Monday, October 12, 2009

Ayah

Sepi. malam ini kembali aku merasakan kesepian. Aku mulai bingung harus bagaimana. Ku lihat si Ngengeng kucingku sedang tertidur pulas di sofa. Ku hampiri dia. Kupeluk dia. Selalu di saat aku resah aku membutuhkan 1 pelukan yang bisa menentramkan hatiku. Cuma kucing itu yang mampu membuatku merasa nyaman. Membuatku lupa akan semuanya saat dia mulai mengeong atau sekedar menyentuh tanganku.

Ku biarkan ia melanjutkan tidurnya. Ku nyalakan radio dan mencoba menghilangkan bayang itu.
"Ayah, kenapa aku selalu melihatmu termenung sendirian ?"
"Ayah, kenapa tiba-tiba aku merasa takut kehilanganmu ?"

Ingin aku bertanya langsung. Namun aku ragu. Aku merasakan sesak yang aku sendiri ga ngerti apa maksud ny.

Hari pun berganti. Selalu saja aku melihatmu duduk disana sendiri disaat semua orang ga ada, Ayah. Ada apa ? Kenapa ayah ga nyoba buat berbagi bersama kita ? Apa karena selama ini menjalani hidup bersama kita dengan terpaksa ?

Aku mengerti ayah. Tapi tidakkah ada hal yang menyenangkan yang pernah kita ciptakan bersama ? Mungkin kita hanya lupa karena kesibukan dunia.

Aku ga tahan lagi. Ku coba bertanya pada ibu. Tapi bukan jawaban yang kudapat. Dan aku ga ngerti ada apa sebenarnya.

"Hati-Hati yaa.."
Apa cuma itu kata-kata yang bisa ayah sampaikan saat aku meninggalkan kota ini lagi ?

Air mata jatuh tiba-tiba. Aku tetap mencoba menjaga agar pikiranku ga terlalu jauh berkelana. Tapi kenapa Ayah.. Kenapa aku merasa Ayah akan pergi jauh ?

Walaupun selama ini sosokmu tak pernah aku rasakan. Walaupun kehadiranmu pun terasa biasa saja. Tapi kita pasti pernah punya kenangan indah bersama. Mungkin kita cuma Lupa. Kita cuma lupa karena kita terlalu disibukkan oleh urusan dunia, Ayah.

Jangan dulu.. Jangan dulu tinggalkan aku..
Jangan termenung seperti itu..
Mungkin nanti tiba saatnya kita diingatkan akan kenangan indah kita bersama..
Berusahalah Ayah.. Ingat kenangan indah itu..
Dan jangan termenung seperti itu lagi

No comments:

Post a Comment