Mereka semua membisu, diam dalam sepinya dan kemudian pergi bersama angan yang mereka ciptakan. Daun-daun kering mulai di derai oleh angin, bertiup melayang sedikit tinggi sebelum kemudian jatuh ke bumi. Seperti ga ada siapa-siapa disini. Hanya ada kamu dan aku. Kitapun bercerita dengan bantuan suara angin, saling berbisik, siapa tau ada sela yang bisa kita masuki nanti.
Suara mereka ga terdengar. Suaramu juga ga terdengar. Aku hanya bisa mendengar sedikit kekacauan yang sedang aku rasakan. Ga perlu tertawa melihatku seperti ini, atau berpikir bahwa inilah akhir yang pernah kau rencakan. Tidak semudah itu, hanya suara angin yang mampu kudengar, bukan suaramu ataupun suara mereka yang sedang membisu di telingaku dan karena itulah, kehadiranmu seperti ga nyata di mataku.
Semakin lama ada sesuatu yang semakin memacu dan ikut berlomba. Seperti untaian air hujan yang membasahi bumi kali ini, membuat jalanan basah namun bahagia karena air hujan ini jatuh menentramkan isi bumi.
Ku lihat ada celah yang masih jauh dari sempurna. Tapi bukankah kita memang ga ada yang sempurna ?
No comments:
Post a Comment