Aku merangkak keluar dari relung yang mengurungku untuk bebas berjelaga
Menanti fajar dalam dingin lalu berkhayal akan kisah seperti cinderella
Melihat ke atas sana..
Ternyata kau masih berpijar walau pekat malam sedang menyelimuti sinarmu
Aku bintang kecil disini...
Mendapat bagian sinarmu ketika dunia merasa kau harus menutupi dirimu
Apa memang harus selalu begitu ?
Ah.. sebentar lagi fajar datang..
Cahaya yang kau bagikan untukku pun akan pudar dan menghilang
Akankah mimpi ini hanya tercipta ketika malam tiba ?
Saat aku sedang menutup mata dan merasakan cahaya ini milikku sepenuhnya ?
Malam bercerita tentang tangguhnya dirimu menjaga dunia
Memberi kehangatan dan senyum setia setiap pagi kepada siapa saja
Bahkan ada yang mencintaimu melebihi aku yang cuma bisa terpaku
Akankah ini memang cerita sebuah bintang yang menginginkan cahaya matahari hanya tertuju padanya ?
Malam kian larut
Seorang anak kecil yang memegang sebuah boneka melihatku dari bawah sana
Dia tersenyum dan berdoa
Lalu ku sadari hanya aku lah yang menemaninya di setiap malam sepinya
Apa aku ini bintang bodoh yang tak menyadari anugerahnya ?
Kenapa dengan melihat senyumnya aku merasa tertusuk lalu jatuh dan berubah menjadi manusia ?
Ah.. lagi-lagi ini cuma perasaanku saja
Memainkan inti dari semua pergolakan yang sedang aku rasa
Fajar hampir tiba
Cahayanya menggelitikku untuk kembali memujanya
Tapi ini juga berarti aku harus melupakan anak dengan boneka itu
Sudah tidak ada waktu lagi..
Aku sudah tidak boleh disini lagi saat mentari tiba nanti..
Dan aku harus pergi..
Mungkin ketika malam datang lagi..
Aku akan kembali melihat anak dengan boneka itu dan memberikan semua senyum yang ku miliki
Jakarta, Rabu 26092012
9:10 AM
No comments:
Post a Comment