Nasehat Bapak
Anakku,
- Hanya
 orang2 yg suka ber-lebih2anlah yg punya sepatu/sandal mahal, apalagi 
malah mengkoleksinya. karena ketahuilah, saat kalian sedang ramai 
berpesta, berlalu-lalang di mall, di lobby2 gedung, kurang dari 1% orang
 yg sempat melirik kaki kalian. coba buktikan datang ke sebuah acara 
ramai. bahkan tdk ada yg nyadar kalau engkau datang cuma nyeker. Dan 
hanya orang2 yg super keterlaluan berlebih2anlah yg membeli jam tangan 
mahal, karena sungguh, semahal apapun jam miliknya, jarum jam tangannya 
tidak akan bergerak lebih cepat atau lebih lambat dibanding siapapun
- Bahkan
 motivator paling ulung, group band paling ngetop, orator kelas berat, 
pernah (dan lumrah saja masih sering) grogi saat tampil di depan umum. 
bapak mu bahkan selalu gugup saat bicara di depan umum, jadi santai 
sajalah, tdk usah cemas. jgn lupa baca bismillah.
- Hidup ini 
adalah ujian. kenapa begitu? karena meski kita semua tahu ujian itu 
berat dan menyebalkan. orang2 tetap saja sibuk membuat UTS, UAS, ujian 
nasional, ujian semesteran-an, ujian les, dan sebagainya.
- Kalau 
kau ingin mengenali karakter orang dgn cepat dan tepat, perhatikan saja 
saat ada kejadian yg membuat panik, kaget, atau menakutkan tiba2. 
dengarkanlah kata yg diucapkannya. perhatikanlah ekspresi wajahnya.
- Kalau
 kau ingin tahu seberapa taat seseorang dgn sunnah Rasul. maka 
perhatikan ketika ia berwudhu. seberapa besar ia membuka keran air.
- Anakku,
 salah-satu syarat mutlak agar kau bahagia adalah: kau bahagia dan 
(memang) berbahagia melihat orang lain (teman, saudara, bahkan musuh) 
hidup lebih beruntung.
- Cinta sejati tdk pernah datang dari 
satu-dua kejadian. satu-dua kalimat. cinta sejati adalah konsistensi dan
 komitmen panjang. dan kau tahu, sayang. ibu adalah cinta sejati-mu 
(maka berhentilah meng-gombal-i anak gadis orang).
- Kelak jika 
kau sudah besar, kau boleh saja tdk suka, melawan, atau bahkan 
bertengkar dengan bapak, nak. tapi jangan sekali-kali. jangan pernah 
sekali2 kau bilang ‘ah’ pada ibu-mu.
- Jangan habiskan waktu untuk
 berdebat, sedikitlah bicara. ah iya, karena besok saat kau besar dunia 
sudah banyak berubah, jgn habiskan waktumu utk ‘menulis’ mendebat 
sesuatu.
- Jangan pernah bingung karena kau harus memilih. karena 
di luar sana banyak orang yg hanya punya satu pilihan. dan lebih banyak 
lagi yang bahkan satu pun tdk mempunyai pilihan.
- Jatuh cinta dgn
 someone special itu binatang apa? percayalah, meski seluruh perasaan 
cinta seperti ini diambil di muka bumi, dunia tetap baik2 saja (apalagi 
kau yg sedang patah-hati)… akan tetapi satu saja cinta seorang ibu 
kepada anaknya diambil, maka seperti rusak sudahlah seluruh kehidupan.
- Jangan
 pernah takut melakukan sesuatu. kalaupun gagal, kau bisa mengulanginya 
lagi… lagi… dan lagi… Abraham Lincoln bahkan 8x gagal mencalonkan diri. 
kau tahu siapa dia? Bapak juga tidak kenal dekat dengan dia.
- Ingatlah,
 ‘pertanyaan yg baik’ selalu lebih baik dibandingkan ‘jawaban yg 
sempurna’. mendengarkan selalu lebih baik daripada buncah bicara. 
sayangnya, ketika kau dewasa kelak, semakin banyak saja orang yg suka 
bernarsis ria dengan ‘kata-kata’, dan selalu merasa bisa memberikan 
‘jawaban yg sempurna’.
- Jangan pernah bersedih kalau kau tidak 
pintar bicara. hargailah pendapat orang lain, bahkan bila kau benci 
sekali dgn pendapatnya, dan pendapatnya keliru. ini akan membedakan 
seberapa dewasa kau menghadapi liberalisme, demokrasi, dan kata canggih 
lainnya di masa2 kelak.
- Hal yg paling menyedihkan adalah ketika 
kau ‘menjilat’ dgn seseorang (entah itu atasan, senior, pemilik, 
penguasa atau sesuatu yg berkepentingan)… dan sebaliknya kau justeru 
‘aniaya’ dgn orang lain (entah itu bawahan, yunior, atau orang sederajat
 dgn dirimu).
- Kalau kau ingin kaya, jadilah pedagang… jgn pernah
 jadi PNS, pejabat, guru, hakim, polisi, dsbgnya… itu tdk akan pernah 
membuat kau kaya… kalau kau ingin hidup tenteram, tenang, maka jadilah 
petani (sebenar2nya petani)
- Berpetualanglah melihat dunia… meski
 hanya ke kampung sebelah, meski sempat ke kota sekitaran, itu sudah 
awal yg baik untuk mengenal kehidupan orang lain… dgn berpetualang, kau 
akan semakin dewasa.. dan jelas, bapak tdk bisa menceritakan lbh banyak 
soal dataran tibet sana dibanding kau melihatnya sendiri
 
Tere Lije
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment