Keras kepala ? Yes, I'm
Aku sungguh menyadari kelebihanku yang satu ini. Kelebihan keras kepalanya. Haha.
Ga suka sama orang ? Ohh pasti ada.
Aku hanya berharap orang-orang yang ga suka aku mau rela-rela mengungkapkan apa si yang bikin mereka ga suka dari aku. Dan ku mohon, jangan sampai ada banyak orang yang ga suka aku.
Keluarga cemara ? Ahaha.. cita-citaku.
Oh ini bukan cerita yang ku karang lagi. ini sebuah tulisan sederhana saja.
Oh ini juga ga bermaksud mendewakan diriku layaknya raja, aku cuma numpang berkata-kata sedikit saja.
Kau liat pak tua yang suka datang ke kantorku sore ini. Dia sungguh hebat menurutku. Tak kenal lelah walau dia kembali dengan tangan hampah. Lalu dimanakah letak ketidakbahagiaanku ?
Jelas sekali ku lihat guratan tipis di wajahku, Wajah lelah yang membutuhkan istirahat extra daripada aku yang menuntu istirahat dan menumpahkannya dengan bolos kuliah lalu bermalas-malasan. Berusaha mencari sedikit kejelekan untuk di besar-besarkan agar aku terlindungi dari rasa bersalah dan merasa aku paling benar. Selalu ada kata tapi untuk pembenaran diriku sendiri. Ohh Tuhan, sungguh malu aku jika di hadapkan dengan Pak Tua itu.
Aku membuang makanan yang ga aku suka terserah aku saja. Tapi aku juga baru melihat, mereka dengan susah membeli makanan untuk menutupi rasa lapar berhari-hari. Ohhh.. kenapa aku harus membeli makanan mahal lalu melemparkannya ke kotak sampah sambil berkata "Cuih.. masakan apa ini ? Ga enak."
Kenapa tak terucap kata, "Alhamdulillah" karena masih bisa mengisi perut ?
Aku berkeluh kesah kerjaanku menyusahkan saja. Tentunya saat itu aku ga melihat bagaimana pemuda itu mendorong gerobak sampahnya tanpa alas kaki apapun di hari yang terik ini ?
Lihat Kaa, lihat dengan hati.. Lalu berhentilah mengasihani dirimu sendiri. Mereka masih belum beruntung sepertimu. Lalu kenapa masih ga bisa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan ?
Aku mengganggap keluargaku tak pernah menginginkanku. Hello.. kau liat tidak banyak anak-anak jalanan disana ? Bahkan ada yang dijual agar bisa makan. Di titipkan di panti asuhan. Apa yang kurang beruntung dari dirimu, Ka ??
Haruskah kau mendapatkan pelajaran sendiri jika kau ga mampu merasakan dari contoh yang berserakan di jalan ?
Huf.. aku mengelus dada lagi. Rasanya terlalu banyak yang ingin aku lontarkan dari bibir ini. Sayangnya bukan kata-kata yang baik. Bukan cerita yang membuat aku ini bangga.
Jadi marilah, sejenak pejamkan mata.
Pegang matamu, bayangkan kau ga punya mata untuk melihat lalu ucapkan syukur karena kau masih bisa melihat.
Pegang hidungmu, bayangakan kau ga punya hidung lalu ucapkan syukur karena hidung kau berfungsi dengan baik.
Tidak cuma itu saja, pegang semua anggota tubuhnya.. bayangkan salah satunya tak pernah ada, lalu ucapkan syukur karena kau memilikinya. Syukur.. Indahnya rasa syukur mengalahkan segala penyakit hati.
Ayooo ikhlaslah pada yang kuasa disana. Bersyukurlah akan semua yang kau miliki.
==Jakarta, Kamis 23 February 2012 03:45 AM==
~Ketika jiwaku lemah dan merasa hidupku tiada berguna
No comments:
Post a Comment