Wednesday, February 12, 2014

Pertanyaan-pertanyaan harian/mingguan untuk direnungkan


Jujurlah pada diri sendiri (lebih banyak merenung)

  • Apakah minggu/hari ini benar-benar menyenangkan dan sesuai dengan yang aku inginkan ? Apa yang dapat membuat esok hari.minggu depan benar-benar bisa sesuai dengan hatiku ? 
  • Sudahkah minggu ini aku tampil sebagai sosok pribadi yang aku inginkan ? Sosok seperti apa yang akan aku tampilkan esok hari/minggu depan ? 
  • Sudahkah aku mengikuti kata hatiku sekarang ? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mengikuti  kata hatiku ?
  • Bagaimana aku dapat mempraktekkan rahasia ini secara lebih intensif minggu depan ?

 

Jangan ada penyesalan (Mengambil resiko lebih banyak) 

  • Apakah aku bertindak karena rasa takut hari ini/minggu ini ? Bagaimana agar aku lebih berani ? 
  • Sudahkah aku bertindak dengan penuh keyakinan dalam minggu ini ? Bagaimana agar aku bersemakin yakin pada semua tindakanku ?
  • Langkah apa yang aku ambil sekarang kalau aku harus bertindak atas dasar keberanian dan bukan ketakutan ?
  • Perubahan apa yang akan kuambil sekarang jika aku merenenungkan hidupku dari kacamata orang tua yang duduk termenung di beranda dan mengenang masa lalunya ? Apa aku menyesal ?
  • Bagaimana aku akan merespo kegagalan-kegagalan sekarang ? Ini kemajuan atau kemunduran ?
  • Bagaimana caranya aku menjalankan rahasia ini lebih efektif ?

Jadilah cinta (Meningkatkan cinta kasih)

  • Sudahkah aku bersikap baik dan penuh kasih terhadap orang-orang terdekatku ? Bagaimana caranya agar aku bisa lebih menyanyangi mereka esok hari ?  
  • Sudahkah aku menebarkan cinta dan kebaikan kepada semua ? Sudahkah aku berusaha menciptakan perbedaan bagi orang-orang asing yang kutemui ? 
  • Apakah aku menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dapat memacu semangatku ? 
  • Sudahkah aku menunjukkan cinta kasih kepada diriku sendiri hari ini ? Apakah aku menghipnotis diriku sendiri dengan pikiran-pikiran negative ? Bunga atau rumput liarkah yang ku tanamkan ke dalam pikiran sadarku ? 
  • Bagaimana caranya aku menjalankan rahasia ini lebih efektif ?


Jalani hidup dengan sepenuh hati

  • Ignore what they are talking about !!! (Nikmati hidup)
  • Sudahkah ku jalankan semua tugasku dengans epenuh hati ? Apakah aku benar-benar hidup hari ini/hanya menjalaninya tanpa arti ?
  • Sudahkah aku meresapi sepenuh hati semua yang kudapatkan hari ini ? Apakah aku melangkahkan kaki dengan penuh kesadaran/hanya berlari membabi buta ?
  • Apa saja yang aku syukuri hari ini ? “Masihkah aku berkata aku pasti bahagia seandainya … “ ? Sudahkah aku memilih untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati ?
  • Sudahkah aku menjalani hidupku dengan total/justru aku membiarkan masa laluku atau hari esok mencuri kebahagiaanku hari ini ?
  • Sudahkah aku bangun dengan mengucapkan syukur atas karunia yang aku dapatkan hari ini ? 
  • Bagaimana agar aku bangun dengan mengucapkankan syukur atas karunia yang kudapatkan hari ini ?
  • Bagaimana agar aku bisa menjalani hidup dengan sepenuh hati ?


Lebih banyak memberi

  • Sudahkah aku mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik walaupun hanya dengan melakukan hal terkecil hari ini ?
  • Sudahkah aku inatkan diriku sendiri bahwa aku telah menciptakan perubahan meskipun aku tak menyadarinya ?
  • Sudahkah aku banyak bersikap dermawan dan pemurah hari ini ?
  • Bagaimana agar aku lebih banyak memberi ?
  • Bagaimana agar aku bisa meningkatkan kemurahan hatiku besok/minggu depan ?

Untuk minggu depan aku akan lebih…
Apapun kesalah yang aku lakukan..
Berapapun kesalahan dan penyesalan yang menghantuiku..
Tanamkanlah satu pohon baru hari ini juga..

Sumber : Catatan 2009

Thursday, February 6, 2014

Deo I

"May ???" 
Seseorang yang dari tadi hanya bisa ku pandangi kini berdiri depanku. Tersenyum manis kemudian memanggil namaku. Sengatan kecil mulai mengusik hatiku. Ada tangan lain yang bergelayut memegangi tangannya. Apa aku harus berpura-pura tidak mengenalnya lalu pergi tanpa mengucapkan apa-apa ? Ah.. kenapa aku harus melewatkan kesempatan seperti ini lagi ?

"Kamu Maya, kan ? Maya Caroline. SMA YPI IPA 3 ?"
"Hey.. Deo.."
Akhirnya aku mampu menjawab sapaannya.

Kami berjabat tangan. Gadis manis disampingnya tersenyum kepadaku. Kami berkenalan. Namanya Tia. Pacar Deo. Ga banyak yang kami ceritakan saat ini. Kami bertukar nomor handphone dan saling melambaikan tangan.

Ketika dia berlalu dari pandanganku, aku cuma bisa menatap dalam diam tanpa bisa memberanikan diri untuk bilang "rasa ini ga bisa ku tahan lagi."

***


Waktu berjalan dengan cepat. Tanpa ku sadari, pertemuan setahun kemarin ternyata memang kesempatan yang ga mungkin aku dapatkan lagi. Lupakan. Hari ini hari pernikahan Miranda, sahabatku. Aku, Dena, dan Mega sudah bersiap-siap dari kemarin. Mereka bahkan membawa pasangan masing-masing dan mulai mengusiliku.

"May, kita udah pada punya ni. Kamu kapan ? Hayuu atuh.. biar waktunya ga jauh-jauh amat."
Mega yang paling sibuk ngomelin aku tentang pasangan hidup ini selalu saja mengawali cerita. Huff..

"Haha.. Maya masih nunggu Deo kali ya ? Padahal aku denger-denger Deo udah ga di kota ini lagi loh. Udah membangun keluarga di kota seberang. Kamu kok ga coba liat Daima si ? Dia naksir kamu, May. Hari ini dia juga dateng loh."
Dena mulai memanasi cerita sambil menunjukkan foto-foto aku bareng Daima di handphone nya.

"Sttss.. kita kan ga tau keajaiban apa yang akan terjadi sama Maya, Na. Jodohnya jangan di cariin. Hahaha."
Miranda yang melihat tampangku sebel mulai menengahi cerita.

Miranda cantik banget hari ini. Kira-kira setengah jam lagi, dia harus duduk di pelaminan. Pasti deg-degan banget kalo jadi Miranda. Miranda tersenyum penuh arti padaku ketika aku membalas candaan Dena dan Mega dengan mencubiti pipi mereka satu persatu.

Suasana semakin ramai. Bau bunga memenuhi ruangan. Suara musik mulai mendayu-dayu. Ah.. aku juga harus bersiap-siap.

Aku, Mega, dan Dena duduk di barisan paling belakang. Aku bagian dokumentasi. Kenapa aku? karena aku suka potografi. Yaa, aku akuin hasil fotoku ga bagus-bagus banget. Tapi memperbanyak dokumentasi justru menyenangkan. Kali aja si abang yang motoin kelewatan sesi sakral, kan sayang aja. Hahaha.

Aku mulai mengitari ruangan yang di dekorasi dengan warna putih ini. Bunga bertaburan dimana-mana. Warna pastel yang dipakai Miranda memberikan kesan lembut yang menenangkan. Lah, kenapa jadi aku yang deg-degan gini ya ?

"Jpreet.."
Aku mulai mengambil foto.

"Jpreet.."
Kali ini aku mengambil foto dari arah tamu masuk.

"Jpreet.."
Antusiasku untuk memotret semakin menjadi.

Sekarang hampir masuk sesi kata sambutan. Aku, Mega, dan Dena akan memberikan kata sambutan juga. Aku ga tau tau harus bilang apa, tapi kami bertiga akan bicara diatas sana sebentar lagi. Deg.. Deg.. Ketika nama kami bertiga di panggil, aku makin gelisah.

Ku naiki anak tangga di sebelah kiri panggung. Bau melati yang menghiasi dekorasi semakin menusuk hidung. Ketika microphone sudah di tanganku, sekilau cahaya dari atas melesat menuju pelaminan. Keadaan suka cita menjadi gempar.

~to be continued