Saturday, December 28, 2013

Nasehat Tere Liye

Rutinitas itu sebuah keniscayaan. Jadi jangan bosan kalau setiap pagi berangkat kerja, malam baru pulang. Setiap pagi berangkat sekolah, siang pulang. Bertemu sabtu-minggu, libur sejenak hanya untuk bertemu senin, dan bekerja/sekolah lagi. Itu-itu saja.

Rutinitas itu sebuah keharusan. Tidak ada yang salah, dan tidak harus kabur/pergi, merasa ingin bebas dari rutinitas, merasa harus melawan rutinitas. Nah, tinggal apakah kita menikmati tidak rutinitas tersebut, menjadikannya selalu bermanfaat atau tidak, menjadikannya bagian dari ibadah atau bukan.

Jangan lupa, Tuhan 'memberikan 5 hadiah' untuk menikmati rutinitas sehari2:
  1. Satu 'hadiah' ada di setelah waktu terbit fajar,
  2. Satu lagi ada di setelah matahari tergelincir di titik tertingginya,
  3. Satu lagi ada di setelah bayang2 benda melebihi panjangnya,
  4. Satu lagi ada di setelah terbenamnya matahari,
  5. Satu lagi ada di setelah hilangnya cahaya merah di kaki barat.
Selamat berhenti sejenak dari rutinitas duniawi, lantas menikmati 'hadiah' spesial dari Tuhan.

===============================================================

Seorang guru pernah menasehati: “Jangan pernah menilai orang lain “omong doang”.”

Saya bertanya: “Kenapa tidak boleh, guru?”

Guru tersenyum: “Karena kita sejatinya tidak tahu apa yang telah dia lakukan. Dan belum jelas posisinya apakah orang itu memang omong doang atau tidak, kita sendiri telah menjelaskan ke banyak orang kalau kitalah yang justeru omong doang. Jadi jangan lakukan, kalau sudah terbiasa, kurangi.”

===============================================================

Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita, tidak perlu siapapun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan.

Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita itu keren atau tidak, bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia.

Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri.

No comments:

Post a Comment