Friday, January 15, 2010

Untuk mencuri hati, kau hanya perlu tau apa yang membuatnya tertawa, tetapi untuk mempertahankannya, kau harus mengerti apa yang akan membuatnya menangis. Menyayangi dan menguasai, alangkah tipis kadang bedanya. Bukankah cinta adalah pembiaran… agar dia tumbuh menjadi dirinya yang sempurna, bukan merentang kempiskannya hingga pas dengan bingkai fantasimu. Karena jika begitu, kau hanya mencintai dirimu sendiri yang memantul dalam dirinya.

CINTA bukan saling menatap mata, tetapi memandang ke titik yang sama; aktivitas yang tak selalu membuat betah kalau untuk waktu yang lama. Setiap orang punya jalan masing-masing menuju bahagia, dan jika kau punya jalan lain ke sana, tak serta merta aku boleh menuduhmu telah tersesat. Juga bila aku tidak mencintaimu dengan cara yang kau inginkan, kau tak bisa menyimpulkan bahwa aku tidak mencintaimu dengan segala yang kupunya.

When U say I LOVE U

Sejak semula, keluarga dari si gadis tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga, bahwa jika si gadis memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya…..

Karena tekanan dari keluarganya, si gadis jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Gadis itu benar2 mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, “Seberapa besar kamu mencintaiku?”

Sang pemuda tdk begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si gadis marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal.

Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya (wanita)….

Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar gadisnya,
“Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata2 manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?”
Si gadis setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertunangan terlebih dahulu. Si gadis tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di LN…..

Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon.
Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.

Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si gadis tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat
kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat.

Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka.
Tetapi dia menemukan… bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali.
Dia bisu….. Menurut dokter kecelakaan tersebut > telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, gadis tersebut pingsan… Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu…

Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu.
Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya.

Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tdk mau lagi menunggu nya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata… Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia…

Pindah ke tempat baru, si gadis mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda… Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan di mana dia berada dan menyuruh pemuda tsb. untuk melupakannya….
Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si gadis menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dlm undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa….
Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu.
“I L O V E Y O U”

Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya…. Si gadis akhirnya tersenyum bahagia.

Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu…
dan baru kamu akan belajar cara memberi…..

Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu…..
dan baru kamu akan belajar cara menghargai……

Jangan pernah menyerah.

Keindahan Persahabatan dan percintaan adalah bahwa kamu tahu kepada siapa kamu dapat
mempercayakan rahasiamu…

Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan/percintaan…

Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko…

Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata: “Aku mencintaimu…”

“When loving someone… never regret what u do… only regret what u didn’t do”

From : Internet

Sabtu, 2009 April 25 Agak melow sih... Tapi ceritanya Lumayan ^_^. HeHeHe

Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara sahabat2 mereka sedang asyik bercanda ria dengan kekasih mereka masing2.

Tina : “Duh, bosen banget. Gw jg mau punya pacar yg bisa berbagi waktu sama gw. “

Peter : “Kayak nya tinggal kita berdua doang deh yang jomblo. Cuma kita berdua aja yg ga punya pasangan.”

(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

Tina : “Kayaknya gw ada ide bagus nih. Kita adain permainan yuk? “

Peter : “Eh? Permainan apaan?”

Tina : “Enngg... Gampang sih permainannya, gw jdi pacar lu, dan lu jadi pacar gw, tapi hanya untuk 100 hari aja. Gimana? Mau ga? “

Peter : “ Oke... lagian gw jg ga ada rencana apa-apa buat bbrp bulan ke depan.”

Tina : “ Kok lu ga tlalu niat sih.. Semangat dong! Hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan2 kemana nih? “

Peter : “Gimana kalo kita nonton aja? Kalo gak salah film Seven Pounds lagi maen ya? Katanya bagus tuh”

Tina : “Oke deh.. Yuk kita pergi sekarang. Ntar pulang nonton, kita ke karaoke ya.. ajak adik kamu sama pacar nya, biar seru “

Peter : “Boleh juga. Double date nih.. “

(merekapun pergi menonton, berkaraoke dan Peter mengantar Tina pulang malam hari nya)


Hari ke 2 :
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe yang remang2 dan alunan musik yg syahdu membawa hati mereka pada situasi yg romantis. Sebelum pulang Peter membelikan sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke mall untuk mencari kado buat sahabatnya Peter. Setelah berkeliling mall, mereka memutuskan untuk membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat, duduk di food court, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling bersama teman2 Peter. Tangan Tina sakit karena tidak terbiasa bermain bowling. Peter memijit2 tangan Tina dengan lembut.

Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan seuara gelombang pantai. Sekali lagi, Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yg timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yg terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin ulang tahun.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama, dan mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy untuk Tina, dan Tina membelikan Peter sebuah pulpen.

Hari ke 72:
Pergi ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan “Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang.” Kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempaskan kaki mereka. matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

15.20 pm
Tina : “Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar.”

Peter : “Tunggu di sini, aku yang beli aja minumannya. Kamu mau minum apa? Aku teh botol aja ah.”

Tina : “Aku aja yg beli. Kamu kan capek udah nyetir keliling kota hari ini. Bentar ya”

Peter mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dmn2 Jakarta selalu macet.

15.30pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit dan Tina belum juga kembali. Tiba2 seseorang yg tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik.

Peter : “Ada apa, Pak?”

Orang asing : “Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayak nya perempuan itu temanmu”

Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yg panas terjemur terik matahari siang, tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera mengambil mobilnya dan melarikan Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruangan ICU selama 8 jam. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.


23.53pm
Dokter : “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yg terbaik, dia masih bernafas sekarang, tapi Yang Kuasa akan segera menjemputnya. Kami menemukan surat ini dalam kantongnya.”

Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan Peter segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan Tina dan menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasakan torehan luka yg sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.


Dear Peter
Ke 100 hari kita sudah hampir berakhir...
Aku menikmati hari2 yg kulalui bersamamu
Walaupun kadang2 kamu jutek dan tidak bisa ditebak
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku...
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yg berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa2 hanya berharap kita bisa memperpanjang hari2 kebersamaan kita.
Sama seperti yg kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku.
Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada di sisiku seumur hidupku.
Peter, aku sangat sayang padamu


23.58 pm
Peter : “Tina, apakah kau tau harapan apa yg aku ucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku? Akupun berdoa adar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
Tina, kamu tidak bisa meninggalkanku! Hari yg kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian! Tina, aku sayang padamu....!!”

Jam dinding berdentang 12 kali..... Jantung Tina berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100...


Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
Kau tidak akan pernah tau apa yg akan terjadi besok.
Kau tidak akan pernah tau siapa yg akan meninggalkanmu dan tidak pernah kembali lagi.

From : Angga Permana

Lampu merah penuh hikmah

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack
segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu
perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup
lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati
Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter
menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia
berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem
mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.

Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya
berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati.
Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia
melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.

“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”

“Hai, Jack.” Tanpa senyum.

“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri
saya sedang menunggu di rumah.”

“Oh ya?” Tampaknya Bob agak ragu.

Nah, bagus kalau begitu. “Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan
anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh
terlambat, dong.”

“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu
merah di persimpangan ini.”

O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi.
“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah.
Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Aha, terkadang berdusta
sedikit bisa memperlancar keadaan.

“Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu.”

Dengan ketus Jack menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup
kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa
saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan
penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup
untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.

Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca jendela.
Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa
ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru
Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bob.

“Halo Jack,
Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia
sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu
dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah
tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan
mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu
juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan.
Berhati-hatilah.
Bob”

Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob
sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia
mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya
dimaafkan.

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa
jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga,
jalanilah dengan penuh hati-hati. - Penulis tanpa nama. (Posting dari
seorang rekan yang tak mau disebut namanya.)
sumber : resensi.net

Hidup adalah anugerah

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

SYUKURILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya !!!

HIKMAH
Bersyukur kepada Allah adalah salah satu konsep yang secara prinsip ditegaskan di dalam Al-Qur'an pada hampir 70 ayat. Perumpamaan dari orang yang bersyukur dan kufur diberikan dan keadaan mereka di akhirat digambarkan. Alasan kenapa begitu pentingnya bersyukur kepada Allah adalah fungsinya sebagai indikator keimanan dan pengakuan atas keesaan Allah. Dalam salah satu ayat, bersyukur digambarkan sebagai penganutan tunggal kepada Allah:

Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara rezeki yang baik yang kami berikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika memang hanya dia saja yang kamu sembah. (Al-Baqarah: 172)

Pada ayat lain bersyukur digambarkan sebagai lawan kemusyrikan:

Baik kepadamu maupun kepada nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, maka akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi. Karena itu sembahlah Allah olehmu, dan jadilah orang yang bersyukur (Az-Zumar: 65-66)


Dikirim oleh Karel Mandey dimuat di resensi.net

Jam Tangan

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?” “Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?” “Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.

“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?” “Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya. Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada
si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?” “Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.

hikmah : qs Al Ashr

1. Demi waktu,
2. Sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi.
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.

sumber : http://planetmotivasi.wordpress.com/2009/05/21/berani-mencoba/#more-80

Kisah tentang Ayah

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
dan akhirnya....
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Hikmah : coba buka Al Quran Surat Luqman : 13-19... nasehat Lukman kepada Anaknya
Sumber : Muhammad Efendi..

Once Upon Time in Mekkah

Pak Hasan, adalah jama'ah dari embarkasi Surabaya. Ia dan istrinya berangkat Haji ikut gelombang kedua.Jadi dari Indonesia langsung ke Mekah terlebih dahulu, baru kemudian ke Madinah.

Kondisi pak Hasan ketika berangkat kurang sehat. Batuk pilek setiap hari. Berbicarapun tenggorokannya sudah terasa sakit. Sehingga menjadikan tubuh menjadi malas untuk diajak beraktivitas.

Pak Hasan sudah diobati oleh dokter kloternya. Tetapi batuknya belum juga sembuh. Badannya terasa lunglai, kepala pusing bahkan batuknya tidak berhenti. Dengan kondisi semacam itu, Pak Hasan sehari-harinya berdiam diri saja di hotel.

Beberapa kali istrinya mengajaknya ke masjidil Haram, Karena merasa sembuh, ia malas untuk pergi ke masjidil haram.

"Aku belum fit bu, belum kuat untuk pergi ke masjid. Ibu dulu aja-lah. Nanti setelah badanku sembuh aku akan ke masjid dan akan melakukan ibadah dengan sebaik-baiknya..." demikian kata pak Hasan kepada istrinya.

Beberapa kali, jawaban pak Hasan selalu seperti itu setiap diajak ke Masjidil haram. Karena jengkel, istri pak hasan mengajaknya dengan setengah memaksa . Dia Ingin pergi bersama suaminya ke masjidil haram untuk melakukan ibadah bersama . Baik itu thawaf, maupun shalat-shalat wajibnya.

Maka dengan agak terpaksa, berangkat juga mereka ke masjidil haram.

Pak Hasan di sepanjang perjalanan menuju masjid tiada henti-hentinya batuk. Bahkan kakinya begitu capek dipakai untuk berjalan. Tetapi toh, akhirnya sampai juga mereka di masjidil Haram. Meskipun jarak dari maktab mereka menuju masjid cukup jauh.

----
Sesampai di masjid, mereka mencari tempat yang cukup nyaman. Pak Hasan dan istrinya melakukan thawaf sunah sebagai penghormatan masuk masjidil Haram, sebelum mereka melakukan ibadah lainnya.

Pak Hasan digandeng oleh istrinya pak Hasan mulai melakukan thawaf.

"Bismillaahi allaahu akbar...!"Demikian kalimat pertama yang dilontarkan pak Hasan sebagai pertanda ia memulai thawafnya. Maka dengan hati-hati sekali, karena khawatir badannya bertambah lunglai, pak Hasan melangkahkan kakinya berjalan memutari Ka’bah

Pada saat pak Hasan beberapa langkah memulai thawafnya itu, tiba-tiba di sebelah kanannya, yang hampir berhimpitan dengan pak Masan, ada seorang bertubuh kecil yang juga bergerak melakukan thawaf, beriringan dengan pak Hasan.

Pak Hasan tertarik dengan orang 'kecil' itu, sambil berjalan lambat pak Hasan memperhatikan orang itu lebih seksama . "Mengapa orang itu tubuhnya pendek, bahkan seperti anak kecil?" pikirnya.

Tiba-tiba pak Hasan menjerit lirih! " Ahh... Allohu Akbar!" katanya.

Laki-laki kecil itu menoleh. sehingga mata mereka saling berpandangan. Laki-laki kecil itu tersenyum tulus kepadanya dan terus berthawaf (berkeliling) disamping pak Hasan. sambil terus berdzikir memuji nama Alloh.

Muka pak Hasan kelihatan pucat pasi. Bibirnya agak gemetar menahan tangis. Ia betul-betul terpukul melihat Laki-laki kecil tadi.

Laki-laki kecil itu berjalan dan bergerak thawaf mengelilingi ka'bah dengan hanya menggunakan kedua tangannya saja ! Dia tidak memiliki kaki....! Kedua kakinya buntung sebatas paha. Sehingga ia berjalan hanya dengan menggunakan kedua tangannya.Tapi dengan penuh semangat terus berputar mengelilingi Kakbah sambil berdzikir, berdoa...

Bulu kuduk pak Hasan merinding, jantungnya seperti berhenti. Dia sangat malu kepada Alloh

"...Ya Allaah ampuni aku ya Allaah..., ampuni aku..." Air mata pak Hasan tidak bisa dibendung lagi. Sambil tetap berjalan pak Hasan terus mohon ampun kepada Allah.Seakan Alloh menegurnya, bahwa betapa lemahnya usahanya mendekatkan diri kepada-Nya. Hanya karena flu dia malas melangkahkan kaki ke Baitullah. Alloh tunjukkan hambanya yang tidak memiliki kaki tapi tetap datang ke Baitullah, walau dengan tangan...!

Tanpa terasa, pak Hasan sudah memutari ka'bah untuk yang ke dua kalinya. Dan pak Hasan pun masih terus menangis. Ingin rasanya ia berlari memutari ka'bah itu. Dia merasa malu kepada Alloh....Walau laki-laki tadi sudah tertinggal. Tapi bayangan lelaki kecil dengan cacat tanpa kaki itu terus membayanginya .Seakan-akan berkata kepadanya :

Hasan, Engkau diberi nikmat tubuh yang lengkap saja malas menghadap Alloh. Engkau mengharap syurga ?? Syurga yang mana , Hasan ??

Istri pak Hasan yang berjalan di samping pak Hasan, tidak mengetahui kejadian yang menimpa pak Hasan. Yang ia tahu tiba-tiba pak Hasan tidak batuk lagi, jalannya tidak lamban, bahkan cenderung gesit. Ah, rupanya pak Hasan sudah sembuh

oOo

ٱلۡيَوۡمَ نَخۡتِمُ عَلَىٰٓ أَفۡوَٲهِهِمۡ وَتُكَلِّمُنَآ أَيۡدِيہِمۡ وَتَشۡہَدُ أَرۡجُلُهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٦٥)

“Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan.” (QS Yasin.: 65 )

Dikutip dari : Inspiring Story II (Kisah-Kisah Pembangun Jiwa)

Jadilah Seperti Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata.

Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”

“Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?” Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.
Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. “Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?”

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

oOo

Kehidupan sebenarnya sekolah kearifan.Persis dengan sekolah yang sebenarnya, ia juga menyimpan banyak PR (pekerjaan rumah). Setiap kali sebuah PR selesai pasti disusul dengan PR yang lain.

Ketika persoalan, tantangan atau godaan itu datang, itu berarti masa ulangan umum (ujian) menjelang kenaikan kelas atau kelulusan akan datang.

Betapa seringnya kita kehilangan kesempatan untuk naik kelas dalam kehidupan, dan betapa banyaknya PR yang kita tinggalkan.Karena kita tidak suka menghadapai masalah bahkan lari darinya

Yang terpenting sebenarnya bukan berapa banyak kita jatuh. Tapi seberapa banyak kita bangun. Karena keberhasilan ditentukan oleh seberapa banyak kita bangun, bukan seberapa banyak kita jatuh!

oOo

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah: 155-157)

Dikutip dari : Inspiring Story II (Kisah-Kisah Pembangun Jiwa)

Tuesday, January 12, 2010

Suara itu lagi

"Kresek.. Kresek.."

Ah suara dari kamar mandi itu datang lagi. Selalu dan selalu membuatku ga nyaman. Itu suara apa si ? Kecoa kah ? atau ??? Tapi ko adanya cuma pas jam 1 atau setengah 2 pagi ? Du.. gw ga nyaman..
Apaan yaa ?
Apaan ?

Wednesday, January 6, 2010

Antara sabar dan Pengendalian diri

"Sabar.. sabar.. jangan terburu-buru."
"Sabar.. ini cuma cobaan dari yang diatas."

Hm hm.. bedain deh 2 kalimat diatas. Do have any idea ?
Sebenernya, 2 kata sabar di 2 kalimat itu terkesan berbeda. Yang 1 menuntut kita untuk teliti dan pelan-pelan agar ga salah. Dan yang satu menuntut kita untuk berpikir positif.

Ada yang bilang "Sabar tu ada batasnya". Ada juga yang bilang "Sabar tu sebenernya ga ada batasnya, kita aja yang ngasih batesan buat diri kita".

Kalo menurut gw ya.. sabar tu sebenernya cuma sebutan bentuk dari pengendalian diri kita. Semua inti dari permsalahan hidup itu ada di pengendalian diri kita. So, whatever orang mau bilang apa, kita mau ngerasa gimana. Intinya kita harus kendaliin diri biar bisa nunjukkin gimana perasaan yang kita pengen. Misal; lu lagi sedih, terus pengen lupa ma masalah. Yaa, ga harus dilupain gitu aja. Perlahan-lahan luapin semua perasaan lu. Kendaliin diri biar sedihnya ga terus-terusan. Lalu lu cari kegiatan yang bisa bikin fun. Oke kan ?

Degree Degree Degree

Degree Degree ? Segitu pentingnya kah?
Hah.. kau menyudutkanku lagi, degree. Sungguhkah hanya karena kau setiap manusia jadi bertambah tingkat derajatnya ?
Nilai tinggi, banyak uang, cantik, kaya. Apa cuma itu yang dilihat oleh manusia ?
Dasar manusia.. Menciptakan paradigma dengan seenaknya saja. Ga pernah bisa apa mengkondisiin dirinya sendiri di posisi orang lain ?

Ah.. kesel banget deh gw..
Begini ceritanya..

Kring.. Kring..
(Telepon di angkat oleh seseorang)
Ga lama..
"Tikaa, dipanggil pakde ke lantai 3."

Tok.. Tok..
(Gw membuka pintu dan masuk. Duduk dengan manis sekaligus dengan perasaan deg-deg ga jelas)
"Kamu itu lulusan dari mana?" (sambil memegang transkrip nilai yang gw punya)
"***, pak."
"Itu apaan ? Ga ada degree nya yaa ? terus kamu ni setingkat apa ? bukan juga akademi kan ? bukan D2 ?"
(Wew.. baru juga duduk, pak. Udah diserbu ma pertanyaan segitu banyaknya.)
"Iya, pak."
"Lalu pendidikan formal terakhir kamu apa ? Kalau ini kan ga bisa dibilang pendidikan formal. Ini kan sejenis kursus kan ya?"
Iya, pak" (gw sendiri ga tau musti jawab apa kecuali 'Iya, pak')
"Kamu selama disini gimana ? bisa ngikutin ga ? apa ada kesulitan ?"
"Saya bla.. bla.. bla.." (gw nahan nafas buat ngejawabnya.)
"Ydah. Kamu lengkapin dulu ijazah formal kamu. Berarti ijazah SMA kan ya? Baru nanti kamu kasih ke saya lagi."
"Iya, pak." (ah gw bingung musti jawab apa lagi.)

Sret.. gw tarik kesimpulan; gw dinilai ga mampu kerja cuma karena gw ga punya degree. Hello.. What's Up ?
Ngeselin ga si ?
Oke cuma gw doank yang ga punya degree di kantor itu.
Tapi gw juga study jauh-jauh dari Palembang ke Bandung buat nyari ilmu.
Oke gw ga ngerti semua yang dipelajari di informatika. Tapi apa salah gw kalo tempat gw study di tutup ?
Ah pada ga mikir deh yang punya tempat gw study. Gw ga bisa bayangin betapa banyak nya duit yang dihabiskan. Ga bisa ngerti gimana pikiran mereka semua. Kenapa mereka ga ngasih sedikit bantuan buat kita-kita yang bernasib sama ?

Paradigma ya paradigma. Untung aja bos gw baek banget. Masih ngasih kesempatan buat gw dan support gw biar ga give up.

Catatan ni buat yang mau kuliah..
Jangan masuk kuliah cuma karena nama besar deh.
Jangan sia-siakan waktu kuliah. Kembangin ilmu yang didapet, jangan mau dipandang enteng ma orang-orang sekitar.

Cukup dah cukup. Mereka mau bilang apa silakan. Gw kesel dinilai gitu mulu. Sebenernya gw juga minder kalo ditanya kayak gitu. Yaa yaa.. lecutan yang sangat terasa. Mungkin peringatan buat gw karena akhir-akhir ini gw ga pernah serius kerja.
Makasi, pakde.. I Promise to serious ^^

Jakarta, 6 Januari 2010

Tikaa

Tuesday, January 5, 2010

Masakan Monster

Sumpah sumpah sumpah.. jadi ibu rumah tangga itu ga gampang. Mending jadi wanita karier aja deh. Hm.. aku baru punya rice cooker. Pengen bawa bekal ke kantor sekalian menghemat duit yang ku punya. Yaa itung-itung belajar jadi ibu rumah tangga yang bekerja. Haha. Tapi aku emang gila. Di rumah aja aku suka mengacak-acak dapur, bereksperimen buat ngasilin masakan monster.

Rabu, 6 January at 05:20 AM
Wew.. akhirnya aku bisa bangun pagi juga. Rasanya semalem aku langsung tertidur. Cape banget. Rasa cape ny juga masih terasa sampai sekarang. Hm mungkin karena aku yang kerja terlalu jauh dari koz'n. Yaa aku kerja di Jakarta Utara dan tinggal di Jakarta Selatan. Aku harus berangkat pagi dan pulang malem setiap hari. Ah tapi aku suka koz ku sekarang.

Oke.. oke ga usah kita bahas tentang dimana dan apa kerjaanku. Langsung saja kita memulai kegilaanku pagi ini.

Tadinya, aku masih ingin tidur. Tapi tiba-tiba keanehanku kambuh lagi. Aku bosen makan telor rebus aja tiap hari. Aku pengen sesuatu yang beda. Ku tuangkan beras 1 1/2 cup ke panci buat masak. Setelah ku cuci, ku pecahkan telor ke dalamnya. Haha. Bentar doank tu nasi udah mateng. Sengaja ga ku cek. Ku biarkan aja disana hingga jam 06:10. Lalu apa yang terjadi ? Terereng.... nasinya ga mateng. Ih kesel deh.. nasi nya masih di liputi telor. Nasinya masih saja basah. Ah ga jadi bawa bekal deh. Males masak nasi lagi. Mau dibiarin buat makan malem aja. Kalo nasinya tetep ga asyik juga yaa udah. Di buang dengan terpaksa deh. Huhu. Gagal.

Hm hm.. perlu dicatat. I LOve the experiment.

Matahari bersinar terik sekali pagi ini. Ga. Ga. Bukan hanya hari ini. Setiap pagi aku selalu mandi keringat juga. Ah ah.. what should I choose ? Ga kebayang kalo udah punya keluarga sendiri. Apa bisa ngurusin rumah sambil bekerja ? Haha

Yo yo.. never stop 2 try
Kali aja tar masakan monster yang baru bisa ngasilin duit. Hehe

Sunday, January 3, 2010

Sampah Sampah Sampah

Matahari bersinar terang hari ini. Ga ada tanda-tanda mendung ataupun mau hujan. Begitu indah untuk dijalani dengan penuh semangat. Ku singsingkan lengan baju. Ku gulung celanaku. Masuk kamar mandi. Hehe. Waktunya bersih-bersih kamar. Kamar mandi ? Udah bersih. Baju ? Udah dijemur. Lantai ? Udah kinclong donk.

Ku pindahkan isi tempat sampah ke tempat sampah di luar. Aku ga ingin koleksi sampah pokoknya. Temanku datang. Tada.. mari kita bercanda ria. Hehe. Tapi.. tapi saat mereka pulang dan kubersihkan bungkusan makanan.. ah sampah lagi. Baru tadi sore ku bereskan sampah-sampah itu, kenapa malam ini kembali numpuk dengan indahnya ?

Ah sampah..
Tak henti manusia menghasilkanmu setiap harinya
Tak henti manusia membuangmu tak pada tempatnya
Tak henti kau jadi sebab akan musibah
Tak terpikirkah manusia untuk mengolahmu hingga jadi berguna ?

Kantong plastik dimana-mana
tak hancur hanya dengan ditumpuk dalam 1 wadah

Ah sampah..
Gimana bumi bisa jadi indah, kalau manusia menebarkanmu dimana-mana ?

Friday, January 1, 2010

S*** ^Shift Del

January memasuki hari ke dua di tahun 2010. Berharap akan ada kesan indah tuk awali tahun dengan senyum merekah. Mencoba login ke blogger pake opera tapi ga bisa kebuka-buka. Meniti pikiran tuk bisa luapin apa yang akan ku tulis sambil me list lagu yang ingin ku dendangkan di sunyi malam ini. Tapi.. Jebret.. Gelap total. Aku cuma sendiri di kamar ini. Ku coba menelepon seseorang disana untuk sedikit meramaikan ketakutanku.

"Tut.. tut.. tut.."
Huh.. sumpah aku jadi serem sendiri karena aku emang baru disini.

5 menit. Lep.. akhirnya lampu nyala lagi.
"Syukur" ucapku.
Langsung saja aku nyalain notebook lagi. Teng teng.. tadi aku buka hardisk ku, melihat ada file yang mengganggu mata, aku tandain then ^ Shift Del
Alert..
Alert..
Alert..
Entah udah berapa kali tu alert muncul.

Semua aku oke-in.. yaa.. mataku udah sakit liat tu file.
Ga pengen ngeliat nya di Recycle bin juga.
"Ga akan aku restore" pikirku.

eng ing eng..
Proses delete beres.. tinggal lanjutin nulis blog dan bikin list lagu lagi.
Hm.. pengen dengerin ini.. dengerin itu..
Ah ah ah.. mana file Music ku ???
"Hm tenang Tikaa, mungkin cuma ke move ke folder laen" batinku.
Tapi.. Huwah huwah huwah..
Ga ada.
Dimana-mana ga ada.
Lagu-laguku kemana ???
Semua lagu ku ke apus.
Space ny 30 or 40 gigaan.
Kesel kesel ah.
Huhu. Ga ada lagu ga bisa ngapa-ngapain.
Ga ada lagu bisa bikin aku gila..
Huwaaah.. ^Getting Mad^