Terdengar suara isak dari dalam kamar. Diiringin hujan yang kian deras dan mendung yang makin pekat. Suara-suara lain pun berlomba memasuki telingaku. Seperti suara kodok bernyanyi senang saat hujan datang ataukah ... ???
Ah.. tak bisakah suara itu berhenti sebentar ?
Tak bisakah melodi yang kumainkan ini terdengar indah dan sisakan senyuman ?
Kenapa harus ada pertemgkaran ini lagi ?
Hatiku mencoba untuk terbiasa dengan keadaan tapi ternyata aku ga sanggup juga.
Tangisan lagi.. Suara-suara itu lagi. Bagaimana mungkin mereka bisa bertahan dalam keadaan kaya gini ?
Aku hidup dalam keluarga berantakan seperti ini. Dimana kemarahan dan emosi yang selalu berbicara. Kemanjaan dan kemewahan yang membutakan. Dan nasehat yang membuat telinga tuli untuk mendengarkan. Tiada rasa persaudaraan bahkan kekeluargaan.
Cinta ? Kasih sayang ?
Semua selalu dikalahkan dengan harta dan kemewahan.
Manusia hanya dijadikan sebagai mesin pencari uang.
No comments:
Post a Comment