orang. Pelajari itu dari sekarang.

- Semuanya adalah pembelajaran. Emang kadang kita jadi sering ngelus dada. Tapi harusnya kita sadar donk, bersyukur. Mereka kaya gitu karena mereka percaya sama kita. Dan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. *tambahan sendiri, lupa dari siapa..ehehe.

- Akan tiba saatnya kamu ngerasa kalo uang itu ga ada artinya. Buat apa gaji kamu gede kalo kamu sendiri ngerasa ga dihargai dan ga dapet apa-apa. Buatlah dirimu berharga.
Banyak hal yang tidak selalu bisa diukur dengan uang, walaupun saya sadar: uang pun adalah hal yang penting juga, tetapi uang bukanlah segalanya. Bahagia, tak melulu melibatkan uang. Tetap bahagia walaupun belum punya cukup uang bisa terjadi, karena kebahagiaan itu adalah suatu pilihan sekaligus suatu keputusan. *mbak fonny yuk nulis.

Ternyata eh ternyata hampir 2 jam consuling, aku malah nanya-nanya. Bukan bahas kenaikan gaji. Ehehe. Seneng dapet masukkan lagi.. Makin Semangat !!!

Tapi.. sepertinya ke depan nanti aku bakal ngadepin masa-masa sulit, apalagi kemungkinan besar aku ketemu orang itu lagi. Dan tantangan itu, pak.. Sepertinya berat ngebawahin orang macem itu.. Coba dulu ah.. Semoga dimudahkan Tuhan. Aaaamin..

Alhamdullillah..
Terima kasih untuk hari ini, Tuhan..

Jakarta, Selasa 19 April 2011 2.11 AM
Big Hug..

Tikaa_