Tadinya aku ingin berdoa agar dialah yang singgah untuk tinggal disini, menjadi teman yang selalu ada ketika senja tiba, menjadi bintang ketika malamku terasa lebih pekat daripada biasanya, dan menjadi mentari yang memberikan kehangatan ketika kedinginan mulai merasuki sepiku.
Tadinya aku rasa-rasa dia punya keyakinan yang sama denganku. Hadirnya-pun tak sama seperti yang sudah-sudah. Kedinginan hati yang tadinya tak tersentuh lama-lama mencair karena kehangatannya. Tujuan yang tadinya tak pernah terpikirkan bersamanya tiba-tiba datang begitu saja. Dan perasaan ini tetap pada singgasanahnya, tidak naik turun seperti yang sudah-sudah.
Tapi aku lupa, kuasa perasaan ini milik DIA. DIA yang maha membolak-balikkan hati. DIA yang memberikan ujian untuk mengetes seberasa besar cinta hambah kepada Tuhannya. DIA yang tak pernah meninggalkanku sekalipun. DIA yang bahkan pernah aku lupakan karena terjebak manisnya rasa kepada dia. DIA yang akhirnya kupilih ketika aku menyadari DIA lah yang paling tau mana yang terbaik untuk diriku.
***
Sebenarnya tulisan ini idenya dari tulisan seorang anggota kubbu yang aku lupa siapa namanya.
Tadinya aku ingin berdoa agar dialah yang singgah untuk tinggal disini,
Tadinya aku rasa-rasa dia punya keyakinan yang sama denganku
Aku suka kata-katanya, jadilah aku kembangin pake kata-kata aku yang malah bikin kalimatnya makin berantakan. Hahaha..
No comments:
Post a Comment