Tuesday, December 31, 2013

Ngeliat positif nya orang lain itu susah yaa ???

Banyak hal terjadi ketika kita bertemu dengan seseorang. Bisa jadi awalnya suka namun jadi ga suka karena satu sikap yang salah di mata kita, atau bisa juga yang darinya ga suka jadi suka karena satu sikap juga. Nah, ketika rasa ga suka itu datang, coba lah ingat kata-kata dibawah ini. Setidaknya dengan begitu, rasa ga suka kita ga akan menjadi.

"Jangan liat siapa yang ngomong, tapi liatlah apa yang dia omongin. Kadang ucapan seseorang memang ga sesuai dengan apa yang dia lakukan, tapi kalau memang ada positifnya, kenapa ga kita cerna dan coba terapkan dalam hidup kita ?"

Keinget lagi ama kata-kata ini. Yaa.. bener.. harusnya hal-hal positif lah yang harus kita liat pada diri orang lain. Bukan membanding-bandingkan mana yang paling banyak antara positif dengan negatifnya lalu mengecapnya negatif ketika pada kenyataannya negatif lah yang paling terlihat pada dirinya. Mengecap buruk orang lain itu gampang, segampang orang lain menilai diri kita sendiri buruk karena sesuatu yang buruk itu lebih cepat membekas daripada sesuatu yang baik.

"Jangan karena ga suka sama seseorang, semua yang dia dilakuin jadi salah di  mata lo ."

Zzzz.. ketika gue share sama seseorang tentang ga sukanya gue sama sikap Ms.X yang selalu cari masalah sama gue, seketika itu juga kalimat itu mengalir lembut ke telinga gue. Yaa.. kadang karena ga suka sama seseorang, apapun yang dia lakuin pasti salah di mata kita. Kenapa si kita jadi ga bisa liat positif yang masih dia miliki ?

"Ketika ga suka sama seseorang, ada baiknya kita mendekati dia sehingga kita jadi tau bahwa sebenarnya dia punya kebaikan yang ga pernah kita tau."

Yaa.. karena biasanya kita malah bisa jadi temen baik dengan orang yang awalnya kita ga suka. Pada tau kan bahwa cinta dan benci itu beda tipis ? Karena kedua perasaan itu sama-sama kuat, bisa saja ditengah-tengah jadi salah arah. Jadi, hati-hatilah ketika suka atau benci dengan seseorang. Jangan terlalu suka, karena nanti bisa jadi terlalu benci. Dan jangan juga terlalu benci karena nanti bisa jadi terlalu suka. Dunia itu seimbang, begitu juga dengan perasaan kita. So, kenapa ga liat positif nya orang-orang lalu di contoh baiknya sesuai dengan diri kita ???

Apa lo bahagia ? Apa si yang lo cari ?

New Year !!!
Udah 2014 aja.. Ga kerasa waktu berjalan dengan cepat. Sedikit yang gue rasa setelah baca copas dari SINI membuat gue pengen bagi tulisan ini.


"Apa lo bahagia dengan hidup lo ?"
Pertanyaan itu mengalir dari seorang teman deket, yang sekarang jadi "agak jauh"

Dipikir-pikir, dirasa-rasa, kayaknya perasaan bahagia itu jauh banget. Gue cuma bisa diem. Ga bisa jawab. Ga ngerti bahagia yang gue cari itu bahagia yang gimana. Ngobrol dengan teman lama sambil cela mencela di telepon kayak gini yang sebenernya bikin gue bahagia, kekosongan yang selalu gue coba isi dengan kesibukan langsung penuh seketika. Akhirnya gue menggeleng seakan baru bangun dari hidup gue dan menjawab "Ga. Gue ga bahagia."

Percakapan itu membuat gue inget dengan omongan seorang teman lagi.
"Apa si yang lo cari ?"
Gue diem lagi. Lagi-lagi ga bisa jawab.

Gue mengatas-namakan kebahagian untuk orang-orang terdekat gue, beralasan dengan menyibukkan diri maka kesepian yang gue rasa bisa hilang. Tapi, sebenernya bukan itu yang gue inginkan.

Gue kerja. Makin lama, kesibukan gue dengan dunia kerja mengambil waktu buat gue sendiri, buat keluarga gue, buat temen-temen gue, dan buat orang-orang terdekat gue. Duit yang gue terima makin lama makin bertambah. Namun, justru kebahagian itu makin terasa berkurang. Gue.. bahkan lupa gimana harusnya bersikap di depan temen-temen gue. Pola hidup gue berubah. Gaya hidup gue pelan-pelan ikut berubah walaupun gue udah nyoba untuk nahan diri biar ga ikut-ikutan dengan gaya hidup orang sini. Gue mulai mencari kesenangan dengan ikut-ikutan nonton konser, beli gadget mahal, travelling, makan di tempat mahal dan banyak lagi. Gue ngerasa omongan gue mulai sombong dan ngerasa udah hebat aja. Apa itu juga yang ngebuat gue pelan-pelan jauh dari teman-teman dekat gue ? Gue rasa iya. Terus apa gue puas dengan apa yang gue lakuin ? Apa itu semua bisa membuat gue bahagia ? Ga. Makin lama hidup gue makin ga jelas.


Gue terjebak dengan kesibukan yang gue ciptain sendiri. Lagi-lagi itu karena gue ga bisa bagi waktu juga. Ketika gue pulang ke kosan, pengen nyoba nelpon salah satu keluarga atau temen.. yang ada mereka udah terlelap. Ketika mereka yang pengen ngubungin gue, yang ada gue nya masih kerja. Dan gue sering banget di nasehati agar ga memporsir diri dengan kerjaan. Terus salah gue, kalo dengan kerjaan gue jadi lupa dengan kekosongan yang gue rasa ? Ya. Gue salah.

Ketika gue coba dial no telpon nyokap gue, ngobrol ama kakak gue, adek gue, sepupu gue, sahabat-sahabat gue bahkan orang baru yang gue kenal.. Gue mulai ngerti bahagia yang gue cari itu kayak apa. Memang, ga selamanya yang gue obrolin sama mereka itu sesuatu yang bikin gue seneng. Adakalanya gue nangis-nangis di depan mereka atau mereka ngebuat gue diem karena ga bisa bantu nyeleseiin masalah mereka. Tapi.. itu lah yang memberi warna dalam hati gue. Membuat gue ngerasa gue memang benar-benar hidup dan masih punya rasa.

Seseorang pernah bilang ama gue, "Lo harus bahagia dulu sebelum lo bisa bahagiain orang lain. Walaupun pada kenyataannya lo lebih milih kebahagian orang lain dari pada diri lo sendiri. Ada banyak cara kan ? Tugas lo nemuin caranya." (di edit dikit ye biar kalimatnya manis. Hehe.)


~Seneng bisa datang ketika semua yang lo inginkan terjadi. Namun apa yang lo inginkan itu bisa jadi nanti ga lo inginkan lagi, ga ngebekas di hati. Seneng bisa jadi ketika lo berhasil nyelesaiin kerjaan lo dan ngasih penghargaan atas jerih payah lo dengan ngasih diri lo barang yang lo mau, atau jalan-jalan sendiri. Namun, seketika hilang sensasinya ketika lo berhasil mendapatkan penghargaan yang lebih dari itu.

~Bahagia bisa datang dari hal-hal kecil namun membekas lama di hati, Membuat kita tertawa dan tersenyum ketika mengenangnya, memberikan ruang tersendiri di dalam hati. Ketika bahagia udah lo pegang erat, apa lagi yang lo cari ?

Well, sekali lagi ketika temen gue nanya "Apa lo bahagia ?" Gue pengen banget jawab. "Ya. Gue bahagia". Bukan bahagia dengan pikiran-pikiran positif yang gue coba tanamkan pada diri gue, tapi bahagia yang memang benar-benar datang dari hati gue.

Saturday, December 28, 2013

Mengapa Kertas Menguning

Seiring waktu berjalan, kertas berubah warna menjadi kuning. Ini hal yang wajar dan tak banyak yang mempertanyakan. Sebenarnya, mengapa kertas berubah warna?
 
Mosca Conte dari Universita di Roma Tor Vergata berusaha menguak alasannya lewat penelitian. Hasil riset dipublikasikan di jurnal Physical Review Letters.

Untuk melakukan penelitian, Conte menggunakan tiga sampel yang tak diputihkan. Kertas tersebut dimasukkan dalam reaktor dengan kondisi mirip kondisi lingkungan selama 48 hari.

Conte kemudian membandingkan kertas tersebut dengan tiga kertas bertulisan yang berasal dari abad ke-15. Teknik ini memungkinkan peneliti mengungkap apa penyebab perubahan warna kertas.

Peneliti menuturkan, kertas terdiri atas 90 persen selulosa. Seiring waktu, bahan penyusun dinding sel tumbuhan itu teroksidasi.

Menurut Conte, oksidasi mampu mengubah susunan beragam molekul dan mengubahnya menjadi sesuatu yang disebut chromophores, yang menyerap cahaya.

Kertas terlihat putih karena memantulkan semua cahaya. Kertas tua memantulkan cahaya dalam panjang gelombang tertentu, yang menbuatnya terlihat kuning.

Hasil studi ini memungkinkan pihak terkait melakukan langkah memelihara kertas, dan bahkan memutihkan teks dan kesenian tua.

Sumber : kompas

Cara Merawat Buku

Well, Gue tu suka banget baca buku sejak kecil. Tumpukan koleksi gue juga udah banyak. Waktu kuliah, gue mengurangi beli buku karena budget buat beli buku emang ga ada. Yaa.. namanya juga anak kos ya. Hehe..


Dan sekarang gue kerja. Minat gue untuk koleksi buku mulai tumbuh lagi. Mungkin karena sekarang gue punya duit, yang ada gue suka beli buku sekali banyak. Ga bagus si, karena yang ada buku gue cuma bertebaran di kamar tanpa gue sentuh. Ada yang berdebu dan sekarang ada yang kena rayap. Huwwwaaa.. Jadi nangis tiap liat buku gue yang udah kena rayap.


https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/p206x206/970162_10201002322475271_2027154275_n.jpg

Beberapa tips untuk ngerawat buku bakal gue share disini :

1. Disampul
Dengan menyampul buku, buku menjadi terlihat bersih dan baru. Carilah plastik yang agak tebal dan tidak lengket untuk sampul buku, Usahakan pakai plastik bening agar cover bukunya terlihat. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat menyampul buku jangan terlalu ketat, karena nanti bisa membuat bagian cover buku terlipat jika sering dibuka. Nanti ketika sampul tersebut sudah sedikit rusak, kalian bisa ganti dengan sampul baru.

2. Jangan Dilipat
Gunakan pembatas buku jika kamu ingin menandai buku. Pembatas buku tidak harus dengan sesuatu yang mahal dan cantik. Kita bisa gunakan selembar daun, uang atau kartu nama untuk membatasi buku kita. Yang paling fatal jika kita menandai buku dengan benda tebal seperti pulpen atau lainnya karena bisa merusak Jilid.

3. Disusun berdiri, bukan ditumpuk
Simpan buku dengan cara disusun berdiri, jangan pernah dengan cara menumpuk karena bisa merusak jilid buku dan covernya, Gunakan pembatas rak agar buku yang kita susun berdiri tegak. Susunlah buku berdasarkan klasifikasinya agar nanti mudah untuk dicari. Pengecualian untuk booklet boleh disimpan dengan cara ditumpuk

4. Dibersihkan
Buku kalau kelamaan disimpan dan dipajang pasti berdebu kan? biar nggak berdebu ya harus dibersihkan. Membersihkan buku gampang kok, Bisa dengan kemoceng, lap, lap basah juga boleh untuk buku yang bercover plastik (umumnya hardcover).

5. Jangan ditekuk & dilipat
Ini kesalahan yang sering terjadi, umumnya ketika orang membaca buku jari telunjuk suka membentuk lekukan pada buku. ini menyebabkan buku menjadi cacat karena tekukan tersebut. Orang suka nggak sadar loh kalau baca buku suka menekuk bukunya apalagi melipat! wah haram itu hukumnya.

6. Jangan dicorat-coret
Untuk buku cetakan usahakan untuk tidak dicorat coret entah itu pakai pulpen ataupun pensil, karena dengan pensil pun ketika dihapus kertas menjadi lebih tipis. Gunakan sticky notes seperti post it atau merek lainnya (lebih mahal lebih baik) Karena ketika catatan tersebut dilepas, perekat pada catatan kertas tersebut nggak meninggalkan sisa di buku kita.

7. Diberi Kapur Barus (kamper)
Bahan baku kertas berasal dari kayu yang dijadikan bubur kemudian dicetak menjadi lembaran-lembaran tipis, karena itu bisa mengundang rayap menggerogoti buku-buku kita. Umumnya buku-buku baru tidak dirayapi karena beberapa sudah diberi zat-zat kimia untuk bahan baku daur ulang kertas. Juga material plastik dalam pembuatan kertas licin. Namun untuk buku-buku yang masih menggunakan kertas asli umumnya masih bisa dirusak rayap. Maka dari itu rak buku boleh ditaburi kapus barus yang dihancurkan atau bubuk cengkeh agar buku kita terjaga dari rayap. Kapur barus ada yang bentuknya sachet juga loh, yang bentuknya kayak bungkusan di kotak sepatu yang baru kita beli.



8. Jauhkan dari lembab
Selain  membuat kertas buku menjadi agak-agak basah gitu, lembab bisa mengundang rayap loh. Jauhkan buku atau rak buku dari lembab. Jangan tempelkan rak buku di dinding juga. Dinding yang menempel pada rak dapat menciptakan kondisi lembab yang dapat merusak buku.

9. Gunakan Pengering (Silica gel)
Silica gel dapat di beli di toko kimia, di toko kamera, atau tempat cuci-cetak film dan dijual bebas, gunanya selain untuk mencegah jamur pada lensa kamera, juga agar buku tetap kering dan ga lembab.

10. Catat setiap buku yg dimiliki dan yg dipinjam.
Kadang karena banyaknya buku, kita bahkan lupa buku apa saja yang kita punya

11. Bungkus buku dengan rapat
Maksudnya, bungkus buku jangan dibuang. Kalau bisa, pada saat membuka bungkus buku yang baru dibeli, bungkusnya jangan sampai rusak. Ketika sudah selesai baca, masukkan bukunya ke dalam bungkusnya lagi. Ini bisa mencegah warna kertas buku menjadi kuning. Coba liat aja, di toko buku, ada buku yang sudah lama tapi warnanya ga kuning kan ?

12. Sebarkan butiran lada hitam atau ketumbar
Gue pernah baca pada beberapa artikel bahwa rayap ga suka bau rempah-rempah. Ada yang nyaranin pake lada hitam atau ketumbar. Gue udah nyoba ya, cuma ga terlalu ngefek kayaknya. Mungkin karena rayapnya udah parah ya, Huhuhu..

Rawat bukumu, sebarkan ilmunya!

Nasehat Tere Liye

Rutinitas itu sebuah keniscayaan. Jadi jangan bosan kalau setiap pagi berangkat kerja, malam baru pulang. Setiap pagi berangkat sekolah, siang pulang. Bertemu sabtu-minggu, libur sejenak hanya untuk bertemu senin, dan bekerja/sekolah lagi. Itu-itu saja.

Rutinitas itu sebuah keharusan. Tidak ada yang salah, dan tidak harus kabur/pergi, merasa ingin bebas dari rutinitas, merasa harus melawan rutinitas. Nah, tinggal apakah kita menikmati tidak rutinitas tersebut, menjadikannya selalu bermanfaat atau tidak, menjadikannya bagian dari ibadah atau bukan.

Jangan lupa, Tuhan 'memberikan 5 hadiah' untuk menikmati rutinitas sehari2:
  1. Satu 'hadiah' ada di setelah waktu terbit fajar,
  2. Satu lagi ada di setelah matahari tergelincir di titik tertingginya,
  3. Satu lagi ada di setelah bayang2 benda melebihi panjangnya,
  4. Satu lagi ada di setelah terbenamnya matahari,
  5. Satu lagi ada di setelah hilangnya cahaya merah di kaki barat.
Selamat berhenti sejenak dari rutinitas duniawi, lantas menikmati 'hadiah' spesial dari Tuhan.

===============================================================

Seorang guru pernah menasehati: “Jangan pernah menilai orang lain “omong doang”.”

Saya bertanya: “Kenapa tidak boleh, guru?”

Guru tersenyum: “Karena kita sejatinya tidak tahu apa yang telah dia lakukan. Dan belum jelas posisinya apakah orang itu memang omong doang atau tidak, kita sendiri telah menjelaskan ke banyak orang kalau kitalah yang justeru omong doang. Jadi jangan lakukan, kalau sudah terbiasa, kurangi.”

===============================================================

Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita, tidak perlu siapapun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan.

Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita itu keren atau tidak, bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia.

Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.

Nasehat Bapak

Anakku,

  1. Hanya orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi malah mengkoleksinya. karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang yg sempat melirik kaki kalian. coba buktikan datang ke sebuah acara ramai. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker. Dan hanya orang2 yg super keterlaluan berlebih2anlah yg membeli jam tangan mahal, karena sungguh, semahal apapun jam miliknya, jarum jam tangannya tidak akan bergerak lebih cepat atau lebih lambat dibanding siapapun
  2. Bahkan motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum. bapak mu bahkan selalu gugup saat bicara di depan umum, jadi santai sajalah, tdk usah cemas. jgn lupa baca bismillah.
  3. Hidup ini adalah ujian. kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu berat dan menyebalkan. orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian nasional, ujian semesteran-an, ujian les, dan sebagainya.
  4. Kalau kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2. dengarkanlah kata yg diucapkannya. perhatikanlah ekspresi wajahnya.
  5. Kalau kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul. maka perhatikan ketika ia berwudhu. seberapa besar ia membuka keran air.
  6. Anakku, salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan (memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) hidup lebih beruntung.
  7. Cinta sejati tdk pernah datang dari satu-dua kejadian. satu-dua kalimat. cinta sejati adalah konsistensi dan komitmen panjang. dan kau tahu, sayang. ibu adalah cinta sejati-mu (maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).
  8. Kelak jika kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan bertengkar dengan bapak, nak. tapi jangan sekali-kali. jangan pernah sekali2 kau bilang ‘ah’ pada ibu-mu.
  9. Jangan habiskan waktu untuk berdebat, sedikitlah bicara. ah iya, karena besok saat kau besar dunia sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk ‘menulis’ mendebat sesuatu.
  10. Jangan pernah bingung karena kau harus memilih. karena di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan. dan lebih banyak lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.
  11. Jatuh cinta dgn someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi kau yg sedang patah-hati)… akan tetapi satu saja cinta seorang ibu kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.
  12. Jangan pernah takut melakukan sesuatu. kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya lagi… lagi… dan lagi… Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri. kau tahu siapa dia? Bapak juga tidak kenal dekat dengan dia.
  13. Ingatlah, ‘pertanyaan yg baik’ selalu lebih baik dibandingkan ‘jawaban yg sempurna’. mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara. sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka bernarsis ria dengan ‘kata-kata’, dan selalu merasa bisa memberikan ‘jawaban yg sempurna’.
  14. Jangan pernah bersedih kalau kau tidak pintar bicara. hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci sekali dgn pendapatnya, dan pendapatnya keliru. ini akan membedakan seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih lainnya di masa2 kelak.
  15. Hal yg paling menyedihkan adalah ketika kau ‘menjilat’ dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)… dan sebaliknya kau justeru ‘aniaya’ dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat dgn dirimu).
  16. Kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang… jgn pernah jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya… itu tdk akan pernah membuat kau kaya… kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah petani (sebenar2nya petani)
  17. Berpetualanglah melihat dunia… meski hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau akan semakin dewasa.. dan jelas, bapak tdk bisa menceritakan lbh banyak soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri
Tere Lije

Jodoh Terbaik

Ada seorang atlet dunia yang mengagumkan. Saat ditanya, apa rahasia terbesarnya hingga dia berkali-kali memecahkan rekor dunia? Jawabannya pendek : saya bertanding melawan diri sendiri, saya berusaha terus menerus mengalahkan diri sendiri. Ini sesungguhnya jawaban yang super, menjelaskan banyak hal. Tapi bagaimana bisa dia jadi juara dunia jika dia hanya sibuk melawan dirinya sendiri? Bukankah dia harus peduli dengan catatan waktu pesaingnya? Bagaimana pesaingnya berlatih? Kemajuan pesaingnya. Tidak, dia tidak peduli. Baginya, setiap hari menjadi lebih baik, setiap hari memperbaiki rekor sendiri, jauh lebih penting dibanding memikirkan orang lain. Maka itulah yang terjadi, resep ini berhasil, berkali-kali dunia menyaksikan atlet hebat ini memecahkan rekor dunia, rekor yang tercatat atas nama dirinya sendiri. Jika dia hanya sibuk memikirkan orang lain, boleh jadi dia hanya berhasil memecahkan rekor itu sekali, lantas berpuas diri, merasa cukup. Game over.

Logika memperbaiki diri sendiri dan terus melakukan yang terbaik ini sangat efektif dalam banyak hal. Sekolah misalnya. Kita tidak perlu peduli kita ranking berapa, kita lulusan terbaik atau bukan, sekolah terbaik atau bukan, pokoknya belajar yang terbaik, maka lihat saja besok lusa, ternyata semua hal datang dengan sendirinya, termasuk ranking dan kesempatan melanjutkan di tempat lebih baik. Juga pekerjaan. Kita tidak perlu peduli siapa pesaing di sekitar, siapa yang akan menyalip dsbgnya, posisi dsbgnya, pokoknya bekerjalah yang terbaik, memperbaiki diri sendiri secara terus menerus. Maka, lihat saja besok lusa, semua pintu2 kesempatan akan terbuka dengan sendirinya.

Nah, termasuk mencari jodoh. Rumus ini juga berlaku sama sederhananya. Teruslah memperbaiki diri, maka besok lusa, jodoh terbaik akan datang.

Banyak orang yang berpikir sebaliknya, sibuk pacaran, sibuk cari2 perhatian, sibuk jatuh hati, sibuk 'mencari jodoh'--di usia dini sekali. Itu benar, kita boleh jadi segera mendapatkan yang diinginkan tersebut, tapi hanya sebatas itulah definisi jodoh terbaik yang kita dapatkan. Berbeda jika dengan sibuk memperbaiki diri. Terus sekolah dengan baik misalnya, belajar apa saja. Termasuk belajar ilmu agama, semakin bermanfaat bagi sekitar, mencemerlangkan akhlak, maka jalinan silaturahmi akan semakin luas, membuat kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik lebih lebar. Dengan terus memperbaiki diri, kita bisa mengenal banyak orang, paham banyak karakter, memiliki prinsip2 yang baik, dan itu lagi-lagi membuka lebih lebar kesempatan bertemu dengan jodoh terbaik.

Bayangkan saja seseorang yang hanya tinggal di sebuah kampung, sibuk pacaran di kampung itu saja, menikah. Selesai. Itulah ruang lingkup jodoh terbaiknya. Sebaliknya seorang remaja puteri, yg memilih terus belajar memperbaiki diri sendiri, bodo amat teman2nya sudah pacaran, dengan terus belajar dia bisa membuka pintu sekolah di kota lain, bertemu dengan banyak orang, dengan belajar agama dia memiliki prinsip2 hidup yg baik, bisa memilih teman bergaul yang baik, hingga akhirnya bertemu dengan jodoh terbaiknya. Dia berhasil meningkatkan berkali-kali lipat kesempatan jodoh terbaiknya. Bukan cuma si cowok paling ganteng di kampung tersebut--yang ditaksir gadis sekampung.

Nah, apakah dengan terus memperbaiki diri menjamin mendapatkan jodoh terbaik? Tidak. Memang tidak. Tapi rasa-rasanya, jika proses terus memperbaiki diri itu dilakukan dengan baik, kalian akan berbahagia dengan apapun situasi yang akan dihadapi. Jadi kalaupun dia gagal memberikan jodoh tampan macam anggota boyband korea, atau baik hati pol macam poh si kungfu panda, dia sukses memberikan sesuatu: pemahaman yg baik, bekal hidup yang baik. Dan kalian siap dengan takdir apapun dari Tuhan.

Tere Liye

Quote From Alit

Hidup itu bagai film.. Kita harus menganggap bahwa diri kita ini tokoh utama, dimana memang kita perlu banyak perjuangan demi sebuah happy ending.
Kalo kamu merasa bahwa kamu itu hanya "Figuran" dalam hidup ini, maka jangan menyesal bahwa kamu nggak bakal dapet apa2 dalam ending "film" kehidupan ini..
#Alit

Hal nggak enak, kadang bisa dinikmati juga dari perspektif yang berbeda.. tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.
#Alit

"Jadi penulis itu kadang memang pahit kalo orientasi kamu adalah royalti.. tapi jadi penulis itu akan selalu manis kalo orientasi kamu adalah prestasi"
#Alit

Kesuksesan itu nggak seperti indomie yang bisa kalian nikmati dengan proses instant.. Kesuksesan adalah anak dari ketekunan dan kesabaran..
#Alit

Kalo kalian sedang berjuang, jangan sekali2 kalian ngeliat orang2 yang udah sukses dan enak2an di atas sana.. karena itu bakal bikin kalian makin down..
Kalo kalian merasa hampir nyerah, liatlah ke belakang..
Udah berapa jauh kalian jalan, udah berapa banyak support yang dikasih orang2 ke kamu.. dan udah berapa banyak pengorbanan yang udah kalian lakuin..
Sehingga kalian bakal nyadar, itu semua nggak boleh diakhiri cuma gara2 sandungan2 kecil..
#Alit

Menulis itu seperti memahat patung,
Bikin aja yang kasar dulu
Lalu dipoles pelan-pelan
Ikuti mood, jangan ikuti deadline
#Alit

Dan dari apa yang udah gue alamin, akhirnya gue bisa nyimpulin kalo duit itu cuma mampu menciptakan kesenangan, bukan kebahagiaan.
#Alit

Lingkungan bisa mengubah kepribadian
#Alit

Bila ilmu sudah ada di kepalamu..
maka masa depan ada di tanganmu..
#Mama Alit

Saat Tuhan memberimu jalur kehidupan yang berbeda dari anak-anak lain..
maka kamu juga bakal jadi orang yang berbeda dari orang-orang lain kelak..
#Alit

Telinga Berdengung Terus-menerus Tanpa Henti (Tinnitus) Bisa Jadi Karena Kelelahan

Waktu itu aku emang lagi agak sibuk, banyak pikiran, dan ga bisa tidur relax. Setiap bangun pagi, badan masih terasa capek banget. Hari-hari terasa seperti masalah yang ga pernah bisa diselesaikan. Pusing dan ga bebas untuk bersenang-senang. Dikit-dikit migrain. Kepala terasa enteng hanya ketika rebahan dengan bantal. Lalu tiba-tiba telinga mengeluarkan suara berdengung yang mengganggu. Awalnya aku kira ini dampak dari kebiasaanku yang sering mendengarkan lagu dengan earphone, dengan volume yang sangat kencang.

Pelan-pelan ku tinggalkan earphone. Tidak ada yang berubah, telingaku masih berdengung. Dan ketika sedang berada diruangan hening atau saat malam hari ketika ga ada suara bising, dengungan itu mulai mengganggu dan membuatku ga bisa tidur. Penasaran dengan apa yang sedang terjadi dengan diriku, keesokan harinya aku berniat untuk ke dokter THT.
Tapi, sudah menjadi kebiasaanku untuk browsing sana-sini sebelum ke dokter. Aku sering melakukan ini karena menurutku menyamakan persepsi dengan dokter itu penting dan ketika ada solusi yang bisa dapatkan tanpa dokter, kenapa harus ke dokter ? Atau ya, aku juga takut di tipu dokter. Hanya karena aku bukan dokter, bukan berarti aku ga bisa memperbaiki kondisi tubuhku kan ?
Setelah browsing sana-sini, akhirnya kutemukan kemungkinan bahwa aku menderita tinnitus, yaitu penyakit kuping berdengung dalam waktu yang lama.

Penyebab penyakit ini adalah :
  1. Genderang telinga terkena lendir alias ingus saat pilek.
  2. Genderang telinga ditempeli kotoran telinga karena sering di bersihkan dengan cottonbud, maka kotoran telinga yang harusnya dikeluarkan malah terdorong kedalam dan mengakibatkan tinnitus.
  3. Kerusakan syaraf pada telinga.
  4. Karena ada gangguan pada otak, dan mengakibatkan otak mengeluarkan suara berdengung.
  5. Iritasi pada telinga
Parahnya, untuk penyembuhannya sangat susah dan bahkan ga bisa karena kesulitan untuk mengetahui sumber penyebabnya. Ada banyak orang yang hidup bertahun-tahun dengan tinnitus, bahkan ada situs yang menawarkan alat seperti mp3 player yang dapat mengubah bunyi berdengung menjadi suara gemercik air sehingga dapat membantu orang yang menderita tinnitus untuk tidur.

Waw.. Sangat mengejutkan ketika mendapatkan kenyataan bahwa mungkin nanti aku harus menggunakan alat bantu dengar atau mp3 player seperti itu. My life is gonna end ? Ga ada lagi tidur nyenyak ? Waw.. sekali lagi aku cuma bisa bilang Waw untuk diriku yang ga bisa menjaga diri sendiri.
Namun ternyata ada solusi lain yang aku temukan, ada yang menyarankan untuk olah raga secara teratur, istirahat yang cukup, kurangi aktifitas dan makan makanan bergizi, kemudian jangan terlalu hiraukan tinnitus agar ga membuat stress.

Alhamdulillah, mungkin karena kondisi tubuh yang memang butuh istirahat akhirnya aku ikutin solusi diatas. Udah pasrah juga seandainya aku memang ga bisa disembuhkan lagi. Berharap teguran ini akan membuatku menjadi berhati-hati terhadap kondisi tubuhku. Aku istiharat 2 hari, tidur yang cukup dan melupakan aktifitas ketika waktu istirahat tiba. Dampaknya, aku menjadi lebih relax dan ga terlalu stress lagi. Ajaibnya, malam-malam berikutnya, suara dengungan itu ga terdengar lagi dan aku mendapatkan tidur yang berkualitas. Alhamdulillah Tuhan..

Tetapi, suatu ketika aku mulai sibuk memikirkan kerjaan lagi, stress mulai menghampiri dan lagi-lagi suara berdengung itu mengganggu kenyamananku. Dan benar kata blog ini, telinga berdengung berhari-hari tanpa henti dikarenakan karena otak kelelahan memikirkan masalah, stress, dan karena tubuh butuh istirahat namun dipaksakan untuk tetap beraktifitas.

Solusi untuk menyembuhkan tinnitus adalah :
  1. Berusaha menenangkan diri, walau kuping terus berdenging
  2. Berusaha tidak memikirkan masalah apapun
  3. Relax 
  4. Makan makanan bergizi
  5. Jangan tidur larut malam alias begadang
  6. Hindari sementara suara yang keras
  7. Jika penyebabnya tinnitus adalah karena iritasi pada telinga, maka gunakan obat tetes telinga yang mengandung Chloramphenicol 
Yang paling tau batas kemampuan, tubuh kita adalah diri kita sendiri. Ketika kita menyadari bahwa tubuh mulau lelah, ga ada salahnya memberikan jedah untuk istirahat. Ingat kawan, hal kecil bisa menjadi besar. Kelelahan ataupun stress bisa menjadi awal penyakit yang lebih serius. Sayangi tubuh dari sekarang. Belajarlah memahami diri sendiri karena hidup bukan untuk bekerja dan menghabiskan jerih payah kita untuk berobat. Tubuh dan pikiran yang sehat adalah harta yang paling berharga yang ga boleh kita anggap remeh. Syukuri nikmat Tuhan dengan menjaganya sebaik mungkin, bukan dengan meng-ekploitasinya habis-habisan lalu memperbaikinya di akhir kemudian.

Masa Depan itu Disiapkan, Bukan Cuma Ditunggu

Copas dari Alit
 
 
Suatu pagi yang cerah, Supri menyambangi rumah Harno sahabatnya. Kebetulan Harno sedang duduk di teras, menikmati secangkir Rinso hangat sambil membaca koran.

"Har.." Supri berdiri dengan kepala tertunduk sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan titit.

"Eh Supri.. Ada apa tumben pagi-pagi ke sini? Biasanya kamu bangun tidur abis Ashar kan?"

"Hehe.. Gini.. To the point aja ya.." Supri menggaruk-garuk kepalanya, diikuti benda kecil-kecil berwarna putih yang berjatuhan. Pundaknya terlihat seperti miniatur white christmas.

"Iya.. Iya.. Gimana?"

"Gini.. Ningsih, pacarku yang aku dapetin dari twitter itu, ngajakin nikah secepatnya.."

"Wah.. Bagus itu, daripada kamu zinah online terus.." Harno terlihat antusias dengan rencana Supri untuk menikah. Dia letakkan kacamata bacanya di sebelah cangkir yang mulai dingin itu.

"Tapi Har.. Masalahnya.. Aku ndak ada biaya buat nikah.. Sedangkan ibunya Ningsih minta aku nikah di gelora Bung Karno, serta mengundang reporter Al-Jazeera"

"Wah.. Emang kamu ndak ada tabungan sama sekali? Bukannya gajimu dari perusahaan kloset goyang itu gede ya, Pri?"

"Gede sih.. Tapi kan pengeluaranku juga gede.. Hehehe.. Jadi, kamu mau minjemin aku duit nggak, Har?" Muka Supri merah padam.

"Kamu nggak lihat keadaanku ya? Aku aja tidur di mesin cuci bekas. Dan tiap hari ngaduk-ngaduk tempat sampah gini loh!" Harno berdiri menyongsong Supri.

"Jadi kamu nggak mau bantuin aku Har?"

"Bukannya nggak mau, tapi nggak bisa. Lagian ya, Pri.. Kalo buat nikah aja kamu ngutang, gimana kamu mau ngurus anak istrimu nanti? Beliin susu, beliin pakaian, beliin iPad, beliin Power Bank? Udah lah.. Ditunda dulu nikahmu sampe kamu bisa me-manage keuanganmu itu.. Masa depan itu adalah ledakan yang kamu rancang dari sekarang. Bisa jadi kembang api yang indah, atau jadi bom yang mematikan. Itu pilihanmu sendiri." Harno menepuk pundak Supri dan menatap matanya dalam-dalam.

"Malah diceramahin.. Yowis ah.. Aku pamit dulu!" Supri ngeloyor pergi sambil pipis sembarangan di seluruh penjuru teras rumah Harno yang seluas 1 meter itu.

Dari cerita di atas, gue setuju banget dengan opini si Harno soal masa depan. Dari apa yang gue liat di sekitar gue, banyak banget orang yang nyepelein masa depan. Mungkin motto mereka, "Apa yang bisa dinikmati hari ini, ya habiskan hari ini". Sedangkan motto hidup gue, seperti di postingan ini, "Calon orang sukses adalah orang yang mau menunda kesenangannya".

Mungkin nggak cuma gue, mungkin kalian juga sering ngalamin. Pernah liat tetangga yang jual barang-barang buat masukin anaknya ke sekolah? Pernah liat sodara yang hutang sana-sini buat biaya perawatan suaminya di rumah sakit? Yap.. Mereka adalah orang yang belum siap dengan masa depan.

Tapi Litt, kalo pendapatan mereka pas-pasan, gimana? Mana bisa nabung?!

Buat gue, yang namanya nabung itu nggak dipatok pendapatannya berapa. Tapi diitung berapa yang bisa ditabung dari penghasilan, sehingga tau batasan pengeluarannya berapa. Pendapatan 'pas-pasan' itu tergantung gaya hidup. Soalnya sadar atau nggak, nafsunya manusia itu bakal berbanding lurus dengan penghasilan yang dia punya. Misal, jaman kere dia bisa makan pake nasi lauk tempe. Pas udah tajir dan terbiasa makan enak, dia nggak bakal suka lagi makan pake tempe. Padahal, dia nggak bakal mati juga kalo makan lauk tempe. Udah paham konsepnya?

Terus, gimana caranya biar di masa depan kelak, kita nggak kelabakan Litt?!

Oke, ini sekedar masukan ya.. Bukannya mau menggurui, gue mau sharing soal beberapa jalan untuk menyiapkan masa depan. Silakan disimak, here they are:

1. Nabung
Mungkin ini klise. Dari SD kita udah diajarin buat nabung. Sayangnya, waktu itu kita belum bener-bener ngerti fungsinya nabung itu apa, karena mungkin orang tua nggak nunjukin tujuan nabung itu buat apa, sehingga kebiasaan itu terbawa sampe sekarang. Coba misal zaman kita kecil, kita diajarin nabung, terus abis tabungannya dicairin, kita diajak ortu jalan-jalan pake duit sendiri, jadinya kita bakal ngerti, kalo abis nabung itu biasanya ada kesenangan yang luar biasa yang bisa kita terima.

Nah, kalo udah gede gini, pastinya kita udah tau dong kalo fungsi nabung itu buanyak. Ntah itu nabung buat beli gadget, beli kendaraan, atau beli pacar. Tapi, yang mau gue omongin di point ini adalah tabungan jangka panjang. Yap.. Gue sadar, gue nggak kerja sebagai PNS yang punya tunjangan di masa tua. So, gue nyisihin pendapatan gue tiap bulan buat dinikmati kelak di masa tua. Gue bikin 'dana pensiun' sendiri. Bisa? Bisa bangettt.. Simpelnya gini, misal dari usia 20 taun kalian udah nabung Rp.100ribu doang tiap bulan, bayangin kelak 50 taun lagi duit itu bakal jadi berapa? Ditambahin juga sama bunga. Jadi, kalo udah nabung nggak usah khawatir lagi kelak pas raga udah menua, nggak bisa kerja apa-apa, tinggal ambil tabungan aja. Ada kok bank yang nyediain layanan tabungan semacam "dana pensiun" gini. ;)

Kalo mau belajar nabung karena sama sekali belum terbiasa nabung, bisa make cara gue taun 2006 pas gue masih ngekost dulu: Selalu taruh duit 5ribuan yang dipunya ke toples, dan nggak boleh diambil lagi. Inget! Cuma duit 5ribuan doang. Dengan cara ini, setiap kali liat duit 5ribu, kalian bakal inget buat nabung. Dan cara ini efektif bikin gue bisa bayar kost & kuliah waktu itu. ;)

Tapi kadang ada juga yang nabungnya kudu "dipaksa". Siapa yang bisa maksa? Diri sendiri dong. Caranya gimana? Gini.. Bank sekarang udah nyediain layanan Auto-Debet buat deposito. Nah, ini adalah cara "maksa" diri kita sendiri buat nabung. Misal di-set setiap tanggal gajian, bank otomatis ngambil saldo kita yang kita set juga sebelumnya mau berapa yang ditabung, ntar duit itu bakal langsung masuk deposito, alias nggak bisa diambil lagi secara sembarangan. Bayangin misal per bulan lo bisa nyisihin 100ribu buat di-auto debet, setaun udah dapet 1,2 juta plus bunga. Yap.. Lumayan, bisa buat taun baruan kan? Daripada nggak nabung sama sekali.. Taun baru cuma bisa ngemutin jempol kaki.. :p

Yaelah Litt.. Ntar kalo udah tua ya tinggal minta duit ke anak aja.. Kan kita udah ngegedein mereka, waktunya minta balasan dari mereka lah..

Terserah sih kalo lo maunya gitu.. Buat gue, anak-anak gue kelak bakal punya kehidupan sendiri. Kalo mereka mau ngasih sebagian penghasilannya, anggep aja bonus. Tapi ngeliat hidup mereka bahagia tanpa gue recokin dengan kebutuhan-kebutuhan gue, itu kewajiban.

Oke.. Itu tadi ngebahas soal tabungan masa depan buat diri sendiri ye. Ada lagi tabungan yang lebih penting loh! Tabungan pendidikan. Nggak mau kan, kelak pas anak lo mau daftar sekolah SD, lo kudu jual motor? Nggak mau kan, kelak pas anak lo mau daftar sekolah SMA lo kudu jual mobil? Nggak mau kan, kelak pas anak lo mau masuk kuliah lo kudu jual rumah? Sayangnya, kasus seperti itu masih sangat sering terjadi. Nah, cara gue buat ngakalin itu adalah dengan membuka tabungan pendidikan untuk calon anak-anak gue kelak.

Loh? Kalo kita belum punya anak, emang bisa bikin tabungan pendidikan Litt?!

Bisa.. Gue juga baru tau dari Raditya Dika soal itu. Dan sejak 2 taun yang lalu, gue pun tergiur buat nyoba bikin tabungan serupa. Ntar di banknya bakal ditawarin mau pake nama sementara siapa buat anaknya kalo belum ada. Anak gue, gue kasih nama "Jangkrik". Serius. Lagian, tabungan pendidikan itu nggak berat-berat amat loh buat yang udah kerja. Ada bank yang nawarin setoran 3 bulan sekali sejumlah 1,4 jutaan. Ntar pas anaknya mulai sekolah SD, SMP, SMA, Kuliah, duitnya bisa dicairin. Dan jelas, lo nggak perlu jual apa-apa buat nyekolahin mereka. Asik kan? :D

2. Asuransi
Kebayang nggak kelak kalo ada anggota keluarga yang sakit keras, perlu biaya gede buat perawatan, tapi lo sama sekali nggak punya duit? Lagi-lagi lo kudu jualin barang-barang yang ada deh..

Atau misal, (amit-amit) lo meninggal. Terus anak-anak lo masih kecil, butuh biaya hidup, tapi nggak ada lagi yang ngasih mereka duit? Sedih kan?

Di sini lah yang gue maksud masa depan itu harus disiapkan, bukan cuma ditunggu. Menyiapkan diri untuk menghadapi hal yang terburuk itu lebih baik daripada pasrah menunggu dan berharap hal buruk tidak terjadi. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa kadang diacuhkan orang karena mereka nggak ngerasa ada untungnya. Kenapa gitu? Karena mereka kadang jarang sakit keras yang kudu opname. Dan mereka nggak berharap bakal cepet meninggal. Tapi yang namanya hidup, siapa yang tau? Mending sedia payung sebelum hujan, daripada pasrah kebasahan dan kedinginan kan?

Asuransi nggak mahal kok. Banyak pilihannya juga~ Dan jangan lupa, cari asuransi yang track recordnya bagus, dan bisa ngejadiin duit kita sebagai investasi juga. Just in case kalo dalam jangka panjang duit asuransi kita nggak kepake karena kita nggak sakit, duitnya bisa kita ambil. ;)

3. Investasi
Ngomongin investasi, mungkin buat sebagian orang adalah hal yang muluk-muluk. Padahal enggak. Investasi adalah salah satu cara agar kita survive di masa depan.

Buat gue, orang tajir itu bukan orang yang punya banyak duit di rekening, atau punya mobil mewah plus rumah megah. Tapi orang yang punya duit yang selalu "bergerak". Iya, gue belajar untuk selalu naroh duit secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari di ATM, sisanya biarin aja "bergerak" di luar rekening sebagai investasi. Soalnya kalo naroh duit dalam jumlah gede di rekening, yang ada nafsu belanja gue bakal meningkat.


Bedanya Investasi sama tabungan apa Litt?!

Investasi itu mirip sama tabungan, tapi pertambahan nilainya bakal lebih gede daripada tabungan. Banyak banget jenis investasi: Property (tanah, rumah, etc), Emas, Benda-benda antik, Saham, etc. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pastiin aja kalo mau berinvestasi, lo bener-bener kenal dengan apa yang lo investasiin itu. Buat pemula, paling simpel adalah investasi emas batangan. Gue juga suka investasi jenis ini. Soalnya, dari zaman batu sampai sekarang, harga emas selalu meningkat. Tapi diinget ya, investasi emas itu bukan investasi jangka pendek (1-2 taun doang). Karena dalam 1-2 taun, harga emas kadang masih naik turun. Kalo bisa sih, minimal 10 taun deh baru dicairin.

Sumber: http://hargaemasindonesia.blogspot.com/2011/04/pergerakan-harga-emas-12-tahun-terakhir.html

Coba perhatiin berapa harga emas per gram di tahun 1999, terus bandingin dengan harga emas per gram taun 2009. Yap.. Udah hampir 5 kali lipat harganya dalam kurun waktu 10 tahun. Bayangin kalo kita invest 100 juta sekarang buat dibeliin emas batangan, nggak menutup kemungkinan 10 taun lagi, pas anak-anak kita udah masuk SD, dan pengin dibeliin mobil, kita mampu ngebeliin mereka. Dan investasi itu bukan cuma buat beliin anak kita mobil doang. Kita bisa bikin duit kita "bekerja" buat kita tanpa kita perlu kerja berat-berat lagi. Sekarang udah ngerti konsep investasi kan? ;)

4. Bikin Usaha
Punya duit, hasil nabung, terus dibeliin mobil, rumah, gadget-gadget mewah, liburan terus-terusan. Plis.. Stop gaya hidup semacam itu. Hentikan membeli Aset "mati", saat karier kita masih naik turun demi masa depan yang lebih cerah.

Aset mati itu apa Litt?

Aset mati itu ya benda yang nggak bisa ngasih kita pemasukan lagi dan harganya cenderung turun dari tahun ke tahun. Saat kita beli, satu-satunya keuntungan yang kita dapet ya cuma pas make itu doang. Dia nggak bakal ngasih kita keuntungan lain lagi dalam hal finansial. Kecuali, mobil yang dibeli itu disewain buat rental, rumah yang dibeli itu dijadiin kost-an, gadget-gadget mewah kayak konsol game gitu direntalin.

Kenapa kita nggak boleh beli Aset mati? Sebenernya bukan nggak boleh, tapi dihindari aja, kalo misal harganya mahal, atau bahkan malah bikin kita harus kredit buat ngebelinya. Ngapain kita kredit buat sesuatu yang nggak ngasih kita keuntungan finansial lagi? Endingnya apa? Kreditnya kena bunga, dijual juga rugi gede. Gaya hidup semacam ini adalah gaya hidup yang masih dilakuin sama tetangga-tetangga gue yang merantau di luar Jawa. Mereka pulang setaun sekali (pas lebaran), duit bekerja setaun itu dipake buat beli aset-aset mati buat dipamerin ke tetangga selama mereka di kampung. Pas balik ke perantauan lagi? Ya balik jadi pedagang kaki lima lagi. Dengan gaya hidup semacam ini, 20 taun pun dijamin kerjaan mereka bakal sama aja. Nggak bakal ada peningkatan.

Mending kalo ada duit sisa, dipake aja buat bikin usaha. Kenapa? Biar kita nggak perlu kerja keras di tempat orang lagi. Biarin aja temen-temen udah punya rumah, mobil mewah, tapi masih kredit semua. Liat deh 10 taun lagi, siapa yang hidupnya lebih menyenangkan. ;)

Lagian, gue lebih suka jadi bos di tempat usaha sendiri meskipun kecil, daripada jadi karyawan kantor. Sadar nggak, kita dari SD, SMP, SMA, Kuliah kudu hidup ngikutin jadwal. Masak ampe tua kita kudu gitu juga? Terus, waktu buat keluarga kapan?

Nah, kalo sering liburan kayak yang lo sebutin di atas, emang salah ya Litt??

Liburan atau seneng-seneng sih boleh. Tapi bikin komitmen ke diri sendiri, misal "Gue bakal liburan ke Bali kalo project ini bisa gue kelarin dengan baik". Nah, ngasih penghargaan ke diri sendiri itu bisa bikin kita makin produktif serta bikin kita nggak terlalu boros demi kesenangan yang nggak ada habisnya. Iya, kita bakal terbiasa untuk senang-senang, setelah kita bekerja keras doang. Itulah kenapa, gue juga make motto hidup, "Work Hard, Play Hard". Abis kerja keras, lalu seneng-seneng sampe lemas. :p

Duit dan Kebahagiaan

Yaa.. gue suka banget baca tulisan Alit yang ini. Sesuatu yang juga gue pelajarin akhir-akhir ini.. Duit.. 
Memang, semua orang butuh duit. Namun, antara bahagia karena duit dengan bahagia karena memang bahagia itu beda banget. Kata Alit, duit itu cuma mampu menciptakan kesenangan, bukan kebahagiaan.
Dan akhirnya gue copas lagi tulisan Alit buat ngingetin gue saat gue mulai takabur dan lupa dengan apa yang sebenernya gue butuhin.

Loh? Apa bedanya KESENANGAN dan KEBAHAGIAAN Litt??
IMHO, Kesenangan itu.. Hal yang bisa bikin elo ketawa.. lalu akan sirna setelah hal itu udah gak ada.. Sedangkan kebahagiaan itu, sebuah perasaan yang bisa bikin elo tersenyum.. Tapi akan membuat elo tersenyum kembali, kelak saat elo membayangkannya lagi.. Ntah itu 1 tahun lagi, 10 tahun lagi, atau sampe kapanpun selama elo bisa mengingatnya..
Contohnya kayak apa Litt?
Kesenangan itu tercipta saat elo bisa mendapatkan sesuatu yang elo pengen. Contohnya elo punya duit.. terus elo bisa beli gadget kesukaan elo.. Elo bakal ngerasa senang kan pastinya.. Dan seiring berjalannya waktu, elo bakal bosen sama gadget itu.. Lalu kadar kesenangan elo pun bakal semakin berkurang dan berkurang..
Sedangkan kebahagiaan itu tercipta dari hal-hal di luar lingkup finansial. Contohnya elo punya sahabat yang solid, kenal elo dari hal paling jelek sekalipun, selalu ada buat elo, sering jalan bareng ke mana aja.. Seperti kata pepatah,
"Seorang sahabat nggak akan ngebiarin elo bertindak bodoh... sendirian".
Nah, dari semua hal yang pernah lo lakuin bareng sahabat elo itu, sebodoh apapun itu, sememalukan apapun itu, pasti kelak, 1 taun, 10 taun atau kapanpun kalo elo mengingatnya lagi, elo pasti bakal bisa tersenyum.. Itulah makna kebahagiaan buat gue.. Sebuah perasaan yang akan selalu membekas secara manis di hati, dan selalu bisa dirasakan lagi hanya dengan mengingat moment-moment itu kembali. Dan itu tidak terpatok di dunia persahabatan doang, bisa dalam hal gaya hidup, keluarga, dan lain-lain.. Tadi cuma contoh simpel aja..
Yang gue pelajarin selama gue hidup di Jakarta, gue mendapat terlalu banyak kesenangan, dan hampir tanpa kebahagiaan. Mungkin sebagian dari kalian bakal ngerasa bingung, apa maksud dari kata-kata gue tadi.
Kenapa Alitt gak bahagia? Kan dia di Jakarta punya banyak duit?
Kenapa Alitt gak bahagia? Kan dia di Jakarta bisa beli ini itu?
Kenapa Alitt gak bahagia? Kan di Jakarta dia udah dianggep kembaran Vicky Nitinegoro? (ngarep)
Yap.. Di Jakarta, Alhamdulillah, secara finansial gue mulai berkembang. Yang dulunya dompet cuma berisi jimat pelet gocengan dan poto kopi KTP, sekarang jadi ada isinya.. Dari yang dulunya kalo jalan pake kaos kucel jarang di setrika, sekarang jadi pake kaos yang disetrika.. But again.. Gue cuma ngerasa seneng di situ.
Kenapa? Karena gue kesepian.
Mungkin yang udah pernah baca #SKRIPSHIT, pasti tau quote ini,
"Nggak ada orang yang paling malang di dunia ini, selain orang yang bersahabat dengan kesepian".
Yes.. I am.
Gue hampir nggak bisa nemuin temen-temen yang loyal kayak di Jogja. Temen yang ngeliat gue sebagai seorang Alitt. Temen yang nggak minta buat ngetweet-pic kalo lagi jalan bareng. Temen yang nggak menuntut buat dihibur kalo dia lagi sedih, seolah-olah gue ini badut ulang tahun. Temen yang nggak maksa mentionnya dibales lewat BBM. Gue rindu sahabat-sahabat gue yang nyata.

Dulu sempet ada beberapa temen yang mau deket sama gue, pas awal-awal gue hidup di Jakarta. Tapi lambat laun, mereka terkesan menjauh. Temen-temen di Jogja pun mungkin juga udah mulai menjauh.

Loh? Kenapa?

Gue mencoba buat introspeksi diri.. Dan yeah.. Akhirnya gue menemukan kesalahan gue.. Gue udah hampir lupa dari mana gue bermula. Gue mulai menggunakan uang gue untuk hal-hal yang kurang berguna. Tanpa menyadari betapa susahnya beberapa tahun lalu buat gue ngumpulin duit sejuta.

Selain itu, gue juga nyadar kalo gue mulai suka riya'. Mulai suka ngomongin duit ke mereka. Mulai suka nyeritain prestasi-prestasi yang gue dapetin, tanpa memikirkan gimana kalo gue jadi mereka. Betapa angkuhnya gue dengan segala kesombongan gue. Gue hampir lupa kalo itu semua cuma titipan. Dan sekarang gue baru sadar. Nggak ada lagi yang bisa gue pamerkan, karena udah nggak ada lagi yang mau deket sama gue tanpa menutup telinga. Mungkin mereka sudah risih dengan tingkah gue. Guys, money might change its' currency.. But don't let it changes you..
Endingnya, No matter how much money I've got, semua berasa hambar. Kenapa? Karena gue nggak bisa menikmati duit itu. Kenapa? Karena gue ngerasa sendirian. Semua duit itu di mata gue sekarang cuma terlihat seperti sekedar tumpukan angka. Gue nggak ngerti mau buat apa. Maaf.. sekali lagi maaf, gak ada maksud riya'. Tapi itulah isi perasaan gue..
You know.. Recently.. I feel like I'm cursed by easy-money..
Perbandingannya kayak gini:
Dulu di Jogja, setiap kali gue pengen beli novel, gue kudu nabung seminggu atau 2 minggu buat beli tuh novel.. Setelah tuh novel kebeli, gue bakal ngebacanya dengan perlahan.. menikmati setiap halaman.. karena gue tau sebanyak apa gue kudu berkorban.. Buat beli novel itu..
Tapi setelah di Jakarta, gue mau beli novel, sekali beli 3 biji. Nggak mikir berapa harganya, pokoknya dibeli.. Sampe akhirnya, novel-novel itu numpuk di kamar sekarang, tak terjamah.. Karena gue gak terlalu banyak berkorban buat beli novel-novel itu.. Yap.. This is the curse of easy-money..
Dari contoh di atas, quote yang pernah gue bilang, "Kesederhanaan itu adalah kemewahan sejati di mata Tuhan", masih benar adanya.. Semakin sedikit yang kita punya, semakin bisa juga kita menghargainya..
Nah, dari apa yang udah gue alamin.. Gue pun akhirnya bisa nyimpulin.. Duit itu ternyata kayak kupu-kupu. Semakin agresif gue mengejarnya, semakin jauh juga dia terbang untuk menghindar dari gue.. Tapi di saat gue menikmati aktivitas yang gue suka, tanpa melihat apa yang bakal gue dapetin setelahnya, tau-tau "kupu-kupu" itu hinggap sendiri.. Bahkan, saat gue cuekin "kupu-kupu" itu, dan tetap melakukan aktivitas yang gue suka, malah bertambah banyak "kupu-kupu" yang hinggap..
Yang logikanya adalah, makin getol kita ngejar duit, dan kalo apapun yang kita lakukan didasari dengan tujuan biar berduit, biasanya Tuhan malah bakal menjauhkan rezeki itu dari kita. Tapi saat kita melakukan hal yang kita suka, tanpa banyak memikirkan urusan finansial di belakangnya, tapi lebih fokus buat ngasih manfaat buat sesama, Tuhan malah udah menyediakan upah yang di luar dugaan kita.. Intinya sih, gimana kita bisa "memantaskan diri" di depan Tuhan. Sudah pantaskah gue dititipin rezeki? Sudah pantaskah gue dititipin popularitas? Tergantung pada usaha kita sendiri, karena Tuhan juga nanti yang menilai. Yah, Itu sih dari apa yang udah gue alamin yah..
So, sesuai bab terakhir di buku "SKRIPSHIT", gue pernah bilang kalo gue bakal kembali ke dunia perkuliahan setelah tabungan gue cukup, maka gue udah mutusin.. Bulan depan (1 Juni 2012) gue bakal balik ke Jogja, dan melanjutkan perjuangan gue melawan musuh besar gue, Skripsi. I have to finish what I've started.
Tapi Litt, di Jakarta kan kesempatan lo lagi bagus-bagusnya, gak mau nunda lagi? Jadinya tabungan lo ntar bakal lebih banyak kan?? Hayooo..
Hmm.. Kalo ngikutin nafsu sih gak bakal ada habisnya.. Selalu dan selalu kurang.. Tapi buat gue, Insyaallah tabungan yang sekarang udah cukup kok.. Lagian akhir-akhir ini gue udah ngerasa ada perubahan dalam diri gue.. Gue mulai sombong, riya', dan gak kayak dulu lagi.. Dan gue mulai ngerasa nggak nyaman dengan perubahan ini. Gue sadar, sekarang gue lagi dikasih "ujian kemudahan" sama Tuhan. Dan sekarang gue cuma mau berusaha biar nggak takabur aja.. Gue udah pernah janji, sudah selayaknya gue tepati.. Gue udah janji bakal balik ke kampus kalo tabungan gue udah "CUKUP" buat kuliah tanpa kerja sampingan kayak dulu-dulu, bukan janji bakal balik ke kampus kalo tabungan gue udah "BANYAK". Soal gimana ke depannya kelak, gue selalu percaya, Tuhan akan selalu bertanggung jawab atas segala keadaan hamba-NYA.
So, sekarang gue udah ngerasa cukup. Kadang tanpa kita sadari, dikasih cobaan kesusahan sama cobaan kemudahan itu ternyata lebih berat kalo dikasih cobaan kemudahan. Saat Tuhan ngasih lo cobaan kesusahan (misal dikasih masalah, dikasih sakit) elo bakal mendekatkan diri kepada-NYA dan memohon ampun. Tapi, saat elo dikasih cobaan kemudahan, (misal duit banyak), biasanya elo bakal makin khilaf dan takabur.. Terhanyut dalam kemudahan-kemudahan itu, sehingga elo lupa, itu semua dari siapa. Itu yang lagi gue coba buat hindarin. :)
Dan dari itu semua, yang lebih gue rindukan adalah moment-moment kayak maen PS sama temen-temen gue, anak-anak penjaga parkir pasar yang suka maen ke kost gue. Nongkrong di kantin, bareng adek-adek kelas gue. Begadang dan gitaran rame-rame, bareng temen-temen sekost gue, atau sekedar ngobrol-ngobrol di trotoar kali Code sambil menikmati kopi di sana. Jujur, pas nulis paragraf ini gue tersenyum. Karena kebahagiaan-kebahagiaan yang pernah gue alamin, terlukis di paragraf ini.
Yap.. Itu aja sih yang mau gue share ke kalian, guys.. Bukan.. Gue bukannya gak suka tinggal di Jakarta.. It feels like, I don't belong here.. Kota ini sangat berkesan.. Memberi banyak pelajaran.. Menunjukan apa itu kehidupan.. Sayangnya, gue ngerasa nggak nyaman.. Jadi, keputusan gue udah bulat.. Per 1 Juni 2012, gue bakal pindahan ke Jogjakarta, dan kembali menjalani kehidupan gue dulu yang lebih berwarna. Terima kasih buat kalian yang udah mau nyisihin waktu buat baca curhatan gue ini. Semoga, tulisan gue kali ini, ada sedikit manfaatnya buat kalian juga. :)
"Kadang, uang nggak bisa membeli kebahagiaan-kebahagiaan yang tercipta dengan cara sederhana" 

"Dan gak ada orang yang lebih miskin di dunia, selain orang yang menilai segalanya dengan angka"

Thanks to all of my friends in Jakarta who have taught me how to be a better man. You guys made me realise that I still have so many things to learn about this life. I'm gonna' miss you guys! :)

Melawan Mental Block

Lagi-lagi gue mau share posting dari blog nya Alit
Sesuatu yang dulu rajin banget gue lakuin semasa sekolah dan kuliah, namun sejak kerja pelan-pelan gue lupain. Oh.. pantes aja lama-lama gue ngerasa hidup gue datar aja. Gue perlu nulis Dream Note lagi.. Selamat membaca, kawan..


Mental Block itu simpelnya adalah bisikan-bisikan hati kita yang mengajak kita untuk meragukan kemampuan diri sendiri. As we've known. Otak manusia kan ada dua bagian. Kiri dan Kanan. Otak bagian kanan itu imajinatif, suka bikin gagasan-gagasan kreatif. Sedangkan otak bagian kiri itu logis, sangat perhitungan dan suka ilmu pasti. Nah, otak bagian kiri ini lah yang kadang memperhitungkan gagasan-gagasan yang muncul dari otak kanan. Di mana, kalo menurut otak kiri gagasan si otak kanan ini gak masuk logika, otak kiri bakal ngasih masukan penyangkalan, yang kita sebut dengan Mental Block.

Contoh Mental Block itu yang kayak gimana Litt?!
Gini.. Misal ada remaja bernama Supri. Dia pengin banget bisa jadi dokter. Tapi sayang, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sehari-harinya cuma sekolah sambil nyewain PlayStation di kelas buat makan. Sedangkan biaya untuk bisa kuliah kedokteran tidak murah. Nah, tentu saat Supri kepikiran buat jadi dokter (itu gagasan dari otak kanan), dia juga kepikiran "Gue mana ada duit?! Jadi dokter kan perlu biaya ratusan juta!" (itu komentar dari otak kiri). Yup.. Komentar-komentar semacam itulah yang disebut Mental Block.

Dampak dari Mental Block apaan sih Litt?!

Dampak dari Mental Block yang paling gede kalo diturutin adalah kita bakal jadi manusia yang pesimistis. Selalu membayangkan hal-hal buruk yang akan terjadi saat kita mau melakukan sesuatu. Endingnya kita jadi manusia yang selalu takut gagal, takut untuk mencoba, dan akhirnya batal jadi orang sukses.

Loh.. Kan Mental Block tercipta dari pikiran logis, emang salah ya?!

Bener sih, Mental Block itu tercipta dari pikiran logis.. Tapi sayang, itu hasil dari pikiran logis yang masih dangkal. Belum mengkaji lebih jauh apakah gagasan otak kanan itu benar-benar bakal bikin kita gagal.

Sedangkan, Tuhan sudah menganugerahi otak kita dengan kemampuan yang sangat luar biasa. Terlalu naif kalo kita dengan mudah mengatakan "Aku nggak akan bisa, Aku nggak bakal sanggup, Itu mustahil". Komentar-komentar itu sama aja udah meremehkan anugerah Tuhan yang bernama otak.

Mungkin dulu saat Wright bersaudara bermimpi untuk bisa membuat manusia bisa terbang, mereka juga sempat dihajar sama Mental Block. Malah, mental blocknya bukan hanya dari diri mereka sendiri, orang-orang di sekitar juga pasti ada yang menganggap itu gagasan bodoh. Tapi endingnya? Sekarang kita bisa naik pesawat terbang berkat gagasan mereka itu. Satu-satunya orang yang bakal bener-bener jujur ke kita, ya diri kita sendiri.. So, kita harus percaya diri dong.. ;)

Oke.. Gue mulai ngerti nih soal Mental Block. Ternyata gue sering banget ngalamin ini. Akhirnya gue udah gagal dulu sebelum memulai. Nah, cara ngatasin Mental Block gimana Litt?!

Mental Block itu kan logis. Jadi kita juga harus bisa mengalahkan mental block dengan bukti yang logis juga. Caranya gimana? LAKUIN AJA! Contoh simpelnya gini.. Kemarin gue punya gagasan buat bikin ENGLITT video series dengan harapan gue bisa ngajak temen-temen belajar berbahasa inggris dengan menggunakan video yang gue bikin. Tapi setelah gagasan itu muncul, Mental Block tiba-tiba dateng, nyamperin, terus ngebisikin: "Mana mungkin gue bisa bikin gituan.. Kan gue nggak ngerti sama sekali soal Videografi.. Kan gue sendiri belum wisuda, masak mau ngajarin orang lain? Kan gue ganteng.. Masak mau memamerkan kegantengan ini di Yutub, ntar dikira Riya' pula.."

Pas ngedengerin kalimat dari Mental Block itu, gue sempet stuck dan membiarkan gagasan ENGLITT Video Series menjadi sekedar wacana. Tapi akhirnya gue ketemu bang @ErixSoekamti, sahabat gue. Terus gue konsultasiin tuh gagasan gue soal ENGLITT ke doi. Dan doi ngerespon gagasan itu dengan positif serta ngasih jawaban yang jempol banget: "Ya ayo ACTION aja.. Kalo dipikirin mulu, nggak bakal jadi-jadi.. Dengan kita mencoba melakukannya semampu kita, kita bakal tau kendala-kendala apa yang kita bakal alami. Dari situ kita juga bakal belajar, gimana buat ngatasin kendala itu!"

Yup.. Berkat kalimat mas Erix di atas, ENGLITT video series udah jalan dan bisa disaksikan di Youtube! Bye-bye Mental Block! :D

Hmm.. Itu kan cuma contoh kecil Litt.. Kasih contoh yang lebih gede bahwa kemampuan kita itu lebih gede dari su'udzonnya si Mental Block dong!

Oke.. Coba perhatikan foto di bawah ini.. Ini adalah foto DREAM NOTE gue..


Bukan.. ini bukan tulisan gue zaman kelas 1 SD.. Ini adalah tulisan gue di tahun 2006. Tulisan gue emang lebih parah dari keadaan bulu ketek The Rock. Itu karena dulu pas TK gue nyaman nulis pake tangan kiri, tapi pas SD gue dipaksa nulis pake tangan kanan yang menurut gue malah bikin kaku.

Fine, lupain soal bentuk tulisan gue. Coba lo baca isi DREAM NOTE di atas.. Buat yang bener-bener gak bisa baca, gue "terjemahin" sebagian di antaranya ya..

"Aku mampu membiayai operasi katarak mata mamaku sehingga beliau bisa sehat dan bahagia, atau malah lebih sehat dari sebelumnya.."
"Aku mampu menulis buku best-seller yang terjual jutaan kopi.."
"Aku mampu melunasi hutang-hutang keluargaku di bank sehingga keadaan ekonomi kami bisa stabil kembali, atau lebih baik dari itu.."

Selain beberapa impian yang kefoto itu, masih ada beberapa impian-impian "kecil" lain yang gue taroh di DREAM NOTE. Di antaranya:

"Aku bisa beli laptop macbook pro keluaran terbaru, dengan spek terupdate, atau lebih baik dari itu.."
"Aku bisa jalan-jalan ke luar negeri, menikmati indahnya kota tetangga, atau bisa berlibur dengan cara yang lebih baik dari itu.."
"Aku bisa beli mobil, bla..bla..bla.."
"Bla..bla..bla.."

Dan mungkin buat orang-orang yang LOGIS, impian-impian di atas cuma bakal jadi impian doang yang nggak bakal tercapai oleh seorang anak penjual jamu keliling yang hidup di desa terpencil seperti Sragen, kota gue dulu. Tapi FYI, bukan bermaksud Riya'.. Alhamdulillah sekitar 80% dari impian yang gue tulis di DREAM NOTE di atas udah tercapai.. Justru malah impian-impian penting demi membantu orang lain lah yang duluan tercapai.. Senengnya, luar biasa.. At this point, gue udah ngalahin Mental Block!

Gue anak penjual jamu keliling. Dulu gue kuliah aja kudu sambil kerja di tempat bowling. Dulu buat bisa beli komputer, gue kudu jual motor hingga akhirnya tiap hari gue kudu naik BMX ke mana-mana. But look! Sekarang gue udah beberapa kali main ke luar negeri gratis, gue udah bisa bikin mata mama gue sehat kembali, keluarga gue udah nggak punya utang lagi, gue ke mana-mana gak takut sama ujan lagi karena udah ada mobil, dan sekarang gue lagi ngetik postingan ini dengan Macbook Pro Retina Display, which is keluaran terbaru. Bukan niat pamer.. Sumpah.. Cuma mau mastiin lagi, masih kah kalian mau dengerin apa kata Mental Block?! :)

Woaaahh.. Jadi penasaran nih! Emang DREAM NOTE itu penting ya Litt?!

Penting banget! Dulu beberapa temen kampus gue, waktu gue tunjukin DREAM NOTE ini, mereka pada ketawa. Dan mereka cuma komen, "Lo tulis gitu emang ngaruh?! Udahlah.. Logis aja.. Kalo emang mau tercapai, ya kuliah yang bener.. Jadi guru, kumpulin gaji.. Tercapai deh.." Tapi sekarang, kalo mereka liat postingan ini, pasti mereka nyesel dengan apa yang udah pernah mereka ketawain. Dan perlu diinget, itu semua gak tercapai gitu aja. Gue kudu berjuang mati-matian buat ngewujudin impian gue tanpa mau dengerin kata logika. Liat kisah gue merintis karier dari NOL di SINI. :)

DREAM NOTE itu penting banget. Soalnya DREAM NOTE ini gunanya buat bikin kita fokus ke impian-impian apa aja yang lagi kita kejar. Biar kita nggak belak-belok di tengah jalan. Misal, lo pengin banget punya iPad, tanpa lo tulis di DREAM NOTE, mungkin lo bakal tergiur dengan tablet PC yang lebih murah di tengah perjalanan lo nabung duit lo buat iPad tadi. Endingnya? Gagal punya iPad dan terjebak Tablet PC yang lebih murah, padahal elo pasti bisa dapet iPadnya kalo mau sabar dan lebih fokus. :p

Selain buat bikin kita fokus ke impian-impian kita, DREAM NOTE buat gue gunanya adalah sebagai pemacu semangat biar gue gak pernah capek buat ngejar apa yang jadi impian gue. Setiap kali gue gagal, gue bakal baca ulang DREAM NOTE gue, dan gue bayangin betapa nikmatnya kalo impian-impian itu tercapai. Endingnya? Semangat lagi deh! :D

Oke Litt! Oke.. Gue tertarik buat bikin DREAM NOTE nih.. Caranya gimana?

Ada beberapa rules dalam bikin DREAM NOTE. Here they are:

1. Tulis pake tangan
Kenapa? Karena, dengan menuliskan sesuatu pake tangan, tanpa kita sadari, hal yang kita tulis itu masuk ke alam bawah sadar kita. Dan hal itu nggak bakal terjadi kalo kita nulis DREAM NOTEnya dengan cara mengetik.

2. Gaya nulisnya
Awali dengan kata "Aku punya.." atau "Aku bisa.." Jangan menggunakan kalimat-kalimat yang belum pasti seperti, "Aku akan..". Karena itu bakal ngasih hasil yang gak pasti juga. Terus, jangan lupa kasih deadline. Misal, "Tahun 2013, aku punya pacar yang bla..bla..bla.." gitu. Biar jelas juga, kapan Tuhan ngerasa siap lo nerima "titipan" itu.

3. Dahuluin impian yang bermanfaat untuk orang lain
Gue anjurin kalian buat bikin impian-impian yang bermanfaat buat orang lain. Karena impian-impian semacam itulah yang bakal lebih cepet dikabulin Tuhan. Dan dengan membuat impian yang bermanfaat untuk orang lain, kita bakal merasa lebih termotivasi saat ngebayangin impian itu bisa tercapai dan orang itu ngerasa bahagia berkat kita. Endingnya, saat impian-impian yang bermanfaat buat orang lain itu udah tercapai, kita bakal makin pede buat ngejar impian sendiri. ;)

4. Tulis dengan detail
Udah liat DREAM NOTE gue di atas? Gue menulis semuanya dengan detail, biar gue bener-bener bisa fokus sama apa yang gue mau. Gimana Tuhan mau ngasih apa yang kita mau, kalo kita sendiri belum bener-bener tau detail hal yang kita mau? Jangan lupa buat nulisin "...yang lebih baik dari itu" di akhir tiap impian. Biar kalo impian yang kita mau itu gak tercapai, kita bakal tetep dapet ganti yang lebih baik. ;)

5. Sering-sering dibaca
Kalo udah dibikin, taroh tuh DREAM NOTE di tempat di mana kalian bisa gampang buat ngambil dan baca. Kalo gue sih, gue taroh dompet. Sering-sering dibaca, sering-sering dibayangin. Biar kita nggak asing lagi dengan bayangan kesuksesan. Kalo bayang-bayang sukses udah sering dirasakan, tinggal tunggu kesuksesan itu datang menjadi kenyataan.

6. Pamerkan
Tunjukkan Dream Note kalian ke orang-orang terdekat biar kalian bisa dapet support dan doa dari mereka. FYI, makin banyak orang yang meyakini impian-impian itu, makin cepet juga impian itu bakal tercapai. Jangan takut kalo pas kalian tunjukin Dream Note itu, kalian malah diketawain. Justru jadiin hal itu sebagai pemicu semangat kalian untuk membuktikan ke mereka kalo kalian bener-bener bisa ngewujudinnya. ;)

7. Berusaha
Yup.. Itu semua bakal tetep jadi impian kalo kita nggak berusaha. Nggak mau berusaha itu salah satu dari efek dengerin mental block. Jangan pernah mau masa depan kita dikacauin sama mental block. Lakuin aja apa yang kalian rasa itu bakal baik buat kalian. Karena hidup ini terlalu luas dan luar biasa untuk bisa dijelaskan dengan logika. Pesen gue sih, Ketekunan itu selalu membuahkan hasil.. Kalo kalian belum ngerasa dapet hasil, artinya kalian belum cukup tekun. :D

Oke.. Kayaknya sekian dulu sharing soal Mental Block hari ini. Gue gak berniat menggurui atau sok pinter. Gue cuma berniat sharing aja tentang betapa hebat kekuatan manusia setelah manusia itu bisa ngalahin Mental Block, berdasarkan dari pengalaman gue. Gue juga berharap, generasi muda Indonesia yang akan datang adalah generasi-generasi pantang menyerah yang nggak mau diperbudak Mental Block baik dari diri sendiri maupun dari cibiran orang lain. Semoga kalian bisa mendapatkan manfaat dari tulisan gue ini. Jari gue udah pegel. Selamat berjuang, kawan-kawanku! :D
Unzur ila maa qoola walaa tanzhur ilaa man qoola..

    Orang-orang Yang Nggak Pantes Buat Dicurhatin

    Copas dari blog nya Alit
    Sekadar buat ngingetin diri sendiri kalo ternyata banyak orang yang ga pantes buat kita curhatin :D

    Orang-orang Yang Nggak Pantes Buat Dicurhatin

    "Supri, aku tuh capek pacaran sama Jono! Dia tuh orangnya kasar, suka maki-maki aku, mukulin aku, dan kalo lagi ngambek, suka boker di kasurku!" Ucap Ningsih yang saat itu sedang pipis di sebelah Supri di toilet sekolah.

    "Emang kenapa lagi dia? Bukannya kalian abis balikan untuk yang ke 4523598729 kalinya ya?"

    "Dia itu ya, kemarin waktu lagi jalan sama aku di Mall, pas aku ngangkat telepon dari omku, dia langsung ngambek! Hapeku dibanting! Aku dikatain 'DASAR PELACUN!', di depan umum! Hiks!"

    Melihat sahabatnya mulai menangis, Supri mengambil handuk kecil yang biasa dia pake buat ngelap ingus dari kantong celananya, lalu diusapkan ke mata Ningsih yang mulai banjir oleh air mata. Dua menit kemudian, mata Ningsih keluar nanah karena infeksi dari handuk berkuman tadi.

    "Ningsih.. Udah berapa kali aku bilang, Jono itu nggak pantes buat kamu pacarin. Dia itu nggak pernah ngerti apa aja yang udah kamu korbanin. Kenapa sih, susah banget kamu ninggalin dia?! Sekarang aku tanya deh, apa hal baik dari dia yang bisa bikin kamu suka? Satu aja!" Ucap Supri sambil ngeloyor mendekati urinoir untuk pipis.

    "......." Ningsih diam sejenak, menunjukkan kalo dia mencoba berfikir keras, "Aku nggak tau. Nggak ada."

    Mendengar jawaban itu, Supri menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil mengkibas-kibaskan tititnya karena dia baru kelar pipis.

    "Nah, kalo kamu udah nggak tau buat apa kamu ngejalanin hubungan ini, kenapa masih aja kamu berjuang untuk sesuatu yang nggak ada tujuannya? Ngapain kamu pacaran, kalo masih sering ngerasa kesepian? Ngapain kamu pacaran, kalo justru pacarmu nggak bisa ngasih perlindungan? Ngapain kamu mencintai, kalo kenyataannya KAMU SELALU BERJUANG SENDIRI?!" Nada suara Supri kian meninggi, tampaknya Supri mulai kesal dengan sikap lembek sahabatnya itu.

    "Iya yah.. Aku baru sadar abis kamu bilang gitu.. Ternyata, selama ini aku berjuang untuk sesuatu yang sia-sia. Hiks! Oke deh.. Aku bakal mutusin Jono hari ini juga. Makasih ya, Supri.. You're the best!" Ningsih mengecup pipi Supri sambil ngeloyor pergi meninggalkan toilet sekolah.

    Keesokan harinya, Supri bertemu lagi dengan Ningsih. Kali ini mereka bertemu di UKS.

    "Jadi gimana, kamu udah mutusin Jono?" Dahi Supri mengkerut sambil ngaduk-ngaduk kotak obat buat nyari Kunci Inggris.

    "Belum. Aku nggak tega. Dia bilang dia sayang banget sama aku." Ningsih terduduk di kasur UKS sambil menundukkan kepalanya.

    "Lhah? Dia sayang sama kamu? Sayang apanya? Bukannya kemarin-kemarin sikap dia sama kamu kasar terus?!"

    "Iya sih.. Tapi pas mau aku putusin, dia janji nggak bakal gitu lagi.. Dia ampe nangis-nangis janjinya.."

    "Oh.. Baguslah kalo gitu.. Sekarang kamu boleh tenang.." Supri mulai lega mendengar jawaban Ningsih soal sikap si Jono.

    "Hehe.. Iya.." Ningsih masih menundukkan kepala.

    Kunci Inggris yang dicari Supri ternyata tergeletak di lantai. Saat Supri mencoba meraih Kunci Inggris itu, Supri sempat menoleh ke arah wajah Ningsih. Di sana, Supri melihat ada keanehan. "Eh.. Bentar.. Itu bibir kamu kenapa?"

    "Err.. Gapapa kok.." Ningsih nyoba memalingkan mukanya, namun Supri memaksa untuk melihat bibir Ningsih. "Auch!! Jangan dipegang, sakit nih!"

    "Kok bibir kamu memar dan bengkak gitu?! Kamu abis jatuh?!"

    "Enggak.." Nada bicara Ningsih mulai melemah.

    "Terus kenapa?!" Supri kian berani karena didorong oleh rasa penasaran.

    "Ini.. Aku.. Err.. Abis.. Ditampar Jono tadi pagi gara-gara aku duduk di samping supir pas naik angkot." Ningsih menjawab pertanyaan Supri dengan terbata-bata karena ragu.

    "........" Supri sempat terdiam karena takjub dengan kebodohan pacar sahabatnya itu. "Itu?! Itu yang namanya sayang?! Itu?! Itu yang mau kamu perjuangin?! Jujur ya, Ningsih! Aku tuh udah capek dengan keluh kesahmu dari zaman kita TK dulu. Pacaranmu sama Jono tuh nggak pernah beres! Tiap hari kamu ngeluh, sedih, kecewa, tapi kamu nggak pernah dengerin omonganku. Aku berasa dicurhatin sama batu! Udah ah.. Mulai sekarang kamu pikir aja urusanmu sendiri. Aku NGGAK mau peduli LAGI!"

    Supri melengos pergi dari UKS sambil membawa kunci inggris, oli motor dan beberapa sekrup, meninggalkan Ningsih menangis sendirian di sana.



    Ngeliat kasus di atas, ya.. Gue jadi mikir kalo nggak ada yang lebih ngeselin dari orang yang rajin curhat, minta saran, tapi kalo dikasih saran, nggak pernah dilakuin, dan kesalahan yang sama selalu diulangin. Tapi ternyata, ada lagi orang yang ngeselin dalam bidang curhat-curhatan. Yaitu orang-orang yang kayak gini:

    1. Gak mau dengerin
    Lagi sibuk curhat sepenuh hati, tapi cuma dijawab "Oh.", "Ya.", "Hmm", sambil ngutak-atik gadgetnya. Giliran ditanya, dia malah ketawa. Terus jawab, "Kamu nanya apa tadi?" Padahal udah kita jelasin puluhan kali.

    Orang kayak gini, nggak pantes buat dijadiin teman curhat. Soalnya dia nggak fokus sama curhatan kita. Inget, orang curhat itu nggak cuma butuh didengerin, tapi juga pengin dingertiin. Kalo dengerin aja nggak, gimana bisa ngertiin?

    2. Curhat Balik
    Ceritanya, Ningsih dateng ke rumah Tutik, terus Ningsih langsung gencar bercerita soal pacarnya. "Tau nggak, Tut? Aku tadi abis dikatain pelacun sama Jono gara-gara aku lupa ngasih emoticon cium pas bales chatnya. Hiks!"

    Mendengar cerita Ningsih itu, tiba-tiba ekspresi Tutik berubah. Lalu dia menjawab, "Oh ya?! Aku lebih parah! Supri abis ngebanting kulkas di dapurku gara-gara aku lupa nawarin minum pas dia main ke rumah. Tau nggak sih?! AKU TUH KURANG SABAR APA COBA?! BERTAHUN-TAHUN PACARAN SAMA DIA, MAKAN YANG BAYARIN AKU, JALAN-JALAN YANG BELIIN BENSIN AKU, BAHKAN  PAS SHOLAT BARENG AJA, AKU YANG NGE-IMAM-IN LOH!! BLA-BLA-BLA... BLA-BLA-BLA.."

    Satu jam kemudian, kuping Ningsih mengalami pendarahan, lalu dia kejang-kejang karena sekarat.

    Orang yang dicurhatin malah curhat balik dengan curhatan yang lebih banyak itu, ngeselin. Ya namanya orang curhat kan nyari tempat berbagi biar beban berkurang. Nah, kalo dicurhatin balik, namanya malah nambahin beban dong. Orang yang kayak gini, jangan dijadiin temen curhat.

    3. Ngasih saran sebelum diminta
    Kali ini, Ningsih nyoba dateng ke Supri lagi buat curhat. "Pri.. Aku mau cerita soal Jono.."
    "Apa lagi?! Udah.. Putusin aja.. Kamu nggak capek apa, pacaran gitu-gitu mulu?!" Jawab Supri dengan percaya diri.
    "Err.. Aku mau bilang, si Jono abis beliin aku mobil Lamborghini gara-gara nomor togelnya tembus." Ningsih tersipu malu.
    "Udah lah.. Itu paling cuma sesaat.. Besok juga dia bakal kasar lagi sama kamu.. Udah, putusin aja.." Lagi-lagi Supri menyarankan hal yang sebenarnya tidak Ningsih butuhkan.

    Temen curhat macem di atas, bukanlah temen curhat yang baik. Soalnya dia nggak paham bahwa kadang orang curhat itu cuma butuh didengerin, bukan dikasih nasihat, apalagi dihasut. Jadi, orang yang ngasih ceramah sebelum lo bilang, "Jadi, gue harus gimana?" itu sebaiknya jangan dijadiin tempat curhat. Soalnya dia bisa aja ngasih pengaruh yang buruk.

    4. Suka ember
    Supri lagi curhat soal Ningsih ke Harun via chatting. Supri ngejelasin betapa begonya Ningsih yang selalu bertahan sama Jono yang selalu kasar sama Ningsih. Padahal, Supri bilang kalo dia selalu ada buat Ningsih saat Ningsih bersedih, tapi Ningsih selalu buta akan semua perhatian darinya.

    Parahnya, chat yang berisi curhatan Supri itu, langsung diupload Harun via Facebook dan dicetak buat jadi billboard buat dipasang di perempatan kayak billboard caleg. Sehingga semua orang jadi tau apa yang Supri rasain ke Ningsih. Supri pun malu, kemudian Supri mengemasi pakaiannya untuk hijrah ke planet Pluto dan memulai kehidupan yang baru, dengan cara menikahi batu meteor yang terdampar di sana.

    Dari kasus di atas, harusnya kita sadar bahwa orang yang curhat sama kita itu artinya sudah mempercayakan privasi dia ke kita. Sebagai orang yang paham dengan konsep itu, harusnya kita bisa menjaga kepercayaan orang yang curhat dengan cara tidak menyebarkan isi curhatan itu ke SIAPAPUN. Jadi, orang ember itu sama sekali nggak layak buat diajak curhat.

    5. Orang yang suka sama lo
    Kadang kita nggak nyadar bahwa banyak perselingkuhan yang terjadi itu berawal dari curhat. Iya, waktu berantem ama pacar, curhatnya sama orang yang naksir sama lo, tuh orang bakal ngeliat itu sebagai peluang. Dengan bisa nemenin lo mulu, tuh orang bakal bisa bikin elo ngerasa lebih nyaman buat bareng dia terus dibandingkan sama pacar lo.

    Ditambah lagi, dengan lo ngecurhatin kekurangan-kekurangan pacar lo ke orang yang naksir ke lo, tuh orang jadi punya contekan untuk ngelakuin hal-hal apa yang nggak bisa pacar lo lakuin buat lo. Endingnya? Tuh orang bakal jadi figur yang sempurna buat ngegantiin pacar lo. Dan tanpa sadar, lo tergoda untuk berpindah hati ke dia. Akhirnya, selingkuh deh.. Hayoloh~

    Nah, kalo ditanya, "Siapa sih temen curhat yang paling pas?" Gue bakal jawab, "Soulmate lo!" Inget, soulmate itu nggak selalu pacar kok. Bisa aja sahabat dekeeet, sodara, adek-kakak, ayah-ibu, yang bener-bener ngerti hidup lo dan karakter lo.

    Terus, misal lo udah berpacar, dan lo lagi ada masalah ama pacar, sudah sebaiknya lo komunikasiin masalah lo itu sama pacar. Bukannya lo nanya-nanya ke orang luar. Nyawa dari hubungan pacaran itu di komunikasi. Pacaran bisa berjalan lancar atau bubar itu selalu berawal dari kualitas komunikasi sama pasangan.

    Kenapa gue nggak nyaranin lo curhat soal masalah hubungan ke orang luar? Soalnya yang bener-bener tau masalah kalian itu ya cuma kalian yang menjalani hubungan. Kalo curhatnya ke orang luar, orang itu cuma bakal ngerti ceritanya dari pihak lo doang. Sehingga jawabannya nggak obyektif, alias berat sebelah. Konsekuensinya? Kalo nggak dipanas-panasin, ya dihasut buat ninggalin. Endingnya? Pas udah bubar beneran, baru ketauan saran yang lo denger itu salah. Nyesel dah..

    Kayaknya itu aja dulu postingan gue kali ini. Gue harap lo bisa dapet sesuatu dari postingan ini. Buat lo yang pernah ngalamin punya teman curhat yang salah, coba di-share di comment box dong, temen curhat yang salah macam apa yang pernah lo temuin?

    Thank you! :D